Aku istrimu suamiku

Aku istrimu suamiku

last updateLast Updated : 2022-05-31
By:  RianievyCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
21 ratings. 21 reviews
82Chapters
139.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Tiada hari tanpa sindiran, aturan dan teguran dari keluarga suaminya, membuat Dena merasa biduk rumah tangganya seperti di setir keluarga Tara, suami yang dinikahi Dena setelah pacaran selama tiga tahun. Bayangan manis berumah tangga musnah mana kala Tara lebih memilih mendengarkan ucapan Ibu dan kakak-kakaknya, suara Dena seperti tenggelam dan semakin hilang. Tak kuasa berlama-lama menahan, suatu hari Dena memutuskan pergi. Pulang ke rumah orang tuanya, karena Tara juga mulai menoleh ke mantan pacarnya yang begitu di sayangi keluarga mereka. Dena hanya menginginkan satu, Tara menyadari jika ia istrinya, sanggupkah Dena bertahan, atau memilih membiarkan Tara menuruti kemauan keluarganya yang berpikir Tara bisa bahagia jika menikah dengan mantan pacarnya itu? Ketika Dena berusaha membuktikan jika apa yang dipikirkan mertua dan keluarga suaminya salah hingga Dena kembali bekerja menjadi asisten pribadi CEO perusahaan ternama, ia bertemu pria masa lalu yang pernah membantunya dan, pria itu menunjukkan rasa cinta yang tulus walau dengan cara menyebalkan juga menjengkelkan bagi Dena.

View More

Chapter 1

Perkara dapur

"Kamu pikir, Ibu mau ikut campur? Enggak, Dena, Ibu cuma mau ajarin kamu. Kalau masak balado terong caranya kayak gitu. Tinggal ikutin aja susah banget. Ibu kesal ke kamu sampai nggak mau makan?!" omel Tara yang hanya bisa direspon helaan napas Dena yang menunduk, mengaduk makanannya yang belum ia suap ke dalam mulut. 

"Aku kan cuma mau masak pakai cara yang biasa Ibuku ajarin, Mas, bukan maksud mau lawan atau nyanggah Ibu kamu." Akhirnya Dena bersuara. Tara berdecak, ia buru-buru menghabiskan makanannya lalu menyusul ibu ke kamar, meninggalkan Dena yang akhirnya menikmati makanannya seorang diri, di rumah orang tua Tara. 

Mereka sudah menikah satu tahun, belum dikaruniai anak, dan Tara juga tak mau meninggalkan rumah tersebut karena Tara anak ke empat dari lima bersaudara. Ketiga kakaknya perempuan, dan adiknya laki-laki, masih kuliah tingkat akhir. 

Tara bekerja diperusahaan besar, menjabat sebagak kepala bagian walau masih muda, 34 tahun. Tara pintar, insinyur. 

Sedangkan Dena, ia tak bekerja, hanya saja ia suka menjahit, dan akhirnya menerima jahitan untuk membuat sarung bantal, selimut bayi, taplak meja, kerudung, dan kadang baju bayi, yang rata-rata semua custom atau sesuai keinginan pelanggan. 

Dena membawa piring kotor ke dapur, ia mencucinya hingga bersih, lalu menutup meja makan dengan tudung saji. Terdengar suara motor, Argi - adik iparnya - baru pulang. 

"Kok malam, Gi, tumben," tanya Dena yang kembali masuk ke ruang kerjanya, berkutat dengan pola dan bahan. 

"Biasa, Mbak, bahas skripsi. Mas Tara mana sama Ibu?" tanya Argi celingukan. 

"Di kamar, lagi bujuk Ibu. Aku ke ruang kerjaku, ya, makanan masih di meja, aku masak balado terong sama dadar telur." Lalu Dena menutup pintu. Argi menoleh, ia tahu, kembali ada masalah dengan ibu dan kakak iparnya. 

Argi bergegas ke kamar lebih dulu, lalu ke kamar mandi dengan membawa handuk. Tak lama, terdengar suara bapak yang baru kembali dari kegiatan pengajian  di masjid. 

"Ibu di kamar, paling ngambek lagi sama Mbak Dena. Pak, bilang Ibu, jangan suka kebayakan ngatur Mbak Dena, masih untung Mbak Dena nggak minta Mas Tara pindah dari sini. Masih mau nurut Mas Tara." Tukas Argi. Bapak hanya bisa menghela napas. 

Argi masuk ke kamar mandi, sementara bapak membuka pintu kamar. Tampak Tara sedang membujuk ibu yang tiduran membelakangi putranya. 

"Didik istrimu yang benar, Tara, Ibu cuma mau kasih tahu kalau masak terong caranya begitu. Kok Dena nggak mau, malah sok tau katanya kalau di rumah dia masak terong begitu caranya. Heran Ibu, punya menantu perempuan, satu, kok lagaknya begitu." Judes ibu. 

"Iya, Bu, nanti Tara kasih tahu Dena lagi. Sekarang Ibu makan, ya, Bapak juga udah dari masjid," ujar Tara sembari menunjuk ke arah bapaknya yang sedang menggantung baju koko di balik pintu. 

"Bu, kenapa sih,  nggak Ibu biarin Dena masak dengan cara dia. Nggak ada salahnya juga lho." Tegur bapak. Ibu beranjak, menatap bergantian ke suami dan putranya. 

"Apa prinsip..., di mana bumi di pijak, di situ langit di junjung udah nggak berlaku? Pak, harusnya Dena bisa bawa diri. Bukannya melawan." 

Ibu menatap Tara dan suaminya bergantian. Suaminya sudah berganti baju tidur dengan bawahan masih kain sarung. 

