"Apa! 15.000 dolar?" Joan Palequin hanya merasa kasihan pada Leighton Peltz yang telah ditipu 15.000 dolar.Leighton Peltz mengeluarkan pena rekaman, "Tapi kurasa ini sepadan.""Apa ini, coba ku lihat." Joan Palequin tidak melihatnya dengan jelas, kemudian mengulurkan tangannya untuk merebutnya."Ini adalah pena rekaman, kau.. sepertinya kau menjadi sangat waspada terhadap mereka semenjak kejadian itu." Bolton tersenyum tipis dan mengerti apa yang sedang terjadi saat ini.“Tentu saja, jika aku tidak waspada, aku tidak akan meneleponmu terlebih dahulu tadi sebelum ke hotel.” Leighton Peltz tersenyum licik.Leighton Peltz mencari Alisson Pierce karena menyadari ada yang tidak beres, jadi dia sengaja menyiapkan pena perekam terlebih dahulu, setelahnya meminta Joan Palequin dan untuk menunggu di luar hotel.Setelah mendengar ini, wajah Joan Palequin menunjukkan kegembiraan, "Adikku, kau memang pintar."Leighton Peltz tersenyum,"Kakak, apakah menurutmu benda ini sepadan dihargai 15.000 dol
“Aku tidak menyangka akan butuh waktu lama hanya untuk membeli mobil.” Alisson Pierce mengeluh ketika dia masuk ke kantor penjualan Yorkwraith.Baru saja Dickson McClain dan Alisson Pierce pergi untuk membeli mobil, tetapi sang penjual mengatakan bahwa Porsche 718 harus dipesan di muka. Setelah membayarnya dimuka, masi harus menunggu setidaknya setengah tahun untuk mengambil mobil.Dickson McClain tidak bisa menunggu selama itu, jadi mereka mengunjungi Yorkwraith untuk melihat apakah ada rumah yang cocok untuk dibeli terlebih dahulu.Jika dia memiliki rumah sendiri, dia dapat menghemat banyak uