แชร์

Bab 895

ผู้เขียน: Zaina Aulia
Begitu membayangkan bahwa saat dirinya menyiapkan kereta beberapa hari lalu, ular itu mungkin sudah bersembunyi di salah satu sudut ... Andini langsung merinding dari ujung kepala sampai kaki.

Namun, ucapannya barusan tidak mendapat jawaban dari Surya. Sebaliknya, Surya tiba-tiba melompat keluar dari kereta.

Andini terkejut. Baru saja hendak mengatakan bahwa hujan masih turun deras, kenapa Surya malah keluar, dia pun langsung menyadari sesuatu. Dia menunduk sekilas. Begitu melihat kemban merah yang belum sempat dia kenakan sempurna di dada ....

Wajahnya langsung terasa seperti terbakar. Dia bergegas mengenakan pakaian lengkap, tetapi jantungnya masih berdebar hebat. Napasnya belum juga tenang.

Akan tetapin, hujan masih turun. Surya tidak mungkin dibiarkan terus kehujanan di luar!

Andini menarik napas dalam-dalam dua kali, lalu menenangkan diri dari rasa gugup dan malu. Setelah itu barulah dia membuka tirai kereta, ingin memanggil Surya kembali masuk.

Namun di luar kereta, Surya sudah t
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1195

    Yang harus datang, akhirnya datang juga.Andini berbalik dan melangkah ke depan pintu ruang baca istana, lalu membuka pintu.Di luar, Menteri Ritus berdiri bersama beberapa pejabat lain. Sebagian wajahnya cukup dikenal, sebagian lagi terasa asing. Andini tahu, di antara mereka pasti ada orang suruhan Permaisuri. Namun, itu tidak penting.Kebenaran sudah terpampang jelas dan kini tak ada seorang pun di antara mereka yang bisa mundur.Begitu melihat Andini, Penasihat Agung Rendra tampak sedikit terkejut. "Nona Andini, kenapa Anda ada di sini?"Andini membungkuk hormat sebelum menjawab, "Putra Mahkota terkena racun yang cukup parah. Hamba datang untuk membantu mengobatinya."Rendra mengangguk pelan, tetapi ekspresinya tetap penuh tanda tanya. "Bukankah Putra Mahkota mengurung dirinya sendiri selama ini? Sejak kapan dia kembali ke istana?"Andini tidak menjawab, hanya memiringkan tubuhnya dan memberi jalan.Rendra pun melangkah masuk bersama Menteri Ritus dan beberapa pejabat lainnya. Begi

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1194

    Mendengar kata-kata itu, Putra Mahkota refleks menoleh ke arah Kasim Harko. Namun yang dilihatnya justru membuatnya tertegun, wajah Kasim Harko kini tampak segar, sama sekali tak menunjukkan tanda-tanda keracunan.Sejak meminum obat yang diberikan Andini, Kasim Harko memang selalu berada di sisinya dan tidak pernah meninggalkannya. Putra Mahkota bisa memastikan bahwa kasim tua itu tidak mungkin sempat meminum penawar apa pun.Kalau begitu, jika wajah Kasim Harko sudah kembali normal, seharusnya racun di dalam tubuhnya juga mulai hilang. Namun kalau begitu, kenapa Andini berkata demikian?Kasim Harko sepertinya memahami apa yang sedang dipikirkan Putra Mahkota. Dia menunduk dan berkata perlahan, "Menjawab Yang Mulia, obat yang diminum oleh Anda dan hamba ... bukan obat yang sama.""Apa?!" Putra Mahkota membelalak kaget dan tiba-tiba berdiri. Namun baru saja berdiri, dunia di hadapannya langsung berputar hebat. Tubuhnya kehilangan keseimbangan dan ambruk kembali ke singgasana di belakang

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1193

    Saat itu, Permaisuri benar-benar sudah hampir kehilangan kendali. Safira seharusnya bisa segera menjalani pertukaran darah dan terbebas dari racun, tetapi di saat genting seperti ini, masalah baru muncul lagi.Melihat kondisi Permaisuri yang nyaris histeris, Andini segera membuka suara, "Permaisuri, mohon jangan cemas dulu. Izinkan hamba memeriksa keadaan Kaisar. Mungkin saja racun yang masuk ke tubuh Kaisar masih bisa hamba netralkan. Kalau beruntung, sebelum senja tiba, hamba bisa membantu Kaisar memulihkan diri dari racun itu."Mendengar kata-kata itu, wajah Permaisuri yang semula putus asa akhirnya menampakkan secercah harapan. Dia menoleh ke arah Andini dan mengangguk berulang kali. "Baik, Andini. Seluruh harapan istana ini kini ada di tanganmu!"Dalam pandangan Permaisuri, saat ini satu-satunya orang yang mampu menyelamatkan Putra Mahkota dan Putri Safira hanyalah Andini.Andini menunduk memberi hormat, lalu segera berpamitan dan bergegas meninggalkan ruangan.Ketika dia kembali

