Sebelum pulang ke tempat tinggalnya, pagi hari tadi Keith membangunkan Kiara untuk melihat matahari terbit dari atas puncak.
Dan betapa senangnya Keith ketika melihat raut senang serta terharu Kiara karena bisa melihat pemandangan sunrise tersebut.
Setelahnya keduanya sarapan dan bersiap untuk pulang.
Kiara yang awalnya mau merapihkan semua alat-alat serta tenda tersebut dilarang oleh Keith.
Kiara tak perlu melakukan itu, karena Keith sudah menyuruh orangnya untuk datang dan membereskan ini semua untuknya.
Kiara yang hanya mau merapihkan serta membersihkan sedikit benda yang berantakan tetap dilarang oleh Keith.
Pria itu tetap mengajaknya pergi setelah membersihkan diri di toilet umum yang memang disediakan di sana.
Selama perjalanan pulang pun Kira kembali tertidur di dalam mobil. Sampai Keith menggendongnya ke dalam apartemen saat pria iu berhasil membawa mobilnya dengan selamat ke tempat tinggal mereka, Kia
21+ !!!Kiara tau ini gila sangat gila! bisa-bisanya ia mengatakan hal tersebut dan memancing Keith untuk mengejarnya. Kiara tau bukan hal sulit untuk Keith bisa menangkapnya.Karena saat Kiara baru menginjak anak tangga ke lima, pria itu sudah menarik tangannya dan Kiara sudah terjatuh ke dalam pelukan Keith.Belum selesai keterkejutannya, Keith menggendong dirinya untuk segera naik ke lantai atas dan membawanya ke kamar mereka.Di dalam gendongan Keith, Kiara bisa mendengar degupan jantung Keith itu.Setibanya mereka di kamar, Keith melempar Kiara ke atas ranjang empuknya
Kiara merasakan sesak di tubuhnya karena ada seseorang yang mendekap erat tubuhnya. Dan ketika ia membuka kedua matanya ia baru menyadari bahwa yang memeluknya adalah Keith.Bukan itu saja yang membuatnya terkejut melainkan bagaimana posisinya dengan Keith yang begitu intim dan jangan lupakan bahwa Kiara ataupun Keith sama-sama tak berbusana."Kyaaa!!!" Kiara berteriak reflek karena terkejut dan mendorong kasar tubuh Keith, Kiara ikut memundurkan tubuhnya sampai ia ikut terjatuh dari atas ranjang karena keterkejutannya.Tak hanya merasakan sakit di bokongnya, Kiara juga terpekik karena merasakan sengatan perih di selangkangannya.Kiara tak bisa bangkit dan hanya pasrah terjatuh di bawah ranjang. Ketika Keith khawatir pada Kiara dan berniat membantu, namun Kiara justru menjerit dengan wajahnya yang memerah malu."STOP!!! JANGAN MENDEKAT!" Kiara menjerit panik ketika Keith sudah turun dari atas ranjang dan mau mendekatinya. Ki
"Kiara, pulang sekolah nanti ada waktu?" tanya Bima pada Kiara yang memilih di kelas saat jam istirahat dibanding ikut teman-temannya pergi ke kantin membeli makan."Memang kenapa Bim?" tanya Kiara."Gue mau minta temani cari hadiah" ujar Bima dengan gugup. Kiara yang tengah bermain ponsel itu mendadak berhenti dan mengalihkan pandangan pada Bima dengan senyum lebarnya."Hadiah buat siapa? Emang siapa yang mau ulang tahun? Sebentar lagi Aura ulang tahun sih, tapi kan masih 2 bulan lagi. Memang kamu mau mencari hadiah untuk siapa?" tanya Kiara dengan pertanyaan beruntun.Bima terkekeh pelan dan menggeleng "bukan hadiah ulang tahun, tapi gue mau nyatain rasa suka gue ke orang. Makanya gue minta lo buat bantu cari, setiap keputusan lo sangat berarti buat gue"Kiara ingin sekali mengangguk, namun ingat bahwa kini ia sudah bukan gadis lajang membuat ia mengurungkan niatnya untuk membantu Bima."Tapi Bima gue ga
"Bagaimana jika teman-temanku mencariku? Tas ku masih di kelas" ujar Kiara di dalam pelukan Keith.Keduanya kini saling memeluk di atas ranjang di kamar peristirahatan Keith.Awal Kiara masuk ke ruangan ini pun, ia terkejut karena tak menyangka bahwa ruangan Keith lebih mewah dan berbeda dari guru-guru yang lain.Meski ia tau alasannya, tidak jauh dari Keith adalah anak pemilik yang tak lansung juga memiliki yayasan sekolah ini jadilah ia mendapat fasilitas yang lebih mewah dibanding semua yang bekerja di sekolah ini."Nanti aku bisa menyuruh Pak Asep mengambilnya" ucap Keith setengah terpejam menyebut nama salah satu penjaga sekolahnya itu.Kiara mengangguk dan keadaan kembali hening.Kiara menoleh ke atas dan mendapati Keith sudah terpejam dan dengkur halusnya terdengar.Pria itu tertidur.Kiara terkekeh pelan melihatnya.Tadi setelah ia dan Keith berciuman cukup lama, Keith menanyakan tentang intinya apakah masih saki
