Ling Li mengepalkan tangannya tidak sabar ingin menghajar pelayan sialan yang berani memfitnahnya, orang seperti itu bahkan jika dibunuh tidak akan merugikan siapapun pikir Ling Li sambil mengepalkan tangannya."Tunggu apa lagi hajar dia," teriak pelayan sambil tersenyum."Ayo hajar bersama," sahut warga lainnya.Ling Li mengernyitkan dahinya, sepertinya tidak hanya pelayan sialan itu yang harus diberi pelajaran mereka semua juga sama harus diberi pelajaran agar tahu siapa yang benar dan siapa yang salah.Belasan warga berlari ke arah Ling Li membawa peralatan masak beberapa juga bahkan membawa ember penimba air sumur, tanpa mengetahui seberapa kuatnya lawan mereka menyerang secara bersamaan."Kalian yang memaksaku, aku hanya membela diri," ucap Ling Li.Braaaaaaaaaaaaak.Ling Lj menendang dengan keras warga yang menyerangnya, walau begitu Ling Li sengaja tidak menggunakan kekuatannya saat menendang warga yang lemah karena tidak ingin ada yang mati."Bangun kalian semua, kalian tidak
Husq menatap Ling Li sambil sesekali melihat pil yang ada di tangannya, Husa masih tidak percaya wanita yang masih muda di depannya bisa membuat pil tingkat murni, Husa berpikir anak seperti itu ke depannya pasti akan menjadi alchemist tingkat dewa kelak ke depannya."Aku menang, di mana hadiahku," ucap Ling Li yang tidak berbasa basi, Lingling bahkan tidak peduli dengan Semua warga menatap ke arahnya dengan penuh kagum."Aku sudah menyiapkannya, ambillah," sahut Husa sambil menunjuk pelayannya.Ling Li bergegas mengikuti pelayan Husa ke dalam tempat penjualan, di sana bahan yang sebelumnya ingin dibeli Ling Li sudah disiapkan bersama kepingan emas yang sudah dijanjikan oleh Husa."Hahaha, Akhirnya uangku bertambah," ucap Ling Li senang."Bagaimana, semua sudah seperti yang aku janjikan bukan," sahut Husa sambil berjalan ke arah Ling Li."Sudah," ucap Ling Li."Ambillah ini," Husa melemparkan sebuah token ke Ling Li."Lain kali kalau mau memperkerjakan orang pilih dengan benar, jangan
Ling Li terus berjalan walau sadar dirinya sedang diikuti, saat ini Ling Li mencoba bersabar sebisanya sambil berharap siluman Rubah wanita yang mengikutinya segera pergi sebelum dirinya tidak tahan lagi.Suara demi suara di belakangnya membuat Ling Li menggeretakkan giginya, Ling Li sudah tidak tahan lagi karena terus diikuti, ditatapnya siluman Rubah wanita yang berdiam tidak jauh darinya sambil menggoyangkan ekornya dan tersenyum menatapnya."Kenapa kamu terus mengikuti ku, bukannya aku sudah minta maaf telah memasuki wilayah mu," ucap Ling Li dengan nada tinggi dan menatap dengan tajam.Ling Li berjalan mendekati siluman Rubah wanita dan menatapnya tajam, tatapan tajamnya seolah ingin membunuh wanita siluman rubah saat itu juga."Jangan hiraukan aku, jalan saja aku tidak akan mengganggumu," sahut siluman Rubah sambil menggoyangkan tangannya."Beri aku alasan kenapa kamu mengikuti ku, jika alasanmu hanya ingin mencari masalah aku tidak akan segan untuk membunuhmu," ucap Ling Li."S
Setelah berjalan selama 8 jam Ling Li akhirnya tiba di pelabuhan kecil sebuah kota, Ling Li langsung menaiki salah satu kapal yang diperkirakannya akan melewati lautan mati.Di atas kapal yang mulai berlayar Ling Li menyandarkan tubuhnya, Ling Li menutup matanya menikmati semilir angin yang terus berhembus, Ling Li bahkan hampir tertidur karena angin membuatnya sangat mengantuk.Brrrrrrrrrrrrraaaaaaaaaaaaakkkk.Suara keributan membangunkan Ling Li yang tidak tahu sejak kapan tertidur, Ling Li menatap langit yang sudah berganti malam tanpa tahu sudah berapa lama dirinya tertidur."Lepas jangan mengganggu Nona ku," teriak seorang pelayan sambil membentangkan tangannya."Diamlah kamu pelayan rendahan, seharusnya kamu tahu jika kapal ini ingin melewati laut mati harus mengorbankan seorang wanita," sahut pria berbadan besar menunjuk seorang pelayan wanita."Kenapa harus Nona ku, di kapal ini bukannya banyak wanita," ucap pelayan itu pendiriannya tetap teguh ingin melindungi sang majikan."
Naga di depan Ling Li masih terus menatap seorang wanita yang terdiam, andai dirinya tidak ceroboh ingin menelan wanita muda di depannya kekuatannya tidak akan menjadi lemah seperti saat ini."Sial," umpat sang Naga."Cepat katakan jangan membuang waktuku," ucap Naga itu sambil sesekali menghembuskan nafasnya."Aku adalah manusia yang ada di ramalan Naga, langsung saja aku mau kamu menyerahkan permata mu," sahut Ling Li yang benar-benar terlalu santai."Hahahaha, jangan bercanda. Mana mungkin manusia sepertimu yang ada di ramalan Naga," ucap sang Naga meremehkan Ling Li."Terserah mau percaya atau tidak tapi kedua saudaramu sudah mengakui ku," sahut Ling Li membuat sang Naga menatapnya tajam."Sampai kapanpun aku tidak akan percaya, manusia lemah sepertimu pasti hanya ingin menipuku," ucap sang Naga."Tidak ada untungnya bagiku menipumu, berikan permata mu setelah itu kamu pastikan sendiri apakah aku menipumu atau tidak lagi pula belum terlambat Jika kamu ingin membunuhku lagi nanti S
Delapan jam berlalu begitu cepat untuk Ling Li yang hanya tertidur di dalam kamar, Ling Li yang masih beristirahat di sebuah kamar bisa mendengar suara berisik dari luar, belum sempat Ling Li berdiri Ci membuka pintu kamar dan berjalan ke arahnya."Kapal sudah bersandar, kita berada di pelabuhan Kota Yuan," ucap Ci.Mendengar apa yang dikatakan Ci Ling Li hanya menganggukkan kepala dan bergegas bangkit berdiri, karena kapal sudah bersandar sudah waktunya dirinya untuk kembali melanjutkan perjalanannya."Kita impas, aku tidak merasa berhutang budi padamu," ucap Ling Li sambil berjalan keluar.Pelayan Ci yang menunggu di luar bergegas masuk setelah melihat Ling Li keluar kamar, Pelayan Ci merasa kesal mendengar perkataan Ling Li yang seolah majikannya meminta dirinya membalas budi padanya."Nona tidak perlu memikirkannya, ayo kita turun, aku melihat para pengawal sudah menunggu di bawah," ucap pelayan Ci."Baiklah, Ayo kita turun juga," sahut Ci dengan suara pelan.Setelah turun dari ka
Ling Li turun dari kereta kuda dibantu Ci mendapat sambutan tidak menyenangkan, Mu Xu Ayah Ci menatap Ling Li dengan tajam seakan tidak menerima kehadirannya di rumahnya, Ling Li tidak lebih hanya gelandangan yang ditolong putrinya."Kamu baru kembali setelah sekian lama, kenapa malah membawa wanita gelandangan bersama mu," ucap Ayah Ci yang berdiri di depan Ling Li"Ayah dia yang menyelamatkanku saat berada di laut kematian, aku membawanya karena dia terluka," sahut Ci."Oh ternyata bukan gelandangan hanya pengemis yang ingin meminta obat," ucap Ayah Ci sambil menyunggingkan bibir.Mata Ling Li langsung melotot dan melepaskan tangan Ci yang masih berada di pundaknya, selama ini tidak ada yang pernah mengatainya pengemis dan hinaan sebesar itu malah keluar dari mulut orang yang sama sekali tidak dikenalnya."Aku bahkan bisa membuat pil, menyembuhkan lukaku tidak sulit bagiku dan kamu bilang aku pengemis," ucap Ling Li mencoba menahan diri."Benarkah, maaf kalau perkataan ku menyinggun
Di dalam sebuah rumah kecil Ling Li bisa merasakan kehangatan yang belum pernah dirasakannya sebelumnya, Yus dan Yuw menganggap Ling Li adalah tamu penting dan mereka mengeluarkan semua makanan yang mereka miliki dan menyajikannya di depan Ling Li dengan penuh kebahagiaan.Ling Li yang belum pernah diperlakukan istimewa hanya tersenyum, Ling Li benar-benar menikmati hidangan di depannya walau hanya seadanya."Ayo Kak, tambah lagi," ucap Yuw yang merasa senang Ling Li makan dengan lahap."Aku tidak akan sungkan," sahut Ling LiYus hanya tersenyum melihat Ling Li yang makan dengan lahap sama seperti adiknya dia juga merasa sangat senang, Yus tidak menyangka ada yang mau mampir ke rumah kumuhnya dan makan bersamanya dan adiknya.Heeeeeek..Ling Li yang bersendawa selesai makan disambut tertawa kecil Yus dan Yuw, walau seorang wanita Ling Li sama sekali tidak canggung makan bersama mereka."Ahhhh, baru kali ini aku makan sekenyang ini," ucap Ling Li sambil bersandar."Hahahaha, aku senang