"Chika, apa berita ini dateng dari Kakek Bahran?" Angeline bertanya dengan suara yang pelan.
"Bukan, Bu Angel," jawab Chika cepat. Leroy semakin penasaran. Dia berdiri dengan bersandar pada dinding. "Barusan aku dapat telepon dari Bu Agnia. Dia bilang, mau pesen furniture untuk mempercantik lima unit rumah yang baru selesai dibangun hari ini," jawab Chika. Leroy melihat kedua mata Angeline membelalak. Dia juga melihat kedua tangan Angeline gemetaran. Saking terkejutnya, Angeline juga menutup mulutnya dengan tangan kanan. "Be-berapa total rupiah pesenan Bu Agnia?" Suara Angeline bergetar. Dia masih ragu-ragu. Dia mencoba untuk berusaha menjaga suasana hatinya agar tetap tenang. "Rp10 miliar, Bu Angel," sahut Chika girang. "A-apa?! Rp10 miliar?!" Angeline yang terkejut mengulangi perkataan Chika. Dia spontan berdiri. "I-itu ... angka yang fantastis, Chika. Kita cuma kurang omset Rp500 juta, tapi sekarang malah dapat orderan furniture Rp10 miliar. Kalo gitu, layani Bu Agnia dengan baik, Chika!" Leroy menggeleng saat tahu apa yang terjadi pada Angeline. Dia kembali ke kamarnya. "Paman Assad terlalu berlebihan," keluh Leroy. "Aku bilang Rp1 miliar aja, kenapa jadi Rp10 miliar?" Di kota Aston ini, siapa yang tidak mengenal Agnia Larasati? Agnia adalah Presiden Direktur perusahaan properti terbesar kedua di kota Aston. Perusahaannya bernama PT Bumi Harmoni. Assad memiliki hubungan baik dengan Agnia. Karena 30% saham PT Bumi Harmoni dimiliki oleh OP Rock Investment milik Leroy. PT Bumi Harmoni baru saja menyelesaikan lima unit rumah exclusive di Harmoni Hills yang merupakan kawasan elit kota Aston. Nantinya, kelima rumah tersebut akan digunakan sebagai percontohan agar menarik minat konsumen. *** Keesokan siang di Jalan Brata Raya 1. Leroy melihat seorang satpam pria duduk di lobi. Dia segera menghampirinya. "Pak, Angel ada?" Leroy tiba di kantor cabang Donsu Group. Dia datang dengan seragam Aston Pizza Delivery. Dia membawa makan siang juga hadiah kecil untuk istrinya. Seorang satpam arogan yang sedang bermain handphone segera berdiri. Dia mengantongi handphone sambil menatap Leroy. Wajahnya yang masam menatap Leroy dengan jengah. "Angel?! Kamu pikir, siapa kamu berani banget panggil Bu Angel nggak sopan gitu?!" Bukannya menjawab, satpam tersebut justru menghardik Leroy. Leroy mencoba bersabar menghadapinya. "Aku Suaminya. Jadi, Angel ada apa nggak, Pak? Aku bawa makan siang buat dia." Satpam itu menggeleng. "Aku pernah denger gosip yang bilang kalo Bu Angel nikah sama seorang pria nggak berguna. Jadi, kamu pria yang dimaksud itu?" Wajah Leroy terasa panas seperti baru ditampar seseorang. Hatinya juga terasa sakit. Dia memang sudah sering mendapatkan penghinaan dari keluarga mertuanya, tetapi tidak dari orang lain. Selama lima tahun pernikahan, Leroy memang tidak pernah datang ke kantor cabang maupun kantor pusat Donsu Group. Selain tidak minat, Angel pun melarang Leroy mengungkap jati dirinya di depan publik. "Buang aja makanannya!" teriak seorang perempuan dari dalam lobi. "Bu Angel nggak akan mau makanan sampah kayak gitu." Perempuan yang berteriak itu Chika Hartadiーasisten Angeline. Sejak pernikahannya dengan Angeline, Chika tidak pernah menghormati Leroy. Bahkan, Chika tidak pernah menganggap kehadiran Leroy sebagai suami bosnya. Chika kembali berkata dengan nada tinggi, "Lagipula, Bu Angel mau pergi makan siang sama Pak Mario. Daripada bikin malu diri sendiri, aku saranin kamu pulang aja