Share

BAB 6

Seorang pria kini menatap ke arahnya dengan sorot mata menyelidik, “Apa itu benar?” Lelaki itu bertanya.

“Aku tidak menemuimu untuk mendengar pertanyaan yang sama seperti ini, Halley.”

Lelaki itu tampak menahan rasa kesalnya yang kian meluap. Setelah berhari-hari Alexandra mengabaikan pesan dan teleponnya, Marc memutuskan untuk datang langsung ke kediaman gadis itu memastikan kebenaran rumor yang beredar di Secret. Tapi sepertinya usahanya kali ini sia-sia, gadis itu sama sekali tak berminat menjawab pertanyaannya dengan jawaban yang pasti.

“Komite sekolah sudah mendengar masalah ini, aku yang akan mengurusnya dan memastikan rumor itu segera berakhir besok.”

“Berhenti mencampuri urusanku, Marc!” Alexandra bangkit dari duduknya karena kesal, ia tidak mengerti kenapa lelaki ini selalu saja berusaha mencampuri urusannya.

Marc membuang mukanya ke arah lain, “Kita akan segera bertunangan Alexa.” Ucapnya mencoba mengingatkan posisi gadis itu.

“Lalu? Kau pikir kau berhak mencampuri semua urusan pribadiku? Kita semua tahu, tidak ada yang menginginkan pertunangan sial ini. Jadi berhenti mengganggu semua urusan pribadiku, mind your own bussiness.” Katanya sebelum benar-benar pergi meninggalkan lelaki itu.

Sedangkan Marc hanya bisa menghela napasnya kesal untuk yang kesekian kali. Ia memang pernah berkata jika gadis yang berstatus sebagai calon tunangannya itu memang memiliki kepribadian tenang, tapi dirinya lupa jika gadis itu bisa benar-benar keras kepala seperti ini.

“Apa anda ingin bertemu dengan Tuan Nicholas?” salah satu maid bertanya padanya.

Ia menggeleng, “Tidak, aku hanya ingin bicara dengan Alexandra. Tolong berikan ini padanya jika dia sudah pulang.” Marc menyodorkan sebuah kotak beludru pada maid. Karena sibuk bertengkar dengan Alexandra, ia sampai melupakan kotak berisi hadiah kecil untuk calon tunangannya itu. Dirinya bahkan tidak yakin, apakah gadis itu akan menerima hadiahnya itu atau tidak setelah pertengkaran mereka hari ini.

“Saya rasa Nona Alexandra pasti akan senang dengan hadiah ini.”

Marc merasakan hatinya menghangat mendengar ucapan maid itu, seakan mengerti kekhawatirannya.

“Benar, semoga saja Alexa menyukainya.” Ucapnya pelan. Entah apa yang ia pikirkan tapi dirinya berharap Alexa akan menyukai hadiahnya kali ini. Ia berharap setidaknya Alexandra bisa melihatnya untuk sesaat saja.

Dirinya tidak mengerti, apakah ini artinya ia benar-benar jatuh akan pesona seorang gadis bernama Alexandra?

***

“Berisik, Serena!” Alexa menggeram kesal setelah melihat Serena mengencangkan suara musik hingga batas maksimal.

Sedangkan gadis itu sibuk menikmati alunan musik EDM yang memenuhi mobil mereka “Come on, sudah berapa lama kita tidak bersenang-senang seperti ini Lexa?” Ujarnya sambil tertawa riang.

“Baru seminggu yang lalu, kau sudah gila?!” Alexandra kembali memekik ketika Serena membuka jendela mobilnya dan melambaikan tangannya ke arah pengguna jalan secara random di luar sana.

Hari ini benar-benar akhir pekan yang luar biasa. Setelah menghabiskan waktu interogasi dengan ayahnya pagi ini, Marc tiba-tiba datang ke rumahnya karena ia menghindari pria itu berhari-hari. Lalu setelah berhasil lolos dari lelaki itu, ia kini justru terjebak dengan Serena yang mulai kehilangan akal sehatnya.

Ia memandang sepupunya yang tengah mengetukkan jarinya di dashboard mobil miliknya, “Mobilmu benar-benar keren, aku akan meminta yang seperti ini dari ayah saat ulang tahunku.” Ucap Serena.

Alexandra memutar bola matanya, “Kau sudah dewasa, berhenti merepotkan ayahmu. Kau harus sekolah dengan serius.”

Mendengar jawabannya, Serena kini menatapnya dengan wajah cemberut. “Menurutmu? Aku sudah benar-benar serius saat sekolah, tapi lihat peringkatku hanya naik 1 tingkat semester lalu! Astaga menyebalkan.”

Alexandra tertawa ringan mendengarkan ocehan saudaranya, “Peringkat sepuluh? Baguslah, setidaknya kau masuk sepuluh besar. Aku akan membelikanmu tas baru nanti.”

“Yeay, kau memang yang terbaik!”

Alexandra hanya tersenyum tipis mendengar Serena yang kini tersenyum gembira. Dulu ia hanya memilik kakak, sehingga ia tidak tahu bagaimana rasanya memiliki seorang adik. Tetapi semenjak kedatangan Serena, ia merasa cukup terhibur dengan tingkahnya yang masih kekanakan.

“Persaingan di Van Andreas benar-benar buruk, aku sudah berulang kali menolak bersekolah di sini tetapi ayah terus saja memaksaku. Andai saja aku masih bersama ibu.” Raut Serena kini mendadak muram ketika mengingat ibunya.

Ia tahu, Serena kini tinggal terpisah dengan ibunya selama bertahun-tahun. Bibinya itu harus mendapatkan rehabilitasi setelah diduga mengidap gangguan kejiwaan serius. Serena yang masih kecil ditinggalkan oleh ibunya itu sering menghabiskan waktu di rumahnya. Tak jarang gadis itu menginap di kediaman De Travis setelah berselisih paham dengan ayahnya. Semakin bertambahnya hari ia merasa iba dengan kondisi Serena, Alexa memutuskan untuk menemani gadis itu ketika ia memiliki waktu senggang di sela-sela kegiatannya yang menumpuk.

“Jangan khawatir, bibi pasti akan segera kembali.” Alexandra kini mencoba menghibur gadis itu.

Mendengar itu Serena hanya mengalihkan pandangannya dan bergumam pelan, “Mungkin saja. Tapi ibu bahkan tidak menemaniku menyiapkan pesta untukku, padahal ini ulang tahunku yang ke tujuh belas.”

Alexandra merasa canggung dengan atmosfer di sekelilingnya, ia lebih memilih Serena bersikap gila seperti tadi daripada melihat wajah muram gadis itu. Alexa menekan tombol untuk membuka atap sportcar nya sebelum melajukannya dengan kecepatan tinggi, Serena menatapnya kaget karena aksi dadakannya barusan.

“Aku yang akan membantumu menyiapkan semuanya, okay? Hari ini kita akan bersenang-senang sepuasnya!” Alexa berteriak di sela-sela hembusan angin yang cukup kuat.

Serena tersenyum melihat tingkah kekanakan Alexandra, jarang-jarang gadis itu melakukan hal seperti ini hanya untuk menghiburnya.

“Benar, kita harus bersenang-senang seharian!” Serena menyetujui ucapan sepupunya itu dengan mengangkat tangan tinggi-tinggi.

Benar, hari ini kita akan bersenang-senang karena semuanya sudah dimulai.

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status