Share

Sintia

Oke, kita mulai up lagi, yak. Jangan lupa sebar komen ya hehe sebelum baca.

***

"Lo nggak bilang kalau yang hampir nabrak lo Tama?" Danar di sampingku berbisik.

"Gue nggak ngeh itu dia. Kejadiannya malam gue nggak bisa lihat dengan jelas. Mana gue tau kalau itu dia," balasku berbisik juga.

Saat ini kami sedang berada di meja nomor sepuluh. Ya, kami satu meja bersama Tama berkat kedua laki-laki yang datang bersamaku ini.

Tatapku beralih kepada Tama yang saat ini sedang asyik mengobrol dengan Giko. Keduanya dulu sama-sama anggota inti OSIS dan juga satu ekskul. Bahkan keduanya pernah mewakili paskib di tingkat provinsi. Jadi, sangat wajar jika pertemuan keduanya terlihat renyah.

Di meja lain aku melihat Sintia, wanita yang sudah dari jamannya sekolah selalu bersama Tama. Aku iri padanya. Seandainya bisa, aku mau bertukar posisi dengannya.

"Teman-teman sekelas kita mana ya?" tanya Danar entah kepada siapa, kepalanya celingukan.

Ya, selain Danar dan Giko aku tidak menemukan teman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status