Bandara internasional Ngurah Rai, di sinilah Kiara berada. Dirinya baru saja landing bersama Keith yang kini tengah mengambil barang-barang mereka."Kita ke hotel dulu, makan dan istirahat sejenak sebelum mulai jalan-jalan. Aku akan mengabulkan semua keinginanmu mau kemanapun kamu pergi akan aku temani" ujar Keith setelah pria itu kembali ke sisinya."Boleh?" tanya Kiara kembali memastikan.Keith yang memakai kacamata hitam demi menghalau sinar matahari yang menusuk matanya itu tersenyum dan mengangguk."Ya, apapun untukmu" ujarnya dan kemudian menggenggam tangan Kiara untuk dibawa ke arah taksi yang Keith pesan untuk membawanya ke hotel mereka.Setibanya di hotel, Keith menyuruh satu pelayan hotel untuk membawa barang mereka ke kamar hotel karena dia dan Kiara pergi ke restoran hotel untuk mengisi perut.Setelah mengisi perut, Keith mengajak Kiara untuk istirahat di kamar namun gadis itu tidak mau. Setelah mere
"Lo liat cewek yang duduk di sana?""Yang memakai gaun pendek berwarna putih dengan motif polkadot itu?"Pria yang berdiri di samping temannya itu menganggukkan kepalanya, menatap pada punggung Kiara yang duduk membelakanginya dan tengah memainkan pasir untu menutupi kaki telanjangnya."Senyumnya manis, dan gue rasa dia juga tertarik sama gue. Tadi saat kami berpas-pasan, dia senyum ke gue soalnya""Kalo gitu lo samperin, sekalian minta nomor"Temannya itu menyemangatinya dan membuat ia memiliki keberanian untuk mendekati Kiara. Dengan langkah percaya diri, pria yang memakai kaos serta celana pendeknya itu berjalan mendekati Kiara.Bahkan pria itu berkali-kai mengusap telapak tangannya yang berkeringat dan mengatur napasnya karena gugup melanda.Ketika ia ingin menyentuh pundak Kiara, sebuah suara dari arah belakangnya menghentikan niatannya dan gadis yang baru mau ia panggil itu menoleh ke asal suara.D
Saat pulang sekolah, Kiara hanya memberi pesan pada Keith bahwa ia akan pergi mengerjakan tugas kelompoknya dan akan pulang terlambat. Kiara tak menunggu jawaban Keith karena setelahnya ia mematikan ponselnya."Kita mau beli hadiah dimana?" tanya Kiara sembari membantu menarik motor Bima dari parkiran motor."Daerah Senayan gimana?"Kiara mengangguk "boleh, ayo!" Bima tersenyum dan mengambil satu helm di belakang joknya untuk dipakaikan ke kepala Kiara."Yuk naik!" Bima kemudian menyalakan mesin motornya dan kemudian Kiara duduk di belakang tubuh Bima. Keduanya pun meninggalkan parkiran sekolah, meninggalkan seseorang yang mengintai dari jauh apa yang keduanya lakukan.Tatapan tajam itu nampak menusuk sampai Kiara dan Bima yang mengendarai motor itu menghilang dari pandangannya.***Sudah dua jam semenjak Kiara dan Bima mengelilingi Plaza Senayan hanya untuk mencari hadiah untuk menyatak
Kiara menutup wajahnya dengan selimutnya, isakannya masih senantiasa keluar dan intinya pun terasa begitu ngilu serta sakit.Apa yang ditakutinya benar terjadi, Keith begitu kasar saat menyentuhnya hanya karena berpikir yang tidak-tidak saat ia dan Bima keluar tadi.Kiara sudah merintih dan memohon ampun, namun Keith seolah menutup telinganya dan tak mendengar ampunannya.Keith terus menyetubuhinya dengan kassar sampai membuat Kiara akirnya menangis kuat. Tak peduli jika kedua orangtuanya mendengar di sini ia yang tengah disetubuhi kasar oleh Keith karena nyatanya Kiara memang kesakitan.Keith sangat beringas dan setelah pria itu mencapai pelepasannya, Keith pergi ke kamar mandi dan sampai sekarang belum kembali, entah apa yang sedang pria itu lakukan namun Kiara tak mau peduli untuk memikirkannya.Kiara bahkan mau menghindarinya.Melihat Keith yang diliputi amarah serta gairah tadi membuat Kiara seolah ta