Sedangkan dalam kantin menjadi begitu berisik seketika, saat mendengar bahwa CEO perusahaan Feller makan di kantin. yang membawa gadis cantik sexy, tentu saja membuat orang-orang berpikir sesuatu yang sulit.
'Pelakor' Evelyn memang buta? dirinya tahu bahwa James, dalam rumor mengatakan bahwa sedang dekat dengan aktris, model cantik asal Thailand. Ya tentu sekarang langsung diserang. Lihatlah di ujung kantin banyak wanita yang dengan sengaja berjalan bolak balik demi mendapatkan photo James, Evelyn berharap tak ada dirinya. Dan sekarang Lihatlah, makan siang berasa makan di depan umum. 'apa dia merasa, nyaman?' nyaman darimana? lebih ke rasa darurat, terima apa arah buaya darat. Ya Evelyn makan dengan begitu patut dan diam. "Emmm...pak James, pak Jake. bagaimana kalau saya keluar terlebih dahulu dan kembali ke keruangan saya, jika nanti ingin membahas tentang proyek itu, anda bisa menghubungi saya" tanpa menunggu jawaban james langsung pergi dengan berburu buru dan membuat 2 orang itu saling menatap. Tak ada suara apapun lagi, James segara pergi keruangan namun terhenti dan berkata "Apa kalian begitu senggang? apa perlu saya menambah pekerjaan kalian? sepertinya saya terlalu masih belum memberikan pekerjaan yang banyak!" ucap James dengan ketus kepada karyawannya sengaja berjalan. Dengan secepat kilat karyawan itu meninggalkan tempat, langsung sepi ruangan kantin. benar-benar menyebalkan, sungguh sebenarnya ingin ber lama lama di sini bersama Evelyn, tapi apa sekarang. ia ditinggal olehnya, sangat kebalik kan? Sedangkan di ruangan Sekretaris Utama Tiba-tiba suara handphone berbunyi, menandakan pesan masuk. yang terlihat nama pengirim pesan. 'My Future husband' Evelyn langsung tersenyum bahagia mendapatkan pesan itu. My Future Husband : Ev, aku setuju malam ini, aku akan menjemputmu di kantor mu nanti. Membaca pesan itu langsung membuat Seorang Evelyn yang tak tersentuh, langsung bahagia dan ingin saja rasanya meloncat saking bahagianya. apakah ia termasuk kategori orang gila karena cinta. ku pikir benar Orang yang di sukainya selama 10 tahun, Sagara. Bayangkan saja, Evelyn bertaruh dengan dirinya sendiri mencoba mendekati dan mengajak nonton bioskop!!! siapa sangka langsung di setujui Bagaimana? apa harus gimana? dimana make upku Evelyn : Sekarang aku kerja di Faller Company, jemput waktu pulang kerja kantor, aku menunggu mu di lobi. "Omg langsung dibaca!!! apakah tuhan sedang berpihak padaku?!!! hahah" Ucap Evelyn dengan tertawa geli pada dirinya sendiri yang merasa gila karena cinta. My future Husband : Baiklah... "Baiklah, Evelyn cepat selesai kan dan cepat pergi kecan! dengan priamu itu!" gumam Evelyn yang menyemangati diri sendiri. ..... Waktu berlalu dengan cepat, kini sudah menujukan pukul '17.10' langsung saja Evelyn membersihkan meja dan mematikan komputernya. tapi saat ingin segara pergi ada suara pintu terbuka, itulah adalah James. 