sekarang!" Sikap Chika mampu mengalihkan perhatian banyak orang di sana. Entah sejak kapan, beberapa orang sudah berkerumun di dekat Leroy dan Chika. Leroy hendak membalas penghinaan Chika, tetapi dia mendadak terdiam saat beberapa orang ikut menghinanya. Seorang resepsionis berkata, "Oh, pria ini menantu benalu keluarga Donsu yang terkenal itu?! Aku nggak sangka dia masih muda." "Percuma masih muda kalo kerjanya malas-malasan gitu!" celetuk perempuan di belakang Chika. "Lihat aja! Dia cuma kerja jadi pengantar makanan. Sedangkan Bu Angel kepala divisi penjualan. Dia nggak pantes bersanding sama Bu Angel yang cantik dan punya status." Cantik dan punya status. Dua kata itu terngiang-ngiang di benak Leroy. Jika saja enam tahun lalu dia tidak terusir dari rumah keluarga Opulent, tentu Leroy tidak akan mendapatkan penghinaan seperti ini. "Kenapa ada ribut-ribut di lobi?!" Itu suara Angeline. Akhirnya, Angeline muncul setelah Leroy mendapatkan banyak penghinaan.Sebulan kemudian, di dalam kapal pesiar Opulent Majesty."Tuan Muda, tenanglah!"Itu adalah kata-kata menenangkan dari Adipati. Dia dan Jay berdiri di belakang Leroy yang memunggungi mereka."Paman, mana permen jerukku?" Leroy menjulurkan tangan meminta permennya.Adipati langsung memberikan satu buah permen padanya. Tanpa membalikkan badan, Leroy membuka bungkus permen."Tuan Muda, Anda ganteng banget pakai tuxedo begini!" Bastian memuji Leroy.Di kapal pesiar mewah inilah acara pernikahan Leroy dan Alexa akan digelar. Seminggu sebelumnya, Leroy dan Alexa telah mengucapkan janji suci pernikahan di rumah mewah Leroy yang berada di kawasan Opulent Manor Residences. Setelah dokter menyatakan kondisi kesehatan Eddy membaik, Leroy segera menggelar pernikahan dengan Alexa. Karena dia tidak ingin menundanya lagi. Plak!Assad memukul bokong Bastian dengan tongkatnya.Assad menegur cucunya. "Tian, jangan terus-terusan menggoda Tuan Muda!"Leroy mengenakan jas linen dengan warna pastel yang
"Kak, aku mohon pengampunan kamu." Leroy dan Alexa berjalan melewati keluarga David Donsu. Mereka mendengar suara Dita yang lemah. Lalu, keduanya menghentikan langkah. Bastian langsung berteriak, "Jaga Tuan dan Nyonya Muda!"Bastian tidak ingin keluarga Donsu menyentuh kedua tuannya. Jadi, dia memerintahkan para pengawal memblokir jalan.Dalam sekejap, Leroy dan Alexa sudah dikelilingi pengawal Geng Naga Merah. Leroy terlihat santai saat kedua mantan mertua dan mantan iparnya berlutut meminta pengampunan.Di sebelah kiri Dita, David dan istrinya menunduk, menatap lantai. "Kami berdua juga mohon pengampunan kamu, Roy." Di belakang mereka, Bahran memaksakan diri untuk berlutut. Hayden menjadi kesal.Hayden berkata dengan emosi, "Kakek, jangan begini! Kitaー"Bahran diam saja. Lalu, Grigory mengambil alih situasi. "Tuan Hayden, cepat berlutut!" pintanya. Hayden diam saja. Dia melihat seluruh anggota keluarga Donsu sudah berlutut mengikuti gestur tubuh Bahran.Grigory berkata lagi, "M
"Kamu pikir, kamu siapa?!"Alexa membalas ajakan Angeline. Dia tertawa sinis. "Kamu?!" Angeline menghentakkan kaki. Saat Angeline ingin bicara, Chika sudah bicara lebih dulu. "Eh, Nona! Kamu itu cuma pelakor," ujar Chika, tanpa tahu malu. "Cewek yang dicintai Tuan Leroy dari dulu sampai sekarang cuma Bu Angel. Sadar diri, dong!"Alexa tidak sedikit pun terprovokasi. Dia justru tertawa.Di masa lalu, Chika sama sekali tidak pernah menghormati Leroy. Tapi sekarang, setelah mengetahui identitas Leroy, Chika berusaha menjilatinya. Alexa bertanya dengan santai. "Suamiku, memang bener begitu?""Nggak."Hanya dengan menjawab satu kata, Alexa paham bahwa Leroy tidak ingin mengungkit masa lalu."Gina, karena dia udah menyebarkan hoax, tampar mulutnya 20 kali!" perintah Alexa, ketus.Usia Alexa 22 tahun. Dia wanita muda yang pemberani. Ditambah lagi, kedudukannya saat ini sebagai Nyonya Muda keluarga Opulent. Siapa yang berani cari mati padanya?"Baik, Nyonya." Gina langsung menampar mulut
