Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita

Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita

Oleh:  Cici aremanita  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
84Bab
887Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Ling Li adalah pembunuh bayaran wanita yang sangat terkenal dengan kekejamannya, karena ledakan yang tiba tiba terjadi membuatnya mati begitu saja dan terbangun di tubuh lain, Ling Li baru sadar kalau dirinya Reinkarnasi ke zaman kuno zaman sejarah kerajaan dan merasuki tubuh seorang gadis yang tidak berguna.

Lihat lebih banyak
Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
84 Bab
Seperti Mimpi
Ling Li yang seorang yatim piatu sudah mengasah kemampuannya menjadi pembunuh bayaran sejak berusia enam tahun, semakin lama Ling Li menjadi semakin kuat dan akhirnya menjadi pembunuh bayaran wanita terhebat, Ling Li memiliki anggotanya sendiri yang mengaguminya, tapi karena kehebatannya dan keberhasilannya yang membuat iri banyak yang tidak menyukainya dan sangat mengharapkan kematiannya."Hidup Ketua, jika Ketua yang turun tangan semua pasti selesai dengan sangat cepat," teriak salah anak buah Ling Li."Benar, aku sangat iri pada Ketua. Andai aku bisa sekuat dan sepintar Ketua," sahut anak buah Ling Li lainnya."Berhentilah bermimpi kalian tidak akan pernah bisa seperti ketua kita," ucap bawahan Ling Li.Mendengar ucapan anak buahnya Ling Li hanya tersenyum, dirinya sudah menjadi pembunuh bayaran sangat lama mana bisa anak buahnya yang baru beberapa tahun atau beberapa bulan menandingi kehebatannya.Duaaaaaaaaaaaaaaaaaaaar.Di tengah sorakan kegembiraan atas keberhasilan Ling Li mem
Baca selengkapnya
Membuka Aura Nadi
Sang Naga yang berada di dalam tubuh Ling Li langsung membawa Ling Li berpindah tempat, sang Naga memindahkan Ling Li agar terpisah dari Duan karena banyak yang harus dirinya katakan pada Ling Li."Aku membawamu berpindah tempat karena ingin membantu mu," ucap sang Naga."Membantu ku?" Ling Li yang mendengar suara sang Naga dari dalam tubuhnya terlihat kebingungan dengan apa yang dikatakan sang Naga."Bukankah sangat jelas kamu lemah, aku akan membantu mu menjadi sedikit lebih kuat," ucap sang Naga."Kalau begitu apa yang harus aku lakukan agar menjadi kuat?" tanya Ling Li balik."Tidak bisa bela diri dan tidak memiliki kultivasi, kamu yang seperti ini tentu saja harus mempelajari keduanya," sahut sang Naga."Turuti apa yang aku katakan, sekarang kamu harus mengosongkan pikiranmu, akan aku berikan kamu pencerahan," sambung Sang Naga."Baiklah," ucap Ling Li cepat. Ling Li tahu betapa susahnya seseorang yang tidak bisa bela diri, di kehidupan sebelumnya Ling Li mengutamakan ilmu bela
Baca selengkapnya
Berburu
Di dalam hutan Ling Li mulai memperhatikan sekelilingnya, baru beberapa detik Ling Li berada di dalam hutan suara langkah kaki hewan spiritual terdengar berjalan mendekat ke arahnya.Hoss, hoss, hoss.Ling Li terkejut melihat kijang bertanduk emas yang berada tidak jauh darinya, perasaan takjub karena baru pertama kali melihat kijang bertanduk emas membuat Ling Li Melupakan seberapa bahayanya hewan spiritual itu."Jangan hanya diam, kalau kamu terus diam seperti itu siap-siap saja menunggu kematianmu," ucap Sin.Baru selesai Sin berbicara kijang bertanduk emas langsung berlari ke arah Ling Li dengan cepat, Refleks cepat dari kehidupan sebelumnya saat menjadi pembunuh bayaran menyelamatkan Ling Li yang berhasil menghindar sang Kijang ."Dasar Kijang sialan tidak tau diri," ucap Ling Li kesal sendiri, andai tadi dirinya tidak sempat menghindar badannya pasti sudah terkena tanduk kijang yang lancip itu."Itu bukan salahnya, cepat selesaikan," sahut Sin di dalam lautan spiritual Ling Li m
