Home / Urban / Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu / Bab 782: Kacaunya Keluarga Kapten Purnomo

Share

Bab 782: Kacaunya Keluarga Kapten Purnomo

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2025-07-09 17:27:24
Melihat Selvi yang begitu ‘lengket’ dengan Mahyudin wajah Cristina menampakan sekali ke tidak sukaannya.

Apalagi setelah ibunya sebut kalau Mahyudin ini bukan orang sembarangan dan dari klan keluarga yang sangat terkenal serta kaya raya.

Tentu saja dia menduga, pasti 'adiknya' ini ada hubungan istimewa dengan salah satu Pangeran Hasim Zailani tersebut.

Setelah di rawat intensif, kondisi Kapten Purnomo mulia baikan. Makin ‘marahlah’ Cristina dan ibunya, saat orang yang pertama di cari Kapten Purnomo adalah Mahyudin dan Selvi.

Perawat memanggil keduanya untuk masuk ke ruang perawatan VVIP, sebab Kapten Purnomo dengan bertemua keduanya.

Mahyudin dan Selvi pun bergegas masuk, mencueki Cristina yang menahan kemarahannya, sekaligus bingung, kenapa papanya justru meminta kedua orang ini yang duluan masuk, bukan mereka.

Cristina dan ibunya yang hanya bisa menahan hati tak sukanya, sebab kata perawat yang memanggil, ini permintaan khusus dari Kapten Purnomo, otomatis keduanya tak berkutik.

Bah
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 2
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu   Bab 797: Akhirnya Tak Tahan Juga

    Mahyudin senyum kecil saat Bripda Isabel keluar hanya pakai handukan dari toilet hotel sederhana ini. Dadanya yang membusung dan putih bak tepung sudah bikin kalamenjing si komandan ini makin naik saja.Agar tak di anggap kurang ajar, Mahyudin pun buru-buru gantian masuk ke toilet ini dan menyegarkan badan dengan menyiram tubuhnya dengan air dingin, karena di hotel ini tak ada air panas dingin.Namun sambil sabuni tubuhnya, Mahyudin ingat sekali dengan bentuk tubuh Bripda Isabel. "Duhh...agaknya ucapan kakek buyut tak bisa lagi aku hindari, Selvi ngilang, nikahin Putri Ako masih lama, mana tahaaannnn..!" batin si bangor ini senyum sendiri.Mahyudin pun keluar dari toilet dengan rambut masih basah dan bau harum sabun.“Ini aku bikinin kopi jahe Ndan, tadi pas kita singgah di warung aku belikan, enak buat bikin tubuh hangat,” Isabel letakan gelas yang berisi kopi jahe panas, setelah memanaskan air melalui teko listrik.“Tak apa kan satu ranjang malam ini tidur…! Eemm pistolnya amanin dul

  • Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu   Bab 796: Bagi-bagi Angpao Buat Anak Buah

    Mahyudin menatap ke 3 perwira ini, si Iptu Simon, Aiptu Zirof dan Aipda Ukas. Inilah trio yang bikin korps baju coklat di sini jatuh ke titik nadir.Akibat ulahnya suka mainin kasus dan suka peras siapa saja tahanan yang mereka tangkap.Saking panasnya Mahyudin yang kini hanya kenakan baju kaos, pakaiannya kini basah oleh keringat, 3 orang yang pake seragam ini apalagi, keringat mereka bercucuran karena sudah hampir 1 jam di jemur.Pandangan mereka sampai ngabur saking panasnya cuaca yang berdurasi 34 derajat celcius ini, padahal baru pukul 11.30.Mahyudin makin kheki melihat perut ketiganya membuncit. “Ke enakan makan duit haram kalian ini, sampai perut buncit begitu,” dengus Mahyudin kesal bukan main.Ketiganya hanya diam membisu, habis keangkeran mereka selama ini dan di sebut ke 8 anak buahnya suka main tangan dan kasar dengan para tahanan.“Mulai kini, kalian semua aku pindahkan ke Polda Sulut, eneg aku melihat wajah kalian. Kalian juga akan hadapi provos, kalau sampai ada di temu

  • Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu   Bab 795: Kapolres Berhati Malaikat

