Satrio Wirang sedang berlatih ilmu kanuragan di Padepokan Naga Putih bersama dengan Alikusuma dan Arum Sari. Setelah cukup lama mereka tidak melakukan latih tanding. Alikusuma dan Arum Sari begitu terkejut dengan perkembangan Satrio Wirang yang sangat pesat. Apa lagi saat Satrio Wirang menggunakan Tai Ci yang di ajarkan oleh Zhang San untuk melawan mereka berdua. Meski hanya berapa bulan saja Satrio Wirang berlatih bersama Zhang San namun perkembangannya sudah sangat pesat. Di tambah senjata barunya yang dia rancang bersama Zhang San membuat Satrio Wirang akan semakin sulit untuk di kalahkan.
Saat sedang serunya pertarungan mereka bertiga datang lah segerombolan pasukan Kerajaan Salakanegara. Terlihat mereka sedang mengawal seorang petinggi Kerajaan Salakanegara. Meski seperti pernah melihatnya namun di antara Satrio Wirang, Alikusuma, dan Arum Sari. Tidak ada satu pun dari mereka bertiga yang mengenali petinggi Kerajaan Salakanegara itu.
Dengan menaiki kudanya. Peting
Malam itu. Bajing Gendeng yang tidak menghiraukan perkataan Aryo Guntur. Diam-diam menyusup ke Istana Kerajaan Salakanegara. Dia benar-benar meremehkan Satrio Wirang. Dia pikir dia bisa mengalahkan Satrio Wirang yang hanya bisa menghilang menggunakan Pusaka Jubah Naga Hitam.Sejauh ini dia bisa masuk ke Istana Kerajaan Salakanegara dengan sangat mudah. Tidak ada tanda-tanda bahwa Satrio Wirang telah menemukannya. Dia kemudian menuju ke salah satu kamar petinggi kerajaan yang menjadi targetnya malam ini.Namun ketika dia hendak masuk ke kamar itu. Tiba-tiba ada sebuah jarum yang di tembakan ke arahnya. Bajing Gendeng dengan sigap menghindari tembakan jarum itu. Dari atas sebuah pohon Satrio Wirang muncul dengan tersenyum. Bajing Gendeng yang melihat Satrio Wirang dengan cepat langsung mengangkat pedangnya."Sepertinya Kita sama-sama ahli dalam hal menyusup" senyum Satrio Wirang."Siapa Kamu?" tanya Bajing Gendeng."Tidak sopan menanyakan nama
Kematian Bajing Gendeng membuat para petinggi Kerajaan Salakanegara kembali menjadi tenang. Mereka sudah tidak perlu takut lagi untuk di bunuh oleh Bajing Gendeng. Perlahan para petinggi kerajaan kembali menjalankan kegiatan mereka dengan tenang.Dengan kembalinya para petinggi kerajaan membuat Elangga kembali mendapatkan bocoran informasi dari para petinggi kerajaan. Hal ini tentu sangat memudahkan rencana Elangga dan para pemberontak. Dengan informasi yang di berikan para petinggi kerajaan membuat Elangga dan para pemberontak bisa kembali beraksi. Mereka mulai merekrut para warga yang kecewa dengan Kerajaan Salakanegara.Krisis makanan yang di hadapi oleh para warga Kerajaan Salakanegara yang di sebabkan seringnya Raja Dewa Warman yang meminta para warga menyerahkan persediaan makanan mereka untuk perbekalan para prajurit Kerajaan Salakanegara yang akan menaklukkan kerajaan-kerajaan lainnya. Dalam kepemimpinan Raja Dewa Warman memang Kerajaan Salakanegara sedang giat
Aryo Guntur dan yang lainnya berhasil menemukan markas para pemberontak yang bersembunyi di salah satu desa dan menjadikan desa itu sebagai markas mereka. Aryo Guntur menyuruh pasukannya untuk mengepung desa itu dan tidak boleh membiarkan satu orang pun meninggalkan desa itu.Aryo Guntur berhasil menemukan markas para pemberontak berkat rencananya menyuruh seseorang berpura-bura bergabung dengan para pemberontak. Setelah orang itu bergabung dengan para pemberontak. Dia menjadi mata-mata bagi Aryo Guntur. Itu sebabnya Aryo Guntur bisa tahu di mana persembunyian para pemberontak. Aryo Guntur juga sengaja berangkat ketika hari masih petang dan para petinggi kerajaan masih tertidur nyenyak. Sehingga para petinggi itu tidak tahu akan kepergian Aryo Guntur dan pasukannya. Dengan begitu para petinggi itu tidak bisa membocorkan rencana penyerbuannya kepada para pemberontak.Para pemberontak yang mengetahui bahwa mereka telah terkepung langsung melaporkan hal ini kepada Elangga
Elangga dan para pemberontak berhasil lolos dari serangan Aryo Guntur yang mengepung markas mereka berkat pertolongan pria bertopeng itu. Tanpa pertolongan pria bertopeng itu mungkin Elangga dan para pemberontak itu sudah habis oleh Aryo Guntur dan pasukannya. Meski hanya separo dari mereka yang selamat dari serangan itu. Tapi ini sudah lebih baik dari pada mereka semua terbunuh dalam serangan itu.Setelah berada di tempat yang aman Elangga dan para pemberontak bersujud kepada pria bertopeng itu. Pria itu kemudian membuka topengnya. Dan ternyata dia adalah Raden Jaya Singa Warman menantu dari Raja Dewa Warman. Dia lah yang selama ini menggerakkan Elangga dan yang lainnya dalam pemberontakan ini. Dia juga yang telah mencuri senjata dari gudang senjata Kerajaan Salakanegara pada saat malam penyerangan Elangga dan para pemberontak ke Istana Kerajaan Salakanegara. Dia pula yang berhasil membujuk para petinggi kerajaan untuk membantu Elangga dan para pemberontak. Raden Jaya
