Share

Nada Sumbang Tetangga

Bapakku mengajak ibu dan aku segera pulang ke rumah. Sedangkan para tetangga yang sudah bersiap melancarkan mulut terkutuknya tak kami hiraukan. Hanya jawaban ala kadarnya dari bapak saja.

"Kalau jadi kenyataan ya itu rejeki Dara. Kalau misal nanti Dara masih tinggal di sekitar sini mungkin itu juga bukan salah Dara tapi takdir dara memang tinggal di sini," jawab Bapak.

"Saya jadi pengen lihat nanti Dara lamaran mau dibawakan sama suami yang demen mengumbar kemewahan di sosial media itu," balas bu Endang dengan decak kesalnya.

Aku berjalan mengikuti orang tuaku sambil mengelus dada. Serba salah pokoknya dimata tetangga. Mau jungkir balik sekalipun akan tetap jadi gunjingan para tetangga yang emang doyan gosip.

"Sudah bu Endang kita lihat saja. Kalau nanti misal lamaran terus dibawain barang sederhana kita tertawakan saja," balas bu Arum.

"Orang sombong begitu mau di bawain mahar apa ya?" sahut bu Endang.

Mereka masih terdengar menggunjing dan juga menertawaka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status