Share

109

" Guru!! " Pekiknya seraya berlari dengan sempoyongan menghampiri tubuh Gentala yang tertunduk di atas tanah,  tangannya gemetar berusaha meraih wajah gurunya yang sudah tak berbentuk, air matanya mengalir membasahi kedua pipinya, dirinya masih tak percaya dengan apa yang di lihat oleh kedua kepalanya. Sosok hebat dari gurunya yang senantiasa memanggilnya dengan panggilan murid bodoh, kini tertunduk tak berdaya.

Di belakang punggung Juan, Widura berdiri melindungi punggung tuannya.

Seakan memberinya kesempatan, tubuh Agri Brata pun mundur, membiarkan pasangan guru dan murid itu untuk  bersama sejenak.

" Guru, jangan tinggalkan aku. " tangan gemetar  Juan membelai pelan salah satu bengkak di wajah Gentala.

Meski luka di tubuhnya amat berat, tapi sebagai sosok guru yang selalu di puja oleh  muridnya itu, Gentala berusaha sekeras mungkin untuk tetap  terlihat kuat. " Uhuk! Uhuk!

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status