"Apa?! Mama masuk rumah sakit dan Dokter nggak berani menangani?!"Detik itu juga, handphone Mario berdering. Denadaーadik bungsunya, menelepon. Pandangan Mario dan Angeline saling beradu. Dalam suasana hati yang tidak menentu, Mario berusaha menstabilkan emosi yang kian meningkat."Mama muntah darah. Aku ikut Charles dan Alric bawa Mama ke beberapa rumah sakit dan semuanya menolak."Dari nada bicara Denada, Mario tahu kondisi ibu kandungnya pasti tidak biasa. Apalagi ibunyaーJennings White, memiliki sakit pencernaan yang menahun. Mario Narawangsa adalah anak dari pasangan Henry dan Jennings. Anak pertama mereka bernama Charles Narawangsa, anak ke-2 Mario, anak ke-3 Alric dan anak ke-4 Denada."Apa kata mereka?" tanya Mario, khawatir."Mereka bilang ...." Suara Denada lenyap dan berganti suara isak tangis. Mario mulai panik. "Nada, pihak rumah sakit bilang apa?! Kenapa mereka nggak mau menangani Mama?""Mario, kamu memang pembawa bencana!"Itu adalah suara Charles. Dia dan Mario mema
"Vera, kamu ngapain di sini?!" Bahran tidak bisa menahan diri saat melihat wanitanya datang. Tapi, mengapa Vera memanggil Leroy dengan sebutan Tuan Muda juga? Bahran ingin menghampiri Vera, tetapi Hayden segera berteriak. "Grigory, jaga Kakek!" Romeo menatap anak pertamanyaーEdwin Donsu. "Lindungi Mama dan Zilla!" "Oke, Pa," sahut Edwin. "Ma, Zilla, ayo ke belakang!" Jay langsung berteriak, "Jangan ada yang beranjak! Atau kaki kalian akan dipotong!" Romeo dan keluarganya membeku. Mereka akhirnya pasrah. Begitu juga dengan keluarga Moiz dan David Donsu. Sebagian lantai ballroom sudah kotor karena darah Samuel. Wajah Samuel mulai memucat. Namun, pengawal Geng Naga Merah masih tidak melepaskannya. Jika Geng Naga Merah mampu memotong jari Samuel, tentu saja mereka juga mampu memotong kaki keluarga Donsu. Vera menatap sinis Bahran. "Aku ke sini bukan untuk kamu, Bahran. Jangan lupa, kita udah putus setahun yang lalu!" Benar! Vera telah memutuskan hubungannya dengan Bahran secara
"Kepala naga merah!"Seseorang berteriak. Para tamu undangan saling pandang. Begitu juga dengan kedua mempelai pengantin.Hayden menarik tangan ayahnya agar menjauh dari para pengawal. Kedua matanya memelototi lambang di dada para pengawal.Hayden menatap Bahran dan Austin. "Mundur!" teriaknya. Sebagai seorang CEO Donsu Group, Hayden tentu sudah bertemu lebih banyak orang. Jadi, dia sering mendengar tentang Geng Naga Merah yang populer itu.Karena Hayden sudah berkata seperti itu, maka Bahran hanya bisa menyuruh Grigory melakukan perintahnya. Sedangkan anggota keluarga Donsu lainnya hanya bisa patuh.Angeline tidak mengerti. Jadi, dia bertanya kepada Bahran. "Kakek, ini pesta pernikahanku dan Mario. Kenapa Kakek malah mengikuti perintah Hayden?" "Bu Angel, tenang dulu!" pinta Chikaーsang asisten, yang sejak tadi bersamanya. Mario gelisah. Dia terlahir dari keluarga kaya kelas satu. Maka, dia sudah pasti mengerti maksud Hayden.Mario mengguncang kedua bahu istrinya. "Angel, kamu ngga