'Kenapa dia datang? apa ada sesuatu lagi?' sungguh dan sangat berharap bahwa jika bosnya itu tidak memberikan tugas lagi, karena benar benar ingin pergi dengan crushnya. "Apa yang bisa saya bantu, pak James?" ucap Evelyn dengan sesopan mungkin. "Kau ingin pulang? bagaimana kalau kita bareng?" tawar nya. Evelyn tersentak, kaget. bagaimana tidak, kenapa bahwa ia merasa bosnya jauh ekspetasi dari semua rumor yang berada, tiba-tiba memberikan tawaran pulang bersama, merasa sedang fase hubungan pdkt, tapi tak mungkin. tapi sekarang ia harusnya bersikap egois dan mementingkan seseorang yang jauh lebih penting, daripada bosnya yang sekarang menatapnya dengan sangat sulit di artikan. benar benar aneh!. Tiba-tiba handphone Evelyn bergetar, saga sudah menghubunginya lagi sebagai tanda pasti sudah sampe di depan dan tengah menunggunya. "Sebelumnya maaf pak, saya tidak bisa mengecewakan teman saya, saya sudah di jemput oleh teman saya untuk menonton bioskop, bersama!" jawab Evelyn sesopan mungkin. James mengkerutkan dahinya 'Apakah ini penolakan? bisa bisanya diriku ditolak dengan mudah dan diluaran sana banyak yang ingin bermalam denganku' Sebenarnya Evelyn tak berniat menolak bosnya karena sama saja membahayakan dirinya, karena bisa saja akan mudah tersinggung penolakan. penguasa bisnis tak sedikit, sangat tidak terima dengan rasa penolakan. Sepertinya juga berlaku dengan James Rockefaller juga. Mendengar itu ekspresi dan suasana hati berubah dengan cepat, setelah mendengar perkataan Evelyn. ingin menonton, tentu saja ia tak senang apalagi rasanya ada hawa panas dalam dadanya tapi mencoba memahannya. "Ah Baiklah! jadi nikmati malammu!" ucapnya pergi dengan mengepalkan tangannya di balik jasnya. "Aku pikir bosku akan menyulitkan ku, sepertinya dia tidak seburuk itu?" Lalu segera pergi. beberapa menit kemudian... "Oh jadi dia katamu 'temanmu'? ternyata pria yang kamu cintai selama 10 tahun! kamu masih belum melupakannya! sepertinya aku harus buru buru melebelimu jadi kata 'milikku' tunggu saja! pasti akan datang momen itu" gumamnya dengan melihat kedepan seringai di bibirnya. sedangkan Evelyn yang masuk dalam mobil Saga merasa di belakangnya rasa hawa dingin yang tajam. tapi tak menghiraukan hanya tersenyum dengan menatap wajah saga dan begitupun dengan saga. "Kita mau nonton dimana?" tanya Evelyn di sela sela keheningan dalam mobil "Di Mall Wellington, ku dengar studio bioskopnya cukup bagus dan lengkap" ucap saga yang menyerahkan selembar brosur pada Evelyn hanya menganggukan kepala. sebenarnya sangat terkejut mendengar itu. bagaimana tidak, bahwa mendapatkan hal yang tak diduganya. Pria impiannya sampai menyimpan brosur kepadanya, sungguh sweet sekalihhhh. Mobil pajero milik sagara membelah jalan gelap dengan lampu penerang jalan yang kuning, sangat sepi jalan sekarang dan tanpa mereka sadari ada mobil BMW putih mengikuti mereka sendari dari tadi. ..... "Kamu duduk dulu, sebentar lagi aku akan kembali!" rasanya sangat aneh, kenapa rasanya sedang di mata matai ? Evelyn berulang kali melihat kanan dan kiri, hanya ada pengunjung biasa. tapi kenapa rasanya seperti di bantutin, yang benar saja. semoga ini hanya perasaannya saja. Benar-benar, rasanya tidak nyaman. Beberapa menit kemudian... Tiba-tiba saat Evelyn tengah asik membaca novel story oncea depths, yang mengisahkan tentang gadis tanpa identitas terdampar dan hampir mati di laut, untung saja ada pria baik hati menolongnya. "Dingin!" kaget Ternyata saga tersenyum dan segaja menempelkan minuman di pipi Evelyn, lihatlah Saga sangat puas melihat wajah Evelyn yang kaget dan duduk sebelah Evelyn lalu meneyarahkan minuman dingin soda. "Maaf mengkagetkan mu" "sepertinya kamu sudah merencanakannya, huh!" sontak saga langsung tertawa mendengar itu. bagaimana tidak merencanakan, saat Evelyn sedang fokus handphone nya. terlihat sangat menggemaskan, tak tahan jika tak menganggunya, salahkan saja dirimu Evelyn, kenapa ada mahkluk yang begitu menggemaskan dan mempesona dalam waktu bersamaan. Saga menyukai Evelyn? jawabannya iya. tak jauh dari sana ada pria memakai pakaian serba hitam, memakai topi hitam dan masker hitam menggeram tangannya. siapa lagi kalau bukan James, tapi tenang dia tidak sendiri. tentu saja bersama dengan Jake, sang sahabatnya. Jake beneran deh muak Ada rasa panas menjalar di dalam tubuh James, melihat kebersamaan Evelyn dan Saga. rasanya ingin menculik Evelyn saja dan mengurungnya yang hanya bisa dirinya yang melihat. cemburu? tentu! James sangat cemburu! pria mana yang mau, orang yang di cintainya tertawa dan tersenyum pada pria lain. bagaimana dengannya? bagaikan tubuh tanpa jiwa. sangat menyebalkan.... Evelyn tunggu saja... bersambung...Evelyn duduk di kursi kecil dengan di sekitarnya kain putih menjutai kebawah dengan hembusan angin yang membuatnya berterbangan, dengan bunga bermekaran dan Evelyn menutup matanya sejenak lalu menghiruap bunga disekitar.‘wangi’ batinnya kemudian membuka matanya dengan perlahan hingga didepannya ada james membawa sesuatu di tangannya dengan rangkain bung sekitarnya.Evelyn langsung berdiri depan james yang menatapnya dengan begitu tulus dan penuh rasa cinta dari matanya, evelyn saat itu tujuan kali ini entah sedikit akan goyang mendengarnya.“james…” panggilnya pelan James hanya tersenyum dan melangkah ke arah evelyn lalu memberikan susuatu di tangannya “untukku?” tanya evelyn “buat siapa lagi?” kata james dan eveleny melihat ada 2 kotak di dalam sana.Evelyn langsung membuka 1 kotak berwarna biru tua dan yang berisi sebuah kalung liontin berwarna biru langit yang ada tulisan inisial E. evelyn hanya tersenyum melihat kalung itu dan
James berkaca depan cermin dengan mengenakan pakaian casual, atasan kaos panjang dan celana panjang berwarna hitam.James kemudian menyisir rambut dan memakai lipbam di bibirnya tak lupa menyemprotkan minyak wangi di area yang sulit terjangkau agar bau harumnya tahan lama.toktoktok"masuk" James yang memakai jam yang cocok hari ini dan memilih kendaraan yang cocok kencan untuk hari ini."Tuan anda harus segara pergi" pria tua yang tengah berdiri untuk memperingatkan tuannya agar segara pergi.James hanya menganggukan kepalanya dan langsung menyambar tasnya, lalu meninggalkan kamarnya dan di ekori oleh kepala pelayannya disana.....sedangkan Evelyn yang bercermin, menatap dirinya dengan perasaan campur aduk, harus senang atau sedih.Evelyn mencoba tersenyum depan cermin dengan paksa tapi air matanya langsung berjatuhan tanpa bilang - bilang.tiba-tiba suara notifikasi muncul di handphonenya hingga membuat handphonenya menyala dan memberitahu siapa pengirimannya.My Boy : Babe, aku
