Share

Babak Baru, Dimulai

 Sayup masih kudengar suara panggilan Mas Heru, dan teriakan Lastri di dalam rumah ini. Mereka berdua bagai dua kutub yang berseberangan. Satu menyuarakan pengibaan, permintaan maaf, sedangkan satunya penuh hujatan dan caci maki untukku. Tidak kupedulikan kekacauan yang terjadi di rumah ini. Dilan dan Surya pasti bisa mengatasinya.

 Aku terus berjalan pelan, melangkah hingga tanpa kusadari langkahku memasuki ruangan yang tampak seperti ruang makan. Ada meja panjang dengan kursi besar mengelilinginya. Aku duduk di salah satu kursi tersebut. Netraku mengitari ruangannya yang megah. Lalu kutelungkupkan wajah ini ke atas meja, bertumpu pada tangan. Aku menangis. Air mata yang sedari tadi kutahan, akhirnya luruh juga, tumpah setelah kepergian mereka, para pengkhianat. Mencoba kuat di depan mereka, agar tidak ditertawakan. Nyatanya hatiku rapuh, tidak sekuat baja. 

 Kenapa hidupku seperti ini. Hidup

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Anggun Puspita
duuh kooiinnya mahaal kalii
goodnovel comment avatar
Sumi Yatun
bikin penasaran siapa lagi yg 1orang?
goodnovel comment avatar
Adrio69954710
penulisnya kayanya punya sifat angkuh, dari ceritanya kaya terlihat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status