Di Istana Kerajaan Salakanegara. Raja Dewa Warman dan para petinggi kerajaan sedang membahas tentang kekacauan yang terjadi di Kerajaan Salakanegara. Seperti pemberontakan yang terjadi di mana-mana. Gagal panen yang menyebabkan terjadinya bencana kelaparan dan sebagainya. Bisa di bilang Kerajaan Salakanegara sedang mengalami krisis yang sangat luar biasa. Jika hal ini terus di biarkan maka sudah pasti Kerajaan Salakanegara akan runtuh. Dan Raja Dewa Warman akan kehilangan takhtanya sebagai raja dari Kerajaan Salakanegara. Meski rakyat Kerajaan Salakanegara sudah sedikit tenang karena bantuan yang di berikan Satrio Wirang yang menjual semua barang berharga peninggalan Ki Naga Baruna untuk mengatasi bencana kelaparan yang melanda Kerajaan Salakanegara. Namun ini masih belum cukup untuk meredam pemberontakan yang terjadi.Di saat Raja Dewa Warman sedang serius berdiskusi dengan para petinggi kerajaan. Tiba-tiba datanglah Aryo Guntur, Kebo Ijo dan Senopati Adhiyaksa yang membawa
Aryo Guntur bertarung dengan sangat sengit melawan Raden Jaya Singa Warman. Kedua saling jual beli serangan satu sama lain. Dengan menggunakan kekuatan Pusaka Tombak Naga Petir. Aryo Guntur dapat melancarkan serangan sambaran petir yang dapat menghancurkan apa saja yang terkena serangan itu. Namun tidak ada serangan petir dari Aryo Guntur yang dapat menembus pertahanan Raden Jaya Singa Warman. Itu semua karena Raden Jaya Singa Warman menggunakan Jurus Cangkang Kura-Kura yang membuat tubuhnya seperti memiliki sebuah perisai dari cangkang kura-kura yang sangat kuat dan tidak dapat di tembus oleh serangan petir Aryo Guntur.Pertarungan mereka membuat ruangan itu menjadi berantakan. Benturan tenaga dalam mereka membuat barang-barang di ruangan itu menjadi beterbangan. Apa lagi serangan petir dari Aryo Guntur membuat hancur semua barang di dalam ruangan itu.Karena takut pertarungan mereka akan menyakiti orang-orang di dalam ruangan itu. Raden Jaya Singa Warman menari
Semenjak terungkapnya pengkhianatan yang di lakukan oleh Raden Jaya Singa Warman. Kondisi Kerajaan Salakanegara menjadi semakin bertambah kacau. Beberapa petinggi kerajaan yang berpihak pada Raden Jaya Singa Warman pergi dari Istana Kerajaan Salakanegara. Membawa serta para prajurit yang setia pada mereka. Hal ini membuat kekuatan tempur Kerajaan Salakanegara menjadi melemah. Hal ini membuat Kerajaan Salakanegara terbagi menjadi dua kekuatan besar yang saling bertarung. Hanya ada Aryo Guntur, Pati Mangku Tirto, Kebo Ijo, Senopati Adhiyaksa dan beberapa petinggi kerajaan yang masih setia berada di pihak Raja Dewa Warman.Kala itu Raja Dewa Warman sedang terduduk di kamarnya. Dia mulai memikirkan kondisi kerajaannya yang kacau balau. Dia juga tidak menyangka bahwa Raden Jaya Singa Warman akan mengkhianatinya. Raden Jaya Singa Warman memang beberapa kali mengingatkan untuk lebih memperhatikan rakyatnya dan tidak terlalu terobsesi dengan perang. Tapi baginya semua peperangan yang
Satrio Wirang dan Alikusuma sedang bergegas untuk kembali ke Padepokan Naga Putih. Mereka berdua memacu kuda mereka secepat mungkin agar bisa segera memberikan informasi tentang para pemberontak yang telah berkumpul dan akan melakukan serangan besar ke Istana Kerajaan Salakanegara pada Ki Naga Barong. Karena ini adalah masalah besar yang harus segera di atasi sebelum Rakyat Kerajaan Salakanegara yang akan menjadi korbannya.Satrio Wirang dan Alikusuma yang baru tiba di Padepokan Naga Putih. Langsung menuju ke ruangan Ki Naga Barong. Di sana Ki Naga Barong sedang berbincang dengan Arum Sari. Ki Naga Barong sedikit kaget dengan kedatangan mereka berdua yang langsung masuk tanpa permisi. Mereka berdua terlihat tergesa-gesa datang kemari."Ini benar-benar gawat" gugup Satrio Wirang."Gawat kenapa?" tanya Ki Naga Barong.Satrio Wirang dan Alikusuma terlihat panik tidak bisa menjawab pertanyaan Ki Naga Barong."Sebaiknya kalian minum dulu dan tenangkan d