Share

Pemuda pengangguran.

"Kamu nggak apa-apa 'kan Dara?" tanya bu Endang yang membantuku bangun dari jatuhku.

Aku menggelengkan kepala mengatakan tidak dan menjelaskan apa yang menjadi masalah hidupku saat ini. Aku harus meminta bapak pulang saja. Akan sama gilanya jika meladeni bu Mutia dan putranya yang tidak punya malu itu.

Aku bersama bu Endang menghampiri orang tuaku. Untuk mengajak mereka pulang agar tidak jadi bahan gibah tetangga. Walau sudah terlanjur setidaknya harus berhasil membawa orang tuaku masuk rumah dulu.

"Pak, bu ayo pulang malu di lihat tetangga!" ajakku tegas.

"Halah darimana saja kamu dari munjul. Apa takut terbongkar kedokmu sebagai ayam kampus beneran!" seru bu Mutia.

"Heh bu Mutia sadar diri dong. Ngatain anak orang sembarangan. Suruh anakmu kerja jangan jadi pemuda pengangguran kalau naksir anak perempuan yang cantik dan pekerja keras kaya Dara. Cinta ditolak kok menebar fitnah," balas bu Endang tegas dan langsung ngena di hati bu Mutia.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status