Share

Bab 23

Auteur: Ahong
last update Dernière mise à jour: 2025-08-11 22:57:51

Dharma Corp, jam menunjukkan pukul 07.50 pagi.

Lift terbuka di lantai HRD dan Davina melangkah keluar sambil membawa secangkir kopi yang sudah mulai dingin.

Aroma parfum kantornya bercampur dengan bau kertas dan AC yang sedikit terlalu dingin.

Beberapa staf sudah duduk di meja masing-masing, mengetik cepat atau mengobrol pelan sambil menyeruput kopi.

Namun Davina merasa atmosfer pagi ini berbeda—terlalu hening untuk ukuran hari Senin.

Salah satu staf menyapa. "Pagi, Bu Davina." Senyumnya lebar. Dia kemudian menambahkan. "Ada surat dari bagian legal, katanya penting."

Davina balik tersenyum. "Pagi juga,"

"Ditaruh di meja saya saja ya. Terima kasih."

Kemudian, Davina berjalan menuju ruangannya, meletakkan tas dan duduk sambil menarik napas panjang.

Di dalam saku jasnya, flashdisk hitam itu masih terasa dingin menyentuh jarinya.

Ia menatapnya sebentar, lalu menaruhnya dalam laci terkunci.

Belum sempat ia meneguk kopi, telepon meja berdering.

Layar menunjukkan nomor internal
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Raja Gangster Terkuat dan Kelima Tunangannya   Bab 49

    Suara dentuman tubuh Vargo yang terhempas keras ke lantai masih menggema di ruangan itu. Laki-laki berjuluk Sang Pemutus Tulang, yang begitu ditakuti oleh banyak orang, kini tergeletak tak sadarkan diri dengan napas tersenggal. Tubuhnya yang berdarah-darah sekaligus dipenuhi luka nyaris tidak bergerak, sebagai bukti pertarungan brutal barusan. Keheningan mencekam merayapi udara untuk beberapa saat lamanya. Semua orang tengah mencerna situasi yang barusan terjadi. Di saat yang sama, menatap Topan dengan campuran antara ketakutan dan takjub. Ternyata Topan tidak bicara omong kosong tadi! Davina sendiri tengah menggenggam erat tangannya di dada, menahan rasa lega sekaligus kekaguman pada sosok suaminya yang masih berdiri kokoh meski wajahnya juga basah oleh keringat. Sorot matanya tetap tajam, dingin, seperti singa yang baru saja mengalahkan lawan terkuatnya. Sedangkan Leonard, yang selama ini selalu penuh wibawa dan arogansi, kini kehilangan pijakan. Matanya melebar, tubuhnya bergeta

  • Raja Gangster Terkuat dan Kelima Tunangannya   Bab 48

    "Topan! Hati-hati! Itu adalah jurusnya Tuan Vargo, dia bisa mematahkan tanganmu!" teriak Davina memperingati dengan panik, suaranya tercekat tertinggal di tenggorokan. Tiba-tiba, terdengar suara sendi berderak. Yang ternyata adalah sendinya Topan. Ruangan hening beberapa detik, semua orang kompak menahan napas. Davina sendiri seketika melotot seraya menggelengkan kepalanya. Topan menahan rasa sakit dengan rahang terkatup rapat, otot-otot lengannya menegang keras melawan tekanan. Vargo mendesis, masih menggenggam pergelangan tangan Topan. "Sekarang kau akan merasakan bagaimana tulangmu retak dan hancur di tanganku!" Di saat bersamaan, ia menambah tenaga, seluruh ototnya menonjol seakan siap meremukkan lengan Topan kapan saja. Namun, tepat sebelum suara tulang pecah terdengar, Topan memutar tubuhnya dengan teknik bantingan balik, mengalihkan tekanan dan berhasil melepaskan cengkeraman itu. Hal tersebut membuat Vargo terpental beberapa langkah ke belakang, wajahnya untuk pertama