Evelyn menjatuhkan tubuhnya di kasur yang telah lama tak ia cumpai, selama beberapa hari. dan saat itu Evelyn selalu berada di dekat James hingga jarang sekali dikasur, sering di sofa atau di karpet.taulah mereka ngapain...tapi saat itu, Evelyn juga tahu kalau james begitu mencintainya hingga hanya bernafsu dengannya saja, tapi tiba-tiba ada pertanyaan ganjil di hatinya.'cinta dan nafsu apakah sama?' batin Evelynkemudian Evelyn langsung meraih Handphonenya itu dan mengetik di web bernama 'gemini ai' yang bisa mempersingkat waktu untuk mencari informasi.dan hasilnya .....Cinta, Nafsu, dan Seks: Bukanlah Hal yang SamaSeringkali, kita cenderung mencampuradukkan ketiga konsep ini, terutama dalam konteks hubungan. Padahal, cinta, nafsu, dan seks memiliki makna yang berbeda dan saling melengkapi.Cinta adalah perasaan mendalam yang melibatkan emosi saling menghormati dan saling menyayangi satu sama lain.Nafsu lebih bersifat fisik dan emosional. Ini adalah dorongan yang kuat, seringk
Di dalam mobil "emm James..." tanya Evelyn yang mengalihkan dirinya dari handphonenya ke James, tiba-tiba sebuah pertanyaan yang aneh terlihat di pikirannnya. Tanpa tahu ini pantas di pertanyaan atau tidak. sedangkan James yang mendengar, kekasihnya tiba-tiba berbicara. yang Sebanarnya dari tadi fokus memainkan beda favoritenya itu. "ummm..." jawab James hanya gumamnya dan fokus menyetir saat itu. yang di mana jalanan hari ini sangat tidak ramah, terlalu ramai. Evelyn mendekati James dengan tiba-tiba, hingga mata mereka bertemu dan itu membuat James kaget sekaligus salting pada waktu bersamaan. sejak kapan kekasihnya itu begitu nempel padanya, bahkan dekat dekat dalam mobil saja harus ada perang bacot dulu. "K-kenapa melihat ku gitu, sayang?!" Tanya james dan jujur saja agak gugup saat itu. dan mencoba menfokuskan pandangan ke depan. Evelyn langsung menjauh James dan duduk dengan santai. 'perlu tidak bilang yang itu?! kalau bilang, nanti dia kepedaan lagi' batin Evelyn yang teng
Mixuel saat ingin mengejar istrinya tiba-tiba terhenti, mendengar pintu utama di dobrak hingga terpampang nyata ada wanita dengan pakainya yang sexy menatap dengan aura pembunuh. 'siapa lagi?!' batin Mixuel langsung berbalik badan. saat melihat sorotan mata yang ia kenali langsung menelan ludahnya dengan kasar dan merasa meringis di waktu ini. James dan Evelyn melihat respon Mixuel yang tak takut apapun, bisa muncul ekspresi yang seperti menatap hantu. lalu ikut melihat arah ke arah pintu dan ... "Mixuel!!!!" teriak seorang gadis yang datang penuh bara api hijau dari neraka, bisa membakar apapun yang ia ingin 'Mixwell terkutuk lah kau! pasti kau cari gara - gara dengan monster betina ini, 'kan?' batin Mixuel yang tanpa sadar memundurkan langkahnya. "Lisaa, itukah kamu?!" tiba-tiba Evelyn bersuara Benar itu Lisa, kemudian aura amaran tadi tiba-tiba padam saat mendengar suara saudaranya yang sudah di culik om om hin
Di ruang makan Mixuel fokus arah buku dengan begitu tenang tanpa mengeluarkan aura dingin permusuhan. hal seperti jarang sekali terjadi. "ada apa dengan Tuan muda hari ini?" tanya maid disana "Memang kenapa?" "emmm, biasanya Tuan muda lebih suka makan siang diluar, dari pada di rumah bukan? bahkan sepertinya sedang menunggu dan Tuan tak suka menunggu!" tanyanya lagi. bibi Amel yang di sampingnya hanya tertawa sambil menggelengkan kepalanya dengan gemas sendiri, mendengar celotehan anak gadis yang bekerja disini baru setengah tahun itu, memang benar tapi, kan ada alasannya. Tuan muda sudah menemukan gadis yang dulu pernah menolongnya dan jatuh cinta pandangan pertama, hingga sekarang kebiasaan harus berubah hanya orang spesial. Bibi Amel adalah ibu asuh Mixuel dan tahu akan cerita balik sifat yang kejam dari Tuan mudanya yang sudah dianggap anaknya sendiri. "Kau benar-benar tak tahu?" tanya wanita tua