Share

Main Agak Kasar

Author: Rucaramia
last update Last Updated: 2025-06-21 11:07:47

Senyum nakal tersungging di wajah Angga ketika Kia memperlihatkan kepadanya seberapa dia menikmati setiap hal yang Angga berikan. Dia juga menikmati ketika menyadari bahwa milik wanita itu sudah basah kuyup disana. Tanpa peringatan dia lantas mencengkram pinggulnya dengan sangat erat dan membuat wanita itu sedikit menungging padanya.

Pria itu kemudian membenamkan wajahnya diantara kedua pahanya yang dia buka lebar. Lidah Angga terulur, mencoba menggali ke dalam lubang vagina Kia yang basah. Menjilati cairan tersebut dengan cara yang rakus. Dia mencoba membuat gerakan yang berbeda, antara gerakan yang lebar sekadarnya dan juga gerakan terarah pada klitoris wanita itu. Membuat Kia hanya bisa mendesah keenakan dengan kedua tangan yang mencoba bertumpu pada dinding di depannya.

Pinggangnya melengkung, dengan bagian belakang tubuhnya semakin terarah ke atas seakan memberikan tanda pada Angga untuk bisa menjangkau semuanya dari belakang sana. Angga tentu tidak menyia-nyiakan kesempatan yang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Pelampiasan Amarah

    Angga langsung mendorong masuk kejantanannya yang licin penuh dengan saliva Sinta, membuat wanita itu menjerit keras. Suaranya menggema di ruangan itu. “Angga! Ahhh!” teriak Sinta, tangannya mengepal kuat dan kepalanya sudah tersandar di lantai yang dingin dan keras. “Teriak saja, tunjukan pada semua orang kalau ada seorang pelacur sedang digenjot habis-habisan,” geram Angga, tangannya mencengkram pinggul Sinta dengan keras hingga meninggalkan bekas merah disana. “Aku ingin mendengarmu kesakitan sambil meneriakan namaku lagi.” Dorongannya makin kasar, cepat, dan tanpa belas kasihan. Bahkan setiap gerakan yang Angga lakukan penuh dengan amarah yang dia tumpah ruahkan ke tubuh Sinta. Dia ingin merasakan Sinta merasakan intensitas yang sama seperti yang dia rasakan di dalam dadanya. Kehancuran, sakit hati, dan hasrat yang tidak terkendali. Sinta sudah tidak tahan lagi. Dengan seluruh sisa tenaga yang ada, Sinta membalikan badannya lalu memaksakan kakinya untuk mendorong dada Angga. Un

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Hukuman

    Angga berhenti sebentar ketika dia merasakan kehadiran seseorang di ambang pintu tempat tinggalnya. Dia tahu kalau itu Sinta tetapi lelaki itu tidak menoleh padanya. Tangannya membentuk sebuah kepalan. “Kenapa kau menyusulku kemari?” suaranya masih terdengar mencoba untuk tenang.Alih-alih mengambil jarak, Sinta justru kian mendekat dan ikut masuk ke dalam kediaman pria itu dan menutup pintu dibelakang punggungnya kemudian. “Kau tahu, aku tidak mengira bahwa kau akan bereaksi seperti tadi.”Kepalan tangan yang di dalamnya terdapat kunci motor pun segera terhempas ke atas meja dengan suara yang nyaring memecah keheningan. Dia menoleh dengan mata yang memerah, amarah dan sakit hati berbaur jadi satu. “Kau mau menjadikan aku lelucon lagi? Kalian para betina benar-benar tidak bisa memakai otak dan mempermainkan perasaan orang sesuka hati dan kau—” suaranya pecah, tubuhnya maju menghampiri Sinta. “Kau malah menyusulku kemari, membuatku makin gila.”Sinta terhenyak, tidak sempat merespon ke

