Kerajaan Segoro Pitu mengadakan pesta kemenangan selama tujuh hari berturut untuk merayakan kemenangan mereka yang dapat memukul mundur seratus lima puluh ribu pasukan Kerajaan Salakanegara. Ini adalah kemenangan besar bagi Kerajaan Segoro Pitu. Karena dengan kemenangan ini setidaknya Kerajaan Segoro Pitu akan aman dari serangan Kerajaan Salakanegara dalam beberapa waktu.
Dalaman peperangan yang berlangsung lima hari ini Kerajaan Salakanegara kehilangan sekitar empat puluh ribu pasukannya. Sedangkan Kerajaan Segoro Pitu hanya kehilangan dua puluh ribu pasukannya. Kekalahan di pihak Kerajaan Salakanegara cukup parah karena mereka juga kehilangan persediaan makanan mereka. Ini juga yang membuat Aryo Guntur selaku Panglima Besar Kerajaan Salakanegara menarik mundur pasukannya. Karena mengumpulkan persediaan makan untuk ratusan prajurit bukan lah hal yang mudah. Mereka harus mengumpulkannya dari seluruh rakyat Kerajaan Salakanegara. Dan butuh waktu yang cukup lama untuk mengumpul
Satrio Wirang sudah menyelesaikan semua urusannya di Kerajaan Segoro Pitu. Hari ini Satrio Wirang akan pergi meninggalkan Kerajaan Segoro Pitu dan pergi ke Kerajaan Wesi Kuning untuk mengembalikan pasukan yang dia pinjam. Meski Wisang Geni memintanya untuk tetap tinggal di istana Kerajaan Segoro Pitu. Tapi Satrio Wirang menolaknya karena tidak ingin terikat dengan Kerajaan Segoro Pitu.Satrio Wirang meminta ijin pada Wisang Geni selaku raja dari Kerajaan Segoro Pitu. Sebenarnya berat untuk Wisang Geni untuk membiarkan Satrio Wirang untuk pergi karena kecerdasan Satrio Wirang begitu dibutuhkan oleh Kerajaan Segoro Pitu. Tapi bagaimana pun Wisang Geni membujuk Satrio Wirang. Satrio Wirang tetap teguh pada pendiriannya."Hari ini Aku akan pergi dari Kerajaan Segoro Pitu" ijin Satrio Wirang."Apa Kamu sudah yakin dengan keputusanmu. Aku masih bisa memberikan jabatan tinggi padamu jika Kamu mau tetap tinggal di sini" tawaran dari Wisang Geni."Aku tidak tertar
Siang itu. Suasana Padepokan Naga Putih begitu tenang. Murid-murid berlatih seperti biasanya. Naga Barong juga sedang melatih para muridnya sembari menunggu kepulangan anaknya Arum Sari, Satrio Wirang dan Alikusuma. Naga Barong mendapatkan kabar bahwa hari ini mereka bertiga akan sampai ke Padepokan Naga Putih setelah beberapa hari melakukan perjalanan pulang dari Kerajaan Wesi Kuning. Dia begitu senang karena sebentar lagi bertemu dengan anaknya.Entah apa yang terjadi tiba-tiba Padepokan Naga Putih di kepung oleh pasukan Kerajaan Salakanegara. Semua orang kebingungan dengan semua itu. Lalu muncullah Macan Kumbang dan kedua anaknya dari barisan pasukan Kerajaan Salakanegara. Naga Barong menghampiri Macan Kumbang untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi."Apa yang sebenarnya terjadi?. Mengapa Kamu membawa pasukan sebanyak ini ke padepokanku" tanya Naga Barong."Aku datang untuk menangkapmu karena Kamu, Anakmu dan temannya telah berkhianat pada Kerajaan Salak
Padepokan Naga Putih menjadi sangat sepi setelah penangkapan Naga Barong dan para muridnya. Satrio Wirang sudah berkali-kali menyusup ke Istana Kerajaan Salakanegara untuk mencari Naga Barong namun tetap tidak menemukannya. Dia juga sudah mencoba bertanya pada para pasukan Kerajaan Salakanegara tapi tetap tidak ada yang tahu. Berbagai usaha yang di lakukan Satrio Wirang, Alikusuma dan Arum Sari untuk mencari tahu keberadaan Naga Barong tapi tidak membuahkan hasil sama sekali.Arum Sari semakin terpuruk karena tidak dapat menemukan ayahnya. Dia menjadi jarang sekali makan. Dan Kondisi fisiknya semakin memburuk. Dia mencari ayahnya tanpa kenal lelah. Mulai dari siang sampai pagi lagi. Arum Sari begitu menyayangi ayahnya. Dia tidak mau kehilangan ayahnya. Untung ada Satrio Wirang yang selalu ada di samping Arum Sari yang begitu memperhatikan kesehatan dari Arum Sari.Di tengah keputusan Satrio Wirang dan yang lainya mencari keberadaan Naga Barong. Entah ada angin apa Aryo
