Kevin sangat menyesal setelah hubungan Kevin dan Raisa berakhir. Kevin menginginkan Pernikahan Kevin dan Raisa yang akan berlangsung beberapa hari ke depan, masih dapat dilaksanakan. Kevin yang awalnya berselingkuh dengan Windy mendadak kehilangan rasa setelah berhubungan terlalu jauh dengan Windy. Kevin yang pada saat tertangkap basah oleh Raisa Prawira ketika sedang berselingkuh dengan Windy, langsung mengambil langkah memutuskan hubungan dengan Raisa Prawira dan memutuskan tidak akan menikah dengan Raisa Prawira. Kevin akhirnya terkena batunya, Kevin yang yakin bisa hidup tanpa Raisa Prawira dan Kevin yang yakin cintanya untuk Windy Wina ternyata akhirnya malah selalu teringat kepada Raisa Prawira. Raisa Prawira selalu membayangi Kevin, dan Kevin selalu teringat kenangan-kenangannya bersama Raisa Prawira. Kevin bahkan membayangkan Raisa Prawira ketika sedang bersama Windy bahkan dalam aktivitas yang paling intim dengan Windy, Kevin selalu membayangkan Raisa Prawira, Raisa Prawira y
Armand Dirga tertidur setelah menghabiskan malam pertama dengan Raisa Prawira. Raisa Rawira yang belum bisa tidur akhirnya tertidur juga dalam pelukan Armand Dirga. Pagi-pagi Armand Dirga terbangun dan melihat istrinya Raisa Prawira tertidur dalam pelukannya. Armand Dirga menatap wajah Raisa Prawira yang sedang tertidur, wajah cantik Raisa Prawira sangat menggemaskan di kala sedang tertidur lelap. "Aku akan membawamu pulang ke rumahku hari ini Raisa Prawira," batin Arman Dirga. "Aku akan membuat kau jatuh cinta kepadaku dan melupakan Kevin," batin Armand Dirga di dalam hatinya. Armand Dirga melangkah masuk ke dalam kamar mandi dan kemudian mandi dengan menggunakan shower dan air yang hangat, Armand Dirga membasahi rambutnya dengan shampoo dan menyabuni tubuhnya dengan sabun dan kemudian membilas tubuhnya dengan air hangat di bawah shower. Setelah selesai mandi, Armand Dirga bergegas mengeringkan tubuhnya dengan sebuah handuk dan kemudian dengan handuk melilit di pinggangnya, Armand
"Armand, aku merapikan koper ya," ujar Raisa Prawira."Ya, aku mau membaca koran sebentar sambil menunggu Raisa packing," ujar Armand Dirga."Iya," jawab Raisa Prawira.Raisa Prawira jemudian merapikan kopernya setelah selesai berdandan. Segala perlengkapan pribadi Raisa Prawira dan baju-baju Raisa Prawira dimasukkan oleh Raisa Prawira ke dalam koper. Sebentar saja sudah selesai dan rapi semuanya dan Raisa Prawira menarik resleting kopernya ketika semuanya sudah selesai dimasukkan ke dalam koper."Beres sudah," batin Raisa Prawira. "Armand, koper kepunyaanku sudah selesai kubereskan," ujar Raisa Prawira. "Iya, kalau begitu kita sarapan dulu di hotel baru kemudian kita check out dari hotel dan langsung ke bandara," ujar Armand Dirga."Iya," jawab Raisa Prawira, sambil mengambil Sling bag dan memakai sling bag itu di pundak Raisa. Raisa Prawira dan Armand Dirga kemudian berjalan keluar dari kamar hotel tempat mereka menginap selama ini dan masuk ke dalam lift.Lift membawa Armand Dir
Raisa Prawira dan Armand Dirga telah selesai sarapan pagi di restoran yang berada di hotel tempat mereka menginap. Hari ini mereka akan pulang ke kota tempat tinggal Armand Dirga dan Raisa Prawira.Raisa Prawira dan Armand Dirga meninggalkan restoran hotel. Armand Dirga dan Raisa Prawira meminta bantuan kepada seorang pegawai hotel untuk membawa koper milik Raisa Prawira dan Armand Dirga ke bawah. Raisa Prawira dan Armand Dirga berjalan ke arah lift. Tujuan Raisa Prawira dan Armand Dirga adalah kamar hotel mereka. Raisa Prawira dan Armand Dirga memasuki lift dan Armand Dirga menekan nomor lantai tempat kamar Raisa Prawira dan Armand Dirga berada. Lift berhenti di lantai yang dituju oleh Armand Dirga dan Raisa Prawira. Raisa Prawira dan Armand Dirga bergegas keluar dari lift dan menuju ke kamar mereka. Raisa Prawira dan Armand Dirga masuk ke dalam kamar hotel dan mengambil koper mereka masing-masing."Masih ada yang tertinggal Raisa?" tanya Armand Dirga. "Tidak ada," ujar Raisa Prawir
