Share

Kesal sama Tetangga!

Aku mencari sumber suara yang gaduh tersebut. ketika keluar kamar ternyata suara bapak yang membanting panci juga beberapa perabot yang dipukuli di depan rumah. "Bapak kenapa bu?"

"Nggak tahu Dar. Kenapa bisa sampai emosi seperti itu ya. Atau jangan-jangan bapakmu kesurupan Dar!" seru ibuku.

Bapak membuka pagar lalu berteriak ke arah bale-bale yang tadi dipakai geng ibu-ibbu bergosip. Beliau kesal karena para ibu itu menyombongkan banda yang dimiliki.

"Pulang sana habis magrib bukannya diam di rumah suami pada pulang kerja capek. Ini malah ngerumpi mulu. Udah pada tua bukan bocah lagi main panas-panasan saja. Kalau orang kaya tuh nggak koar-koar dirinya kaya orang sudah pada tahu," teriak bapakku.

"Pak Harun ini kenapa ya. Orang kita ngobrol sendiri kenapa dia yang kepanasan sama seperti bu Endang," keluh bu Lastri.

Ketiga ibu itu menertawakan bapakku. Entah apa yang ada dipikiran mereka ini. obrolan mereka sungguh tidak patut dicontoh selalu memba

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status