Seorang nenek tua sedang membuat tulisan mantra dengan sebuah darah di reruntuhan gua yang dulu menjadi tempat tinggal raksasa Butokala. Di tempat ini juga Butokala dahulu di kalahkan oleh Ki Naga Baruna dan teman-temannya dengan menggunakan Tujuh Pusaka Naga. Dahulu gua tempat tinggal Butokala juga di hancurkan oleh Ki Naga Baruna.Selain menulis sebuah mantra dengan menggunakan darah di sana juga terdapat banyak sekali mayat anak muda di sekeliling nenek tua itu. Tidak hanya itu banyak juga berbagi macam bunga yang di sebar sebagai persembahan.Nenek tua itu mulai mengucapkan mantra-mantra yang di tulis dengan darah. Setalah Nenek tua itu selesai mengucapkan mantranya tiba-tiba keluar sebuah cahaya merah yang sangat terang. Semua mayat di sana berubah menjadi darah merah yang menyatu lalu membentuk sebuah sosok raksasa yang sangat besar. Perlahan terbentuklah raksasa Butokala. Dengan ini Butokala telah hidup kembali. Seluruh pulau Jawa akan menghadapi teror yan
Satrio Wirang dan Alikusuma masih memantau Butokala yang sedang menghancurkan desa. Mereka masih belum melakukan tindakan karena tahu kesaktian mereka berdua belum cukup untuk mengalahkan Butokala. Jadi mereka lebih memilih untuk memantau dan mencari kelemahan dari Butokala.Ketika mereka masih mengamati Butokala ada sekelompok pedagang datang ke desa itu. Melihat ada orang yang datang Butokala langsung menyerang sekelompok pedagang itu. Butokala sudah sangat kelaparan karena belum memakan manusia apalagi di desa ini Butokala tidak menemukan satu pun manusia.Di saat sekelompok pedagang hendak di serang oleh Butokala. Satrio Wirang dan Alikusuma keluar dari persembunyian mereka dan menghentikan serangan dari Butokala."Kalian segera pergi dari sini. Kami akan mengulur waktu untuk kalian" perintah Satrio Wirang.Sekelompok pedagang yang ketakutan melihat sosok Butokala langsung lari terbirit-birit meninggalkan desa itu.Kini karena kejadian itu Satr
Ketika Satrio Wirang, Aryo Guntur ,Alikusuma dan Kebo Ijo akan mati di tangan Butokala. Tiba-tiba Bayu Samudra dan Wisang Geni datang menyelamatkan mereka berempat. Bayu Samudra dan Wisang Geni membawa mereka berempat pergi dari sana. Dan membawa mereka berempat ke tempat yang lebih aman.Sedangkan Butokala yang merasa sudah membunuh mereka berempat tertawa puas. Namun saat dia mengangkat tanya mereka berempat sudah tidak ada di sana. Tawa Butokala berubah menjadi amarah."Kurang ajar!, Ke mana perginya mereka?" kesal Butokala.Butokala mencoba mencari mereka berempat tapi tetap tidak menemukan mereka. Karena kesal tidak menemukan mereka. Butokala berteriak sekeras-kerasnya.Setelah merasa aman dari Butokala. Wisang Geni dan Bayu Samudra mengalirkan tenaga dalam mereka untuk membantu Satrio Wirang dan yang lainnya memulihkan tenaga mereka yang habis terkuras karena pertarungan melawan Butokala. Dalam waktu yang singkat tenaga mereka berempat sudah kembali
Setelah pertarungan yang panjang akhirnya Satrio Wirang dan yang lainya dapat mengalahkan Butokala. Mereka juga menemukan petunjuk tentang Elangga dari anak panah Pusaka Panah Naga Angin yang menancap di mata Butokala. Ini adalah kemenangan yang cukup besar karena telah mengalahkan Butokala. Dengan begitu sudah tidak ada lagi teror dari Butokala.Saat mereka hendak pergi meninggalkan tempat itu. Tiba-tiba bagian tubuh Butokala yang terpisah mengeluarkan cahaya merah yang sangat terang. Dan tiba-tiba bagian tubuh Butokala yang terpisah kembali lagi menjadi satu. Butokala pun hidup kembali.Satrio Wirang dan yang lainnya tidak sadar dengan Butokala yang hidup kembali. Butokala yang baru saja hidup kembali langsung menyerang Satrio Wirang dan yang lainnya. Untung saja mereka memiliki refleks yang bagus sehingga dapat menghindari serangan Butokala. Tapi sayangnya meski sudah berusaha menghindar Satrio Wirang masih terkena pukulan Butokala hingga membuat Satrio Wirang terle
Aryo Guntur dan yang lainnya begitu keheranan dengan Satrio Wirang. Karena dalam waktu singkat Satrio Wirang dapat mengalahkan Butokala. Apa lagi saat Satrio Wirang berubah menjadi seekor naga hitam. Setahu mereka Satrio Wirang tidak mempunyai ilmu untuk mengubah diri seperti itu. Di tambah aura yang di pancarkan Satrio Wirang sangat mengerikan."Apa yang terjadi dengan Wirang?" tanya Wisang Geni."Aku pun tidak tahu pasti apa yang terjadi padanya. Tapi yang jelas auranya sangat berbeda dari sebelumnya" jelas Bayu Samudra."Aku takut ini semua ada hubungannya dengan Naga Hitam Antaboga yang ada dalam tubuh Satrio Wirang" cemas Alikusuma."Apa maksudmu?" tanya Wisang Geni."Ceritanya panjang" kata Alikusuma.Kemudian Alikusuma menceritakan tentang sosok Naga Hitam Antaboga yang ada di dalam tubuh Satrio Wirang dan alasan mengapa Satrio Wirang bisa menjadi kuat dalam waktu dua tahun ini yaitu karena Satrio Wirang meminjam kekuatan dari Naga Hi