Share

Sendiri?

Apartemen ini telah ia beli dan siapkan selama setahun terakhir dalam hidupnya. Namun Gya tidak menyangka akan menempati pada tahun berikutnya. Ketika memasuki ruang tamu yang jadi satu dengan dapur, Gya merasakan ada desakan yang begitu besar untuk akhirnya menangis.

Entah ini tangis bahagia atau bukan, tapi rasanya menyenangkan bisa membiarkan dirinya melepaskan kesesakan.

Selama setengah jam Gya tergugu dalam sedu sedan, hingga ponselnya bergetar. Renzo meneleponnya dan dia tidak siap untuk bicara. Telepon kembali ia geletakkan di meja dan Gya merebahkan tubuhnya di karpet.

Matanya memandang ke langit-langit kamar.

Butuh puluhan tahun untuk akhirnya mengatakan tidak pada ayahnya dan itu tidak mudah.

Antara sesal dan lega bercampur aduk. Mereka adalah keluarganya, baik atau buruk. Gya sudah terlalu terbiasa menerima perlakuan yang membuatnya harus menutup mulut rapat-rapat.

Hal yang bisa ia tiru dari ajaran dan teladan ibunya hingga pada w

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status