Share

Bab 148 - Keingintahuan Shan Rong

Penulis: Murlox
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-24 18:29:55
Malam perlahan semakin larut di atas perkemahan kelompok ekspedisi klan Mu. Cahaya bulan menggantung samar di balik awan tipis, sementara semilir angin malam mengibaskan tirai-tirai tenda kulit yang berdiri berjajar di lembah kecil itu.

Di kejauhan, nyanyian binatang malam bergema pelan dari balik hutan Seribu Pegunungan. Suasana begitu tenang… namun bukan berarti semuanya aman dan damai.

Di tenda khusus yang ditempati Shan Rong dan Ye Xin, suasana tampak hangat berkat lentera minyak yang bergoyang lembut di tengah ruangan. Cahayanya memantulkan warna jingga di atas kain-kain sutra yang menghiasi sisi dalam tenda.

Dua tempat tidur sederhana yang dilapisi kasur empuk tersusun rapi. Di satu sisi, Ye Xin terlihat terbaring tenang dengan mata terpejam, seolah tenggelam dalam lelapnya tidur.

Namun Shan Rong, yang berada di sisi lain, justru masih terjaga. Bola matanya yang jernih menatap diam ke langit-langit tenda, napasnya tidak stabil, penuh kegelisahan akan sesuatu yang mengga
Murlox

Terimakasih untuk kak Eny Rahayu atas dukungan hadiah koinnya. Dan terimakasih untuk Tuan Muhd Saiful, Haris Fuadi, Jon Sugi, Mohdazri Tarli, Bcman, Sabam Sialalhi dan Rizka Ayuningtyas atas dukungan gemnya.👍👍👍✨✨✨✨

| 2
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
cerita yang sangat bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 153 - Portal Menuju Laut Mati

    Di dalam gua itu, kegelapan merajalela tanpa ampun. Udara dingin merambat di sepanjang kulit, membawa serta aroma lembap bebatuan dan tanah basah yang belum tersentuh cahaya dalam waktu yang lama. Sinar matahari yang samar dari luar tak mampu menembus kabut pekat yang menggantung di udara seperti tirai kematian. Suara langkah kaki rombongan anggota ekspedisi bergema nyaring di ruangan kosong yang seakan menyembunyikan misteri dalam diam.Mu Xiong melangkah ke tengah gua dengan mantap. Ia mengangkat tangan kanannya dan menyalurkan energi spiritual dari tubuhnya ke lantai di bawah. Tanah bergetar pelan, lalu muncul garis-garis bercahaya dari kaki Mu Xiong, menjalar seperti aliran sungai ke seluruh penjuru ruangan. Dalam hitungan detik, batu-batu kristal di dinding gua menyala satu per satu, memancarkan cahaya biru pucat yang menerangi seluruh isi ruangan seperti bintang di langit malam.Dan saat cahaya itu sepenuhnya mennyapu kegelapan, tampaklah pemandangan yang membuat semua orang te

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 152 - Pusat Perhatian Shan Rong

    "Huh? Siapa sebenarnya orang-orang itu? Kenapa kepala klan Mu begitu santai berdiri di hadapan mereka?" bisik salah satu pengawal klan Ye di barisan belakang, ekspresinya penuh kebingungan dan kewaspadaan."Entahlah... Tapi mereka pasti bukan orang biasa. Lihat saja, semua petinggi klan Mu tidak menunjukkan reaksi defensif sedikit pun. Mungkin mereka bagian dari aliansi rahasia klan Mu yang tak pernah diumumkan ke publik," balas temannya yang berdiri di sisi kanan sambil menyipitkan mata, mencoba menilai barisan para pendatang itu."Tetap saja... kelihatannya tidak wajar. Jika benar mereka sekutu, kenapa harus muncul dengan cara menyeramkan begitu? Mereka bisa saja memancing kecurigaan," sahut pengawal ketiga, suaranya sedikit bergetar saat tangannya menggenggam gagang pedang di pinggangnya dengan lebih erat.Udara di sekitar mereka terasa menegang. Tak satu pun dari pasukan berpakaian merah tua itu menunjukkan ekspresi, semua berdiri tegak seperti patung di bawah kabut yang semakin m

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 151 - Pertemuan Di Penghujung Lembah

