Cinta itu … apa?-“Aku cinta ibu! Aku cinta Ayah! Aku juga cinta Kakak!”-Seperti apa itu, cinta pada keluarga?-“Anu … i-itu, karena kami mencintai Anda, jadi … kami menghadiahkan ini kepada Anda, Nona.”-Seperti apa itu, cinta pada majikan?-“Aku mencintaimu, maukah kamu menikah denganku?”-Dan seperti apa itu pula, cinta terhadap tambatan hati?-“….”-Dia, … anak jalanan yang hanya mampu memerhatikan segala interaksi orang-orang penuh cinta, dari posisinya yang berada pada sudut gang sempit plus gelap lagi kotor dengan sampah, … sampai-sampai sudah membuatnya terbiasa karena telah melaluinya hampir sepanjang 7 tahun hidupnya ini, … mempertanyakan, apa itu cinta.Alangkah senangnya ia nanti, jika dirinya sekarang memahami apa arti cinta.Apakah cinta itu terasa menghangatkan, sampai-sampai membuatnya akan lupa terhadap rasa kedinginan?Akankah cinta itu membawa keramaian, sampai-sampai menggusurnya dari luang lingkup yang sunyi lagi penuh kesepian?Sebenarnya, seperti apa rasanya me
Cinta itu … bagaimana cara kerjanya?-“Tuan muda.”-Bagaimana cara kerja dari sesuatu yang tak dapat dilihat secara langsung oleh mata akan wujudnya yang penuh misteri, … yang dapat dengan mudahnya memperdaya seseorang untuk terjerumus ke dalam semua tindakan aneh-aneh, atas dasar cinta?-“Apa Anda mendapatkan satu ancaman di istana?!”-Melihat tuan mudanya, Indra, pulang-pulang dari istana kali ini malah memamerkan dandanannya yang seperti seorang anak perempuan, … Tumang bertanya dengan nada menginterogasi, akibat merasa panik.Dia yang sudah dikenal di Duchy sebagai lawan sparringnya dalam berlatih bela diri terutama yang melibatkan pelatihan pedang kayu di dalam, sampai digadang-gadang oleh ksatria senior bahwa ia sudah pasti akan dilantik sebagai ksatria pengawal sang pewaris Duke tersebut, … benar-benar merasa terkejut dengan tindakan mengherankan dari majikannya, yang perlahan-lahan mulai berubah sehabis bertunangan bersama seorang putri.-“Aku tak mendapatkan ancaman apa-apa.
Definisi dari perwujudan itu yang semacam apa?-“Bolehkah Saya yang melakukannya, ….”-Apakah itu adalah salah satu bentuk loyal terhadap orang yang dicintai, dengan melakukan hal apa pun selain dari tugas dan kewajibannya?-“… Master?”-Atau mungkin-kah, jika seseorang mengalami kecemburuan kasar dan merasa bahwa posisinya terancam, ….-“Panggil Saya, Nyai Endit.”- … Itu baru bisa dikatakan sudah merasakan cinta?Tidak. Tunggu dulu!Sejak kapan, dia, Tumang, … mengalihkan perasaan cinta terhadap majikan lamanya, Indra Jaya, kepada majikannya yang baru, Putri Purbararang, … secepat ini?Apakah ia benar-benar mencintainya? Mencintai majikan barunya tersebut, dengan segenap rasa pada hatinya?Saat melihat majikan yang kerap kali ia sebut sebagai "Master" ini kesulitan, jujur saja, … itu membuatnya merasa sakit hati.Akan tetapi, tetap saja, … perasaan yang ia sangka-sangka terhadap sang majikan wanita tersebut, tetap tak mampu membuat jantungnya menjadi berdebar-debar, … selayaknya a
Pergi dari tempat kelahiran … sebagai penebus hutang?“Puhahaha! Kalian dengar itu? Dengar itu?!”Sepertinya, ini adalah takdir yang cukup menantang … untuk salah seorang putri Kerajaan Pasir Batang, yang terlahir bukan dari urutan awal, atau pula urutan akhir. Melainkan, urutan tengah-tengah.“Ratu bodoh yang pernah membiarkan pembuat onar di kerajaannya mengambil uang dari kita, telah kembali menduduki kursi takhta setelah pulang-pulang dari pengasingan … langsung memenjarakan kakaknya!”Bukan hanya urutan lahirnya saja yang menempatkan diri untuk berada di posisi tengah-tengah, … seperti takdir asyik mempermainkannya, ia bahkan menjadi berada di posisi tengah-tengah kembali dengan status sebagai selir tua dari seorang raja tirani.Terlahir dari rahim seorang selir, dan berakhir menjadi seorang selir pula, … sepertinya sudah pantas jika ia mengutarakan secara keras-keras, bahwa takdir itu memang betul-betul merasa senang hati untuk datang menyiksa. “…!”Membekap mulutnya sehabis m