Kevin mencoba kembali untuk menelfon ke nomor handphone Raisa Prawira. Lusa adalah hari pernikahannya dengan Raisa Prawira. Kevin menginginkan Raisa Prawira bisa kembali ke dalam pelukannya dan mau menikah dengannya sesuai jadwal yang telah ditentukan. Raisa Prawira mau menjadi Nyonya Kevin. Kevin sangat gembira ketika akhirnya dapat menghubungi nomor handphone Raisa Prawira. Tetapi kegembiraan Kevin pupus karena Raisa Prawira sama sekali tidak mengangkat telfon dari Kevin. Kevin mencoba berulang-ulang kali tetapi tetap saja Raisa Prawira tidak mengangkat telfon darinya. Kevin menelfon berulang-ulang ke nomor Raisa Prawira dan hampir tidak terhitung berapa puluh kali Kevin menelfon ke nomor handphone Raisa Prawira tetapi panggilan Kevin tidak dijawab. "Raisa, angkat telfonnya," batin Kevin di dalam hatinya sambil menatap layar handphone. Kevin merasa frustasi karena telfon Kevin tidak pernah diangkat oleh Raisa Prawira. Jari Kevin kembali mengetik pesan untuk Raisa Prawira dan menge
Kekesalan memenuhi hati Armand Dirga ketika melihat Raisa Prawira, istrinya menerima panggilan telfon dan menerima pesan yang dikirim oleh Kevin. Kevin mengirimi Raisa Prawira banyak pesan yang berisikan kerinduan Kevin kepada istrinya, Raisa Prawira dan pesan yang berisikan harapan dan ajakan supaya pernikahan antara Kevin dan Raisa Prawira tetap berlangsung lusa. Rupanya Kevin berniat untuk kembali menjalin hubungan dengan Raisa Prawira dan bahkan ingin melangsungkan pernikahan antara Kevin dan Raisa Prawira sesuai jadwal yang sudah direncanakan. Armand Dirga tidak menyukai ulah Kevin yang berniat mendekati Raisa Prawira kembali. Raisa Prawira adalah istri Armand Dirga, dan seorang Armand Dirga tidak akan membiarkan ada pria yang akan mengganggu istrinya, Raisa Prawira. Armand Dirga mengambil handphone milik Armand Dirga yang terletak di atas meja dan menelfon Reyhan, asisten pribadi Arman Dirga. Telfon dari Arman Dirga segera diangkat oleh Reyhan. "Hallo, selamat pagi Pak," ujar
Raisa Prawira membuka matanya, Raisa teringat tadi malam menghabiskan malam yang hangat dengan Armand Dirga. Armand Dirga membuat Raisa Prawira terbuai dengan kehangatan Armand Dirga."Jika begini terus, aku mungkin bisa jatuh cinta kepada Armand," batin Raisa di dalam hatinya.Raisa Prawira melayani Armand Dirga dengan baik dan sudah seharusnya Raisa Prawira melayani Armand Dirga dengan baik karena Raisa Prawira adalah istri Armand Dirga. Raisa Prawira memang tidak mencintai Arman Dirga tetapi Raisa Prawira tetap melayani Armand Dirga dengan baik, dan memberikan nafkah batin kepada Armand Dirga. Armand Dirga juga melakukannya dengan sangat baik sehingga Raisa Prawira yang hanya berusaha menjalankan kewajibannya ternyata merasakan kehangatan yang Raisa Prawira sendiri juga tidak mengerti. Raisa Prawira selalu hidup sendirian lima tahun terakhir ini setelah orang tua Raisa Prawira meninggal dunia, tetapi selama beberapa hari ini Raisa Prawira hidup dengan Armand Dirga. Awalnya Raisa Pr
Armand Dirga keluar dari kamar mandi di saat Raisa telah selesai berdandan dan di saat Raisa Prawira telah menyiapkan pakaian, dan dasi untuk dipakai oleh Armand Dirga.Armand Dirga menoleh ke atas ranjang dan memperhatikan di atas ranjang sudah tersedia baju kemeja, celana, dan dasi. Armand Dirga menyadari baju kemeja, celana, dan dasi itu disiapkan oleh Raisa Prawira untuk dirinya. Armand Dirga tentunya sangat senang melihat Raisa Prawira mempunyai perhatian kepada diri Armand Dirga. Armand Dirga meraih baju kemeja itu dan mulai memakainya, dan pada saat Armand Dirga mulai memakai baju kemeja tersebut, istrinya, Raisa Prawira sudah berdiri dihadapan Armand Dirga. "Sini, aku bantu pakai baju, Mas," ujar Raisa Prawira sambil membantu Armand Dirga mengancingkan kancing kemeja tersebut. "Mas?" ujar Armand Dirga sambil menatap Raisa Prawira yang sedang mengancingkan kancing kemejanya. "Iya Mas atau lebih suka dipanggil dengan nama saja, Armand?" tanya Raisa Prawira sambil mengancingka