    Mentari baru saja terbit dari balik punggung perbukitan timur saat rombongan ekspedisi klan Mu kembali melanjutkan perjalanan mereka. Kabut pagi masih menyelimuti tanah, membungkus dedaunan dan rerumputan dengan embun yang berkilauan diterpa cahaya jingga. Roda-roda kereta kayu berguncang saat melewati jalur setapak yang menurun, berliku, dan semakin menyempit di antara dua lereng lembah bebatuan yang menjulang tinggi. Hawa pegunungan mulai menusuk, meski cahaya mentari perlahan menghangatkan punggung mereka. Di antara barisan para penjaga, beberapa pengawal dari klan Ye berjalan berdampingan, bahu mereka menyentuh busur dan pedang yang tergantung di punggung. "Sudah berapa lama kita berjalan?" bisik salah satu pengawal dengan suara rendah. "Apa kau tahu di mana tepatnya Wilayah Laut Mati itu berada?" Temannya menoleh, menatap ke depan dengan wajah kaku. "Kudengar wilayah Laut Mati terletak di ujung selatan daerah Seribu Pegunungan. Hanya dipisahkan oleh lapisan kabut tebal dan

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 150 - Tindakan Tak Terduga

    Baru saja kata-kata Long Zhu menghilang menyatu dengan deru angin malam, tiba-tiba Shan Rong melangkah maju dengan gerakan cepat. Tanpa ragu, tangannya terulur ke depan, mencoba meraih topeng putih yang menutupi wajah pria misterius itu.Sorot matanya tajam, penuh dengan rasa penasaran, tekad, dan emosi yang nyaris meledak. Keheningan malam menjadi saksi keberaniannya—atau mungkin, keputusasaan dalam hatinya yang tak tertahankan lagi.Namun secepat niat itu muncul, secepat itu pula tangan Long Zhu bergerak. Dalam sekejap, ia menggenggam pergelangan tangan Shan Rong dengan cengkeraman halus namun kokoh, membuat gadis itu terhenti di tempat.Tatapan mata keemasannya kini berubah lebih dingin, seperti cahaya pedang yang menembus hati. Nafas Long Zhu sedikit berembus, seolah tidak menyangka gadis itu akan nekat bertindak sejauh ini."Apa yang kau coba lakukan, Nona?" ucap Long Zhu, nadanya datar namun penuh tekanan. "Kita bahkan tak saling mengenal."Shan Rong terdiam, kaget dengan respon

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 149 - Buktikan Padaku

    Api unggun di perkemahan masih menyala pelan, memantulkan cahaya oranye yang menari di wajah-wajah tenda dan pohon-pohon sekitar. Di kejauhan, angin malam mengusap pucuk pepohonan yang menjulang tinggi, menyanyikan irama mussik alamai yang menghantui keheningan.Di kegelapan, Ye Xin berdiri tegak, menatap tajam ke arah Shan Rong yang masih duduk di hadapan api unggun. Sorot matanya menyimpan kekhawatiran dan kecurigaan.Ia mengangkat satu tangan dan melambaikannya singkat ke udara. Tak lama kemudian, dari balik kegelapan, muncul sosok pria dengan jubah kelabu khas pengawal klan Ye, simbol perak berbentuk phoenix salju tertempel di dada kirinya."Mulai malam ini, awasi setiap gerak-gerik Shan Rong lebih ketat dari biasanya. Laporkan padaku jika ada hal mencurigakan, sekecil apa pun itu," perintah Ye Xin tegas, dengan nada yang tak bisa ditawar.Pengawal itu menunduk dalam hormat. "Baik, Nona." Suaranya lirih, lalu tubuhnya kembali menghilang ke dalam kegelapan malam seperti debu yang t

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 148 - Keingintahuan Shan Rong

    Malam perlahan semakin larut di atas perkemahan kelompok ekspedisi klan Mu. Cahaya bulan menggantung samar di balik awan tipis, sementara semilir angin malam mengibaskan tirai-tirai tenda kulit yang berdiri berjajar di lembah kecil itu. Di kejauhan, nyanyian binatang malam bergema pelan dari balik hutan Seribu Pegunungan. Suasana begitu tenang… namun bukan berarti semuanya aman dan damai. Di tenda khusus yang ditempati Shan Rong dan Ye Xin, suasana tampak hangat berkat lentera minyak yang bergoyang lembut di tengah ruangan. Cahayanya memantulkan warna jingga di atas kain-kain sutra yang menghiasi sisi dalam tenda. Dua tempat tidur sederhana yang dilapisi kasur empuk tersusun rapi. Di satu sisi, Ye Xin terlihat terbaring tenang dengan mata terpejam, seolah tenggelam dalam lelapnya tidur. Namun Shan Rong, yang berada di sisi lain, justru masih terjaga. Bola matanya yang jernih menatap diam ke langit-langit tenda, napasnya tidak stabil, penuh kegelisahan akan sesuatu yang mengga

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status