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Dibuat Taruhan

    Bunyi bel dari pintu kamar hotel yang disewa Aya membuat wanita itu bangun dari sofa dan langsung melangkah menuju pintu. Sebelumnya dia menyempatkan diri untuk merapikan diri dicermin, menginginkan dirinya tampil dalam pernampilan terbaik untuk menyambut sang kekasih hati. Tanpa mengintip lubang pintu dia membukanya dan langsung terkejut mendapati tamu yang datang padanya.“Kenapa kau yang datang?”“Hai, aku dengar dari pacarmu katanya kau disini. Tadi kami bertemu, dan dia bilang dia tidak akan datang jadi dia mengutusku kemari untuk menemanimu,” kata Sinta sang sahabat kentalnya seraya menerobos masuk ke dalam kamar dan menutup pintu. “Dia sangat sibuk, aku kasihan karena dia benar-benar seperti tenggelam diantara berkas-berkas itu. Dia juga berpesan padaku kalau dia meminta maaf karena tidak bisa menemanimu lagi malam ini,” jelasnya.“Aku tidak percaya.” Aya membuang muka.“Buktinya aku yang disini, bukan pacarmu.”Selepas putus dari Angga, Aya dikenalkan oleh Sinta pada sepupuny

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Penyelamatmu

    Riri melangkah masuk ke dalam kedai dan langsung mengedarkan pandangannya mencari seorang pria yang beberapa saat lalu menghubunginya untuk bertemu.“Mencari seseorang, Kak?” seorang pramusaji bertanya padanya.Riri menganggukan kepala. “Ya, temanku. Dia mengajakku bertemu disini tetapi sepertinya dia belum datang,” kata Riri menjelaskan.“Mungkin dia terlambat, Kakak bisa duduk dulu sambil menunggu temannya datang,” saran si pramusaji sambil memberi Riri isyarat untuk mengikutinya lalu dia pun di tempatkan di sebuah meja yang berada cukup dekat dengan jendela agar Riri bisa memantau kedatangan Angga juga supaya lelaki itu bisa langsung melihatnya kalau dia datang.“Terima kasih,” kata Riri kemudian.“Mau pesan sesuatu dulu sambil menunggu?” kata si pramusaji lagi setelah Riri duduk nyaman di kursi. “Kami menyediakan banyak hidangan manis yang enak untuk teman minum teh.”Tentu saja Riri tahu itu karena ini kali keduanya, jadi pada akhirnya Riri putuskan untuk memesan teh hangat dan s

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Prioritas

    Angga tahu bahwa suaranya menggapai wanita itu tadi, tetapi nampaknya dia memilih untuk abai. Dia bergeming dan meneruskan langkahnya tanpa menoleh sedikit pun pada Angga. Memang seharusnya begitu. Yang tidak lazim adalah dirinya yang masih saja bereaksi padahal wanita itu sudah memutuskannya dengan kejam. Aneh baginya untuk berperilaku seperti pecundang begini gara-gara perempuan.Menyadari ekspresi murung Angga, Riri kontan mengulurkan tangannya guna menggenggam erat jemari Angga yang perhatiannya teralihkan oleh kehadiran si mantan. Memberikan dukungan tanpa kata terhadap pria yang dia cinta. Dia hanya bisa menghela napas, dia pikir segalanya akan berubah seiring waktu. Tetapi setiap kali mereka tidak sengaja berpapasan dan bertemu meski tidak direncanakan Angga selalu saja bersikap demikian. Suasana hati lelaki itu sudah pasti kembali tak karuan karena kemunculan wanita itu disini.“Sebaiknya kita pulang,” kata Angga kemudian.“Tidak, Angga. Kalau kita pulang kau pasti akan kembal

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Sarapan Bareng

    Pagi itu, Riri tidak dibangunkan oleh dering nyaring dari jam weker berbentuk hello kitty kesayangannya. Melainkan oleh benda elektronik berwarna purple metallic yang dia letakan di atas nakas di samping ranjang sebelum dia tidur semalam. Dengan kantuk yang masih menggantung di matanya, wanita berambut hitam tersebut meraih ponsel yang berdering nyaring tersebut tanpa melihat siapa yang memanggilnya di pagi buta.“Ya, Hallo?”“Selamat pagi, Riri.” Suara dari si penelepon langsung secara kontan membuat seluruh kantuk yang ada di matanya hilang seketika. Dia menarik ponsel tersebut dari telinga untuk memastikan bahwa dia tidak sedang bermimpi sekaligus mengkonfirmasi kalau dia tidak salah dengar. Dan ternyata memang benar, dia tidak salah menduga. Kontak yang dia namai dengan Calon pacar tertera di layar ponselnya.“Angga?”“Ya, ini aku.”“Ada apa menelepon pagi-pagi begini?”“Aku cuma mau mengucapkan selamat pagi,” jawab lelaki itu yang seketika membuat senyum Riri merekah dan tentu s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status