    Dan gegerlah semuanya, 15 tahanan semuanya di bebaskan setelah mengakui dan janji tobat, lalu dapat duit pula masing-masing 20 juta.Tapi tentu saja semuanya di ingatkan Mahyudin, agar jangan mengulang kelakuan jahat lagi.Sampai ada tahanan 8 tahanan termasuk Apoi tadi menangis berjamaah dan menyembah kaki Mahyudin ucapkan terima kasihnya.9 anak buah Mahyudin terbelalak, hanya Bripda Isabel yang tak heran dengan aksi sang Kapolres ini.Kini Mapolsek tersebut kontan sepi, setelah semua tahanan pulang ke rumah masing-masing dengan wajah sumringah. Mahyudin kini menatap 9 anak buahnya, yang terlihat jerih dengannya.“Brigadir Jonson, kenapa wajahmu pucat dan saat berdiri gemetaran begitu?” tanya Mahyudin pada personel polisi yang tadi datang pertama dan di suruhnya memanggil rekan-rekannya.“Siap….s-saya sakit Ndan…sakit ginjal, gara-gara batu ginjal Ndan!” sahut Brigadir Jonson dengan suara perlahan.“Hah…kenapa nggak ngomong dari tadi, duduk di sofa, minum air hangat,” perintah Mahyud

  • Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu   Bab 794: Lepaskan 15 Tahanan

    Suasana Mapolsek ini terlihat sepi, tak ada satupun penjaga yang berada di bagian pos pengaduan. Tulisnan besar Presisi yang terpampang seolah hanya jadi slogan doank, faktanya tak ada penjagaan sama sekali.Mahyudin langsung masuk diikuti Bripda Isabel, dan kembali dia geleng-geleng kepala, tak ada satupun personel polisi."Sialan betul, kantor kok di biarin kosong," gerutunya dan Bripda Isabel diam saja, tak menyahut.Mahyudin akhirnya sampai di bagian tahanan, dia kaget bukan main, ruangan tahanan ini sangat penuh, bahkan buat duduk pun sulit.“Gila, ini kayak tahanan jaman romusha saja, Isabel buka gembok tahanan itu, cari kuncinya,” cetus Mahyudin kaget sekali, bahkan dia lihat sudah ada 2 tahanan yang terlihat mau pingsan.Untung saja kuncinya di temukan, lalu semuanya bisa dikeluarkan. Ruang tahanan yang berukuran 4X6 meter dan normalnya harusnya di isi 5 atau 6 orang tahanan ini, justru di isi hingga 15 orang, hingga tahanan penuh sesak, bau lagi.Yang mau pingsan tadi di rebah

  • Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu   Bab 793: Perlahan Tapi Pasti, Cinta Itu Datang...!

    “Sudah siap..?” yang di sambut anggukan kepala si Bripda ini. Mahyudin senyum kecil Isabel kini tak ubahnya gadis kuliahan saja dengan pakaian santainya.Bukan seorang polwan yang sedang bertugas!Tanpa malu-malu dia bilang di rumah sakit dulu yang 250 juta terpakai hanya sekitar 15 jutaan saja.Sehingga sisanya selain baikin rumah, serta modal bikin warung buat ayah dan ibunya, juga kebiasaan para wanita…shopping. Bahkan kini ada anting-anting di telinganya, sehingga penampilan Isabella makin manis saja. "Kamu makin cantik pakai antng-anting itu," kata Mahyudin.Namun dia hela nafas panjang saat melihat liontin di leher si cantik ini. "Lagu Mangu lagi ini mah," batinnya.Mahyudin pilih jeans dan kaos di lapisi jaskul kesukaannya, apalagi daerah ini memang memiliki hawa dingin mirip kawasan puncak Bogor.Keduanya bukan sedang inspeksi, tapi terkesan lagi jalan-jalan, namun saat melihat di dada Mahyudin terselip pistol, maka semuanya baru paham.Juga Isabella yang biasanya tak bawa-ba

  • Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu   Bab 792: Bongkar Sindikat Penjual Barbuk

    Terlalu asyik dengan pikirannya, Mahyudin baru nyadar selama ini tidak perhatikan kelakuan anak buahnya.Malam ini dia ingin buktikan banyaknya desas desus jelak yang terjadi di Mapolresnya, selain banyak barbuk alias barang bukti yang hilang, juga banyak kasus yang ‘cincai’.Sehingga Mahyudin pernah kaget saat melihat di sebuah media sosial, ada warga yang menangis, lapor KDRT malah di minta pulang karena tak ada duitnya! Juga laporan makin maraknya pencurian, tapi uangnya malah di gunakan beli narkoboy. Ini sangat ironis, di kira buat isi perut, nggak taunya malah beli narkoba."Hmm...ini tak bisa ku biarkan, di lingkup kerjaku lagi," dengusnya geram bukan main.Malam ini, Mahyudin sengaja lepas baju dinasnya, dia pakai baju preman dan sengaja ingin cek langsung, dimulai dari tempat dinasnya sendiri.Mapolres ini lumayan luas dan malam ini sekitar pukul 00.00 malam, dia tanpa di duga-duga anak buahnya, ia cek gudang barbuk yang terletak di sebuah ruangan yang berada di paling ujung

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status