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1192

    Mendengar hal itu, sorot mata Permaisuri seketika menggelap. Benih kecurigaan yang sebelumnya ditanam Andini di hatinya, kini mulai tumbuh dan berakar.Pelayan senior adalah orang kepercayaannya, tentu dia tahu bahwa Kaisar saat ini sebenarnya adalah Putra Mahkota yang sedang menyamar. Kalau begitu ... apa yang ingin dia katakan kepada Putra Mahkota?Belum sempat Permaisuri memikirkannya lebih jauh, pelayan senior itu sudah kembali. Namun, kali ini wajahnya tampak panik. "Permaisuri, gawat! Terjadi sesuatu!"Alis Permaisuri langsung berkerut. Melihat ekspresi gugup pelayan itu, amarah di hatinya mulai memuncak. "Ada apa sampai segaduh itu?""Kai ... Kaisar ... tidak, bukan, Putra Mahkota ... dia ...." Pelayan itu terlalu panik hingga bicara terbata-bata.Andini hanya menundukkan kepala, menahan ekspresi agar tidak terlihat ada senyum.Permaisuri melirik Andini sekilas, lalu kembali menatap pelayan senior itu dengan mata penuh kemarahan. "Sebenarnya ada apa?""Pu ... Putra Mahkota, dia

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1191

    Mendengar itu, Putra Mahkota langsung tertawa terbahak-bahak. "Hahaha! Dengan kondisi seperti itu, kalau kamu masih bisa bertarung dengan harimau, mungkin seluruh orang di istana akan ketakutan setengah mati!"Setelah puas tertawa, Putra Mahkota kembali memandang Andini dan mengulurkan tangan. "Berikan padaku."Andini menyerahkan botol obat itu dengan hormat.Putra Mahkota menerimanya, lalu menuang sebutir pil ke telapak tangannya. Namun kemudian, dia kembali menatap Andini dengan tatapan dalam, "Kamu tahu, begitu aku menelan obat ini, Safira pasti akan mati tanpa bisa diselamatkan."Mendengar hal itu, wajah Andini menegang seketika. Dia tahu, Putra Mahkota sedang mengingatkannya. Bila Safira mati, dosa nyawa itu akan ditimpakan kepadanya.Tentu Andini paham benar hal itu. Sejak awal ketika dia memberi racun kepada Safira, dia sudah tahu bahwa kemungkinan besar sang putri akan kehilangan nyawa karenanya.Namun, seandainya bukan Safira yang mengadangnya di Taman Istana dan bukan Permais

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1190

    Seperti setengah tidak percaya, Putra Mahkota pun menyuruh balai kesehatan kekaisaran mengutus orang untuk memeriksa nadi kedua saudara itu. Hasilnya tentu saja baik."Lapor Yang Mulia, racun pada si kakak telah netral. Tubuh si adik pun dalam keadaan baik."Mendengar laporan itu, Putra Mahkota terdiam sejenak. Kalau hasilnya baik, bagaimana dia bisa menolak permintaan Permaisuri lagi?Tepat saat itu, Andini melirik ke arah Harko. Harko mengerti maksudnya, jadi menyuruh orang lain untuk mundur. Ruang besar itu akhirnya hanya menyisakan Andini, Harko, dan Putra Mahkota.Putra Mahkota akhirnya menangkap ada sesuatu yang janggal. Dia menatap Andini, suaranya agak dingin. "Andini, kamu ingin melakukan apa?"Andini memberi hormat pada Putra Mahkota, lalu menjawab, "Yang Mulia, apakah Yang Mulia sungguh-sungguh khawatir akan keselamatan Putra Mahkota?"Putra Mahkota mengerutkan dahi, menjawab dengan dingin, "Tentu saja. Putra Mahkota adalah pewaris negeri. Ini menyangkut masa depan negara. N

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status