Share

Chapter 14 - Kesaksian dari Bidan Naya

Sesampainya di rumah, Rafli tengah menunggu di depan, sementara Shelly dan Asih menjaga Ina di kamar.

Kami masuk dan bidan muda itu dengan sigap memeriksa Ina. Rafli dan Asih masih tetap mendampingi Ina di kamar, sedangkan aku kembali ke teras depan, duduk di sana sembari mengatur napas dan tak lupa pula mengatur sikapku agar jangan sampai nanti teman-temanku tahu bahwa aku sedang grogi karena bidan muda itu.

Namun, tak lama Shelly pun ikut bergabung dan duduk berdua denganku. Sepertinya, Shelly sangat tahu saat melihat kondisiku kala itu.

"Pantesan lama di jalan, ternyata bidannya cantik," celetuk Shelly mencoba mengejekku.

"Apaan sih, Mak?" jawabku sedikit kesal.

"Ciee, cieee, cieee ... Andre lagi jatuh cinta sama bidan cantik, cieee ...." Kali ini, Shelly benar-benar mengejekku dengan ekspresinya yang sangat menjengkelkan.

"Sssttt ... udah sih, Mak, jangan ribut. Tidak enak kalau ketahuan sama Bu Bidan!" sanggahku.

"Halaaah! Kamu tuh, Dre. Kita berdua sudah b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status