"Tara, pindah sana, jangan tinggal di sini, kasihan Ibumu, tensinya bisa naik terus, dan Dena bisa makan hati terus."  Celetuk bapak. Ibu beranjak. 

"Eh... nggak bisa, Pak. Tara walaupun udah nikah, tetap harus urus Ibunya, ingat, kan, surga anak laki-laki di kaki Ibunya?!" Kedua mata wanita itu mendelik. Bapak hanya berdecak sembari menggelengkan kepala lalu berjalan keluar kamar, menuju meja makan dan tersenyum melihat masakan menantunya yang sederhana tapi enak. 

"Gi, udah makan kamu?" tanya bapak ke Argi yang sedang nonton TV. 

"Udah. Terong baladonya enak, deh, Pak. Argi sisain buat Bapak." Sahut pria itu lagi. Bapak mengacungkan ibu jari, lalu mengambil piring dan menyendokan nasi. Tara keluar dari kamar ibu, meminjam kunci motor Argi, Tara hendak keluar rumah. 

"Mau ke mana kamu?" tanya bapak. 

"Beli soto ayam, Ibu mau makan pakai soto, nggak mau makan masakan Dena." Begitu enteng kalimat Tara keluar dari mulutnya. Sementara, Dena baru saja keluar ruang jahitnya dan mendengar ucapan suaminya. Dena bergeming, Argi dan bapak menatap kompak ke arah Dena, yang sedetik kemudian tersenyum. 

"Maaf kalau masakan Dena nggak seenak masakan Ibu, ya, Pak," ucap Dena seraya menuangkan air putih ke gelas bapak mertuanya. 

"Ini enak, Dena, Bapak dan Argi, kita cocok sama masakan kamu, jempolan, dari pada beli. Kamu udah makan, Nak?" tanya bapak. 

"Udah, Pak. Dena mau ke kamar Ibu, mau minta maaf," ucapnya. 

"Den...," panggil bapak. Dena menoleh. 

"Nggak usah. Kamu nggak salah, udah malam, istirahat kamu, pesanan sarung bantalnya udah selesai di jahit?" tanya bapak kemudian. 

"Udah, Pak. Dena ke Ibu ya, Dena juga salah kok, nggak nurutin Ibu." Dena tersenyum, ia au berjalan masuk ke kamar setelah mengetuk pintu. 

"Bu..., lagi apa?" tanya Dena yang langsung duduk di lantai sementara ibunya duduk di tepi ranjang. Tak menjawab, hanya membuang muka. 

"Dena, salah. Dena minta maaf ya, Bu, Ibu nggak mau makan masakan Dena? Besok Dena masak sesuai arahan Ibu, ya, maafin Dena." Jemari tangannya meraih jemari tangan ibu mertuanya. Bukannya di sambut, ibu justru beranjak, berjalan keluar kamar, meninggalkan Dena yang masih duduk bersimpuh di lantai. Argi dan bapak melihat hal itu hanya bisa menghela napas pelan. Kemudian Dena beranjak, ia tersenyum kikuk sembari masuk ke dalam kamarnya. 

Bersambung

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
95%(20)
9
0%(0)
8
5%(1)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
21 ratings · 21 reviews
Write a review
user avatar
Ummu Akhdan Ceria
masya alah ceritanya bagus
2023-04-13 05:47:39
1
user avatar
Yanti Keke
nice story.... walo sedih dg kpergian adim dn saski... tp ... pd algirny den bahagia.....
2022-09-01 23:34:35
1
user avatar
ichakue
loh ko cerita nya sama dg kehidupan rumah tangga ku ya
2022-08-04 21:12:16
1
user avatar
Kertas biru
sedih adim sama saski udah berangkat duluan, padahal aku mau undang mreka
2022-07-09 03:23:36
0
user avatar
Mawar Berduri
Ok ok ok okok
2022-07-06 21:11:41
0
user avatar
Rianievy
Halo... judul ini sudah TAMAT, terima kasih untuk teman-teman pembaca yang meluangkan waktu untuk membaca. Saya ada judul baru yang bisa me jadi pilihan, judulnya CELASEMARA, yuk ketemu saya di sana ......
2022-07-05 12:38:34
0
user avatar
Mrs. Ardina
keren bgt ceritanya ...
2022-06-27 20:05:05
1
user avatar
D'sparage Je
ceritanya bagus. kapan up lagi Thor? kalo masih lama, sy mo nyaranin buat mengenal Nando, calon penakluk seribu negeri siluman dalam cerita The Destinable Of Light
2022-06-26 06:43:34
1
user avatar
Jodi Novianti
Start to read..
2022-06-11 02:19:14
1
user avatar
Li Sa
keren bagus
2022-06-08 01:51:18
1
user avatar
Juan Juan
keren, kak novel nya
2022-06-04 07:15:37
1
user avatar
Iis Lestari
geregetan SM Tara.. semoga hati Dena dikuatkan.aamiin
2022-05-22 08:20:27
1
user avatar
Nisa Nurpasa
Yuk Baca Novel Menikahi Gadis Desa --> Sarah Larasati, terpaksa menerima perjodohan dengan seorang pria kota bernama Fabian Aditama. Bukan tanpa alasan ia menerima perjodohan ini, hutang sang ayah lah yang menjadi penyebabnya. Akankah Sarah hidup bahagia bersama pasangannya kelak?
2022-04-30 16:00:25
1
user avatar
Ira Ayupermata
cerita nya sungguh membawa kita seolah kita sendiri yg merasakan penuh emosi dan menguras air mata sungguh bagus sekali semangat truss buat mbak penulis .........
2022-04-24 20:24:18
1
user avatar
Aililea (din din)
ceritanya sangat bagus, wajib baca dan masuk rak pokoknya
2022-04-16 15:37:59
1
  • 1
  • 2
82 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status