-“Hei, lihatlah dia, … Purbamanik.”-Bisikan suara, terdengar mengalun dengan lancar dari bibir berlipstik merah ati tebal, … kepada cuping telinga sang putri tertua kedua Kerajaan Pasir Batang yang masih bocah, … Putri Purbamanik. -“Dia adalah musuh terbesarmu. Kalahkan dia dan rebutlah takhtanya untuk Ibu.”-Hari itu seingatnya adalah hari pertemuan pertamanya … dengan putri paling tua yang digadang-gadang akan menjadi seorang ratu di masa depan.-“Kau sangat menyayangi Ibumu yang menyedihkan ini, bukan? Kau ingin membahagiakan Ibumu yang menderita ini, bukan?”-Bisikkan yang menggumamkan kata-kata bertekad membahayakan itu, kembali terdengar jelas dalam berdengung dan berputar-putar dalam benaknya … sampai-sampai sukses mencetak sesuatu yang permanen pada otak.-“Kalahkan dia, saingi-lah dia, celakakanlah dia, dan bencilah dirinya sepanjang hidupmu.”-Merasakan kehangatan tangan dari sang ibu kandung yang memeluknya dari belakang, Purbamanik, si putri berambut merah juga mata mera
“Apa kamu … benar-benar Lutung yang aku kenal?”“Ya, ini aku.”Duduk saling berseberangan di ruang tamu aula makan istana utama, sang Putri Purbasari yang masih menaruh rasa curiga terhadap orang yang membantunya di kekacauan kompetisi tiga minggu yang lalu itu pun, … rupa-rupanya, masih tetap menginterogasi dengan pertanyaan serupa.“Haruskah aku menceritakan semuanya, … mulai dari awal sampai akhir aku bertemu denganmu?”Dia, laki-laki, seorang pangeran kekaisaran yang katanya memiliki nama Guruminda itu, … bertanya demikian tuk meluruskan kekeliruan di diri Purbasari.“Y-yah, paling tidak, jika kamu melakukan itu … aku tidak akan merasa waspada lagi.”“Benarkah? Kalau begitu … aku harus memulainya dari mana ya?”….“Ouch!”“Sir Serunting, tanganmu tetap tidak sampai untuk menggapai luka pada punggungmu! Lagi-lagi, itu tidak akan terawat dengan baik!”Terkucil dari sang majikan, kedua makhluk bawahan Guruminda yang tak lain ialah ksatria pengawal pribadi juga peri kecil pembantu, …
Hiruk pikuk ibukota kerajaan yang bertempat di sebelah tanah air tercintanya, … tampak begitu sibuk.Ini sangat menguntungkan Guruminda karena ia ingin terbebas dari perhatian orang-orang yang mungkin akan tertarik dengan penampilanny—ah! Tunggu!Bukankah penampilannya saat ini tidak se-menggemparkan aslinya?Iya! Maksudnya, dia kan sekarang bukan laki-laki tertampan nomor satu di dunia! Saat ini, dia adalah seorang manusia berwujud hewan yang kerap kali orang-orang sangkut pautkan dalam menghina muka jelek seseorang, hanya dengan penyamaan, “Muka kau kayak monyet”.Jadi, tidak apa-apa kan, … kalau dia berkeliaran dalam bentuk seperti ini?GRAB!-“…!”-Haduh~ haduh!Baru juga mau melangkahkan kaki dan berkeliling, eh … sudah ada seseorang yang mencegah gerak langkahnya dengan cara mencekal lengan.-“Hei Dun! Lihat apa yang kutemukan!”-Yah, yang lebih parahnya lagi, orang ini memanggil beberapa orang lain untuk menghampirinya sebagai peneman.Mengangkat Guruminda dalam formasi monyet
-“Ak ak ak! (Ayo kita beralih dari sini!)”-Benar.Kita butuh tempat untuk menghangatkan diri.Menuntun sang putri bernama Purbasari ke saung butut yang Guruminda taksir itu sebagai tempat tinggalnya gadis berambut perak ini, si pangeran yang dikutuk itu pun lekas mengumpulkan banyak ranting juga kayu-kayu kering.Untuk kemudian, ia membuat api unggun mengenakan aliran energi Mana sihir yang ia pura-pura alihkan dengan menggosokkan permukaan kayu kerontang.-“Uk! (Duduk!)”-Itu merupakan suatu perbuatan yang tidak baik jika dia tetap membiarkan seorang gadis kedinginan, akibat dari perbuatan yang tidak disengaja olehnya tadi.Maka dari itu, Guruminda menarik dan menyuruh sang putri untuk segera menghangatkan tubuh di depan api.-“Ak ak! (Itu, ikannya)”-Mengambil tertusuknya ikan pada pegangan ranting kayu yang digenggam Purbasari secara hati-hati, Guruminda membantu membakarkan.Aroma harum ikan bakar sebetulnya sudah menggelitik perutnya dengan sangat, yang di mana kekosongan akibat