  • Raja Gangster Terkuat dan Kelima Tunangannya   Bab 47

    Pukulan pertamanya langsung diarahkan ke wajah Topan—pukulan yang bisa membuat lawan pingsan seketika. BUGH! Tepat sebelum pukulan itu mengenai wajahnya, Topan akhirnya bergerak. Langsung menangkis dengan lengan, tubuhnya terdorong mundur setengah langkah. Namun matanya tetap fokus. Vargo menghentikan serangan sejenak, lantas menyeringai. "Hm, kau kuat juga. Tidak banyak yang bisa menahan pukulanku." Topan mendecih. "Berikutnya pun akan tetap sama. Bukan hanya menahan, tapi lebih dari itu!" Pertarungan berlanjut. Vargo melayangkan tendangan menyamping. Topan merunduk cepat, lalu membalas dengan serangan siku ke arah rusuk Vargo. DUKK! Tubuh raksasa itu bergeser, namun belum goyah. Leonard, yang berdiri agak jauh, tertawa puas meski tegang. "Ayo, Vargo! Hancurkan dia! Tunjukkan bahwa tidak ada yang bisa melawan kekuasaan ini!" Di titik ini, Topan menyipitkan mata, otot-ototnya menegang. Ia tahu bahwa lawannya bukan orang biasa, Vargo bukan hanya berotot, tapi juga punya pen

  • Raja Gangster Terkuat dan Kelima Tunangannya   Bab 46

    Tangan Davina tanpa sadar mengepal di sisi tubuhnya. Perasaan takut bercampur cemas menyesakkan dadanya. Di saat ini, Davina teringat Topan yang menyelamatkan dirinya dari Elias, juga menghancurkannya saat itu juga. Ditambah sepertinya Leonard juga akan berakhir sama di tangan suaminya. Mendadak, ia mulai percaya bahwa lelaki itu adalah satu-satunya perisai yang bisa diandalkan. Tapi sekarang, menghadapi sosok seperti Vargo… Sementara Leonard melangkah maju sedikit, melanjutkan bicara kepada Topan seraya menunjuk ke arah Vargo dengan senyum licik. "Puluhan orang pernah mencoba melawannya, tapi tak satu pun yang masih bisa berdiri. Bahkan ada yang harus dipanggul keluar hanya untuk bernapas. Dan sekarang, dia ada di sini, khusus untuk membunuhmu!" "Kau boleh saja menumbangkan pengawal dan anak buahku dan itu bukan masalah. Tapi menghadapi Vargo? Itu sama saja kau menandatangani surat kematianmu sendiri! Kau akan merasakan apa artinya dihancurkan oleh monster yang bahkan mafia kelas

  • Raja Gangster Terkuat dan Kelima Tunangannya   Bab 45

    Beberapa menit kemudian, pintu besar restoran itu berderit terbuka dengan keras. Lalu, sosok pria tinggi besar muncul selagi melangkah masuk. Mendadak, suasana hening sesaat. Hal tersebut membuat semua tatapan tertuju padanya dan hawa ruangan seketika terasa lebih dingin. Nama pria itu adalah Vargo. Di dunia bawah tanah, namanya bukan hanya dikenal, tetapi ditakuti. Ia bukan sekadar ahli bela diri, melainkan mesin perang hidup yang pernah menjatuhkan puluhan lawan dalam sekali perkelahian tanpa senjata. Julukannya adalah Sang Pemutus Tulang. Tubuhnya menjulang tinggi, hampir dua meter, dengan otot yang keras seperti pahatan baja. Wajahnya penuh bekas luka, ada satu garis panjang melintang dari pelipis hingga rahang kiri, seperti tanda bahwa ia pernah menantang maut dan menang. Mata hitamnya dingin, tidak berkedip, seperti predator yang menilai mangsa sebelum menerkam. Setiap langkahnya terasa berat, menimbulkan gema seolah ruangan itu tak cukup kuat menahan auranya. Mantel hita

  • Raja Gangster Terkuat dan Kelima Tunangannya   Bab 44

    Dengan susah payah, Leonard berusaha berdiri. Sebab pengawalnya tak ada satu pun yang berhasil menghabisi Topan, dia segera memberi perintah kepada anak buahnya seraya menunjuk ke arah pria yang dimaksud. "Aku minta kalian semua untuk bunuh dia sekarang juga!!!" Tanpa menunggu aba-aba selanjutnya, para anak buah Leonard yang memang sudah tidak sabar, gregetan sedari tadi langsung merangsek maju, menyerang Topan seraya berteriak. Namun bagi Topan ia seolah tengah menghadapi sekumpulan hewan buas yang tak berarti. Padahal ia tengah dikeroyok. Satu anak buah yang berlari paling depan mengayunkan tongkat besi. Melihat itu, Topan segera menunduk cepat, lalu menghantam ulu hatinya dengan siku. Pria itu pun langsung terhempas ke belakang, menabrak dua rekannya. DUUUKK! Setelahnya, dilanjut dua anak buah lainnya maju dengan pisau. Topan memutar tubuh, menendang salah satu hingga terbanting ke dinding, lalu meraih tangan yang satunya, memelintirnya sampai terdengar suara KRAKK! tulang p

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status