Baca selengkapnya
Memberi Pelajaran
Gerbang besar kota Kyuri sudah dilewati Ling Li, Ling Li berhenti sejenak memperhatikan sekelilingnya, kota tempat pemilik tubuh sebelumnya yang merasa sangat tersiksa kini telah di pijaknya.Perasaan aneh dirasakan oleh Ling Li, sepertinya tubuh bahkan kakinya saat ini enggan untuk melangkah masuk semakin dalam."Itu bukannya Ling Li Anak gadis tidak berguna keluarga Li, bukannya dia sudah mati," bisik para warga yang melihat Ling Li berdiam diri tidak jauh dari mereka.Pendengaran Ling Li yang tajam bisa mendengar pembicaraan mereka, walau mendengarnya Ling Li hanya menyunggingkan bibirnya sambil terus berjalan begitu saja."Sepertinya kamu tidak mudah terprovokasi," ucap Sin."Heeeeh, menghadapi mereka tidak ada untungnya, jadi lebih baik berhadapan langsung dengan yang memulainya," sahut Ling Li santai."Pemikiran yang bagus," ucap Sin.Ling Li yang sudah sampai di depan rumah keluarga Li bergegas masuk, dua penjaga yang berjaga dibalik gerbang masih tidak percaya apa yang mereka
Baca selengkapnya
Permintaan
Ayah Ling Li sulit percaya kalau selama ini Ling Li selalu di tindas oleh Mae Li dan Istrinya, Ayah Ling Li merasa bersalah pada Ibu Ling Li yang sudah tiada karena selama ini tidak mengetahui penderitaan Putrinya dan malah sibuk mengurusi usaha dagangnya, saat itu juga Ayah Ling Li menghukum istri dan anaknya dengan cara mengurangi uang harian keduanya.Di dalam kamarnya Ling Li langsung membaringkan tubuhnya, lelah yang dirasakannya membuatnya tanpa sadar tertidur lelap seketika.Awan putih yang dikelilingi para Naga mengejutkan Ling Li yang merasa baru saja tertidur, kedamaian di depan matanya seakan bisa dirasakannya dan itu membuatnya ikut bahagia.Tok tok tok.Ling Li membuka matanya setelah mendengar pintu kamarnya diketuk terus-menerus, Ling Li tersadar ternyata yang dilihatnya tadi hanya mimpi."Nak," panggil suara dari luar kamar Ling Li."Iya sebentar," sahut Ling Li sambil berjalan membuka pintu.Ling Li menatap wanita paruh baya di depannya sambil tersenyum, wanita itu ad
Baca selengkapnya
Pembalasan
Mendengar apa yang dikatakan Sin Ling Li terdiam sesaat, dirinya tidak memiliki siapapun di tempatnya saat ini, Sin adalah satu satunya yang membantunya menjadi kuat, tidak mungkin dirinya melupakan kebaikan nya dan mengabaikan permintaan nya."Aku akan membantumu walau aku tidak yakin apa aku mampu," Ucap Ling Li."Selama ada aku kamu pasti mampu, tapi sebelum itu aku Ingin mengatakan sesuatu," ucap Sin."Katakan saja," sahut Ling Li."Setiap Naga memiliki kemampuan yang berbeda, karena terlalu lama di luar Dunia Naga kemungkinan mereka tidak akan mudah memberikan permata mereka sepertiku, jadi kamu harus berusaha untuk meyakinkan mereka bagaimanapun caranya," ucap Sin."Lalu apa aku juga harus melawan mereka?" tanya Ling Li."Tentu saja, maka dari itu perjalananmu masih panjang, kamu harus memperkuat tingkat pelatihanmu," sahut Sin."Baiklah, aku juga tidak ingin terus menjadi lemah," ucap Ling Li."Kalau begitu tunggu apa lagi, sekarang saatnya kita pergi," sambung Ling Li yang lan
Baca selengkapnya
Membalas Dan Menang
Ling Li berlari memutar dengan cepat ke arah Mae Li, sesuai apa yang dipikirkannya saat ini Mae Li terlihat kebingungan ingin mencambuk Long Xu ke arah mana.Wheeeeeessssss.Wheeeeeeesssssssss.Ling Li menyeringai sambil mengayunkan pedangnya dua kali berturut-turut ke arah Mae Li, dua sayatan pedang yang sengaja diarahkan ke tangan lawannya membuat Mae Li tidak lagi bisa mengayunkan cambuknya.Arrrrrrrrkkkkkhhhhh.Jeritan Mae Li disambut senyum lebar oleh Ling Li, tanpa mempedulikan jeritan adik tirinya yang berdiri di depannya Ling Li bersiap kembali mengayunkan pedangnya."Jangan bunuh Anakku," teriak Ibu tiri Ling Li."Tapi kenapa? bukankah ini pertarungan hidup dan mati," ucap Ling Li."Haaaah, ya sudahlah. Ini benar-benar membosankan, orang lemah berpura-pura kuat berakhir hanya seperti ini memalukan," sambung Ling Li."Nak Ling Li sudah menjadi kuat ya, sekarang sudah tidak ada lagi yang bisa menindasmu," ucap Bibi Ae."Terima kasih karena Bibi mempercayaiku," sahut Ling Li.Da
Baca selengkapnya
Perjalanan
Ling Li bergegas pergi setelah tau sang Iblis menyadari kehadirannya, Ling Li berlari sekencang mungkin sebelum sang Iblis mengejarnya."Makananku mau lari ke mana, bau wanita muda menyegarkan," teriak sang Iblis yang langsung mengejar Ling Li.Ling Li terdiam mematung saat melihat sang Iblis sudah ada di depannya menghalangi jalannya, melihat Iblis secara langsung dengan matanya membuat Ling Li menelan ludah, di kehidupan sebelumnya iblis tidak nyata dan sekarang wujud iblis benar benar ada di depannya."Ternyata seperti ini bentuk Iblis," dalam hati Ling Li."Daging muda segar, jadilah makanan yang baik jangan lari-lari lagi," ucap sang Iblis menjulurkan lidahnya."Kalau kamu hanya diam saja kamu pasti mati," ucap Sin."Jadi apa aku harus melawannya," sahut Ling Li pelan."Tentu saja, walau tidak ada harapan untukmu menang itu lebih baik dari pada hanya diam," ucap Sin.Ling Li menatap sang Iblis di depannya yang terus menjulurkan lidahnya, Ling Li merasa sedikit merasa sendiri memb
Baca selengkapnya
Melawan Pria Elf
Sepanjang jalan menuju Aula Me Ling Li terus berpikir ras Elf yang tidak memiliki kultivasi melainkan sihir, Ling Li berpikir keras bagaimana caranya agar dirinya bisa menang di pertarungan nanti melawannya."Heeeh, sebenarnya mustahil kamu bisa menang melawan pria bangsa Elf itu, bangsa Elf bisa merubah benda apa saja menjadi senjata, sihir mereka juga sangat kuat," ucap Sin seakan tau apa yang dipikirkan Ling Li."Setiap makhluk hidup memiliki kelemahan, aku yakin pria Elf itu juga pasti punya kelemahan," sahut Ling Li.Setelah mendaftar Ling Li langsung disuruh turun ke arena bertarung, dari arena Ling Li bisa melihat pinggiran arena bertarung yang dipenuhi penonton.Ling Li yang berdiri di arena dikejutkan oleh pria tampan dengan telinga runcing yang berjalan ke arahnya, tatapan membunuh dari pria itu sempat membuat Ling Li sedikit gugup walau hanya sebentar."Ras Elf, elf.""Elf, elf."Penonton terus bersorak meneriaki nama Lulang pria bangsa Elf yang ada di depannya, tentu saja
Baca selengkapnya
Naga Kedua
Mata Ling Li terus memperhatikan sekelilingnya, ternyata benar setelah melewati dua pohon besar tadi mereka sampai di dunia bangsa Elf, Ling Li sebelumnya berpikir kalau dunia Elf berbeda dengan dunia manusia ternyata dirinya salah."Sepertinya tidak ada bedanya dengan dunia manusia," ucap Ling Li"Memang, semua yang ada di sini sama seperti yang ada di dunia manusia, tapi di sini selalu dingin walau ada matahari di sini tidak akan kepanasan," sahut Lulang."Lulang sudah pulang," teriak Anak perempuan yang berlari ke arah Lulang."Can kenapa ada di sini?" tanya Lulang sambil mengelus kepala Anak perempuan Elf yang memeluknya."Can sudah menunggu Lulang sangat lama, Can senang Lulang sudah pulang," ucap Can penuh semangat."Hehehehe, Alang pasti membawa banyak makanan kali ini. Ayo berikan pada Canlin," sambung Can penuh semangat dan matanya berbinar-binar."Baiklah, mari pulang dulu," ucap Luang."Ikuti aku, nanti aku akan mengantarmu ke suatu tempat," sambung Lulang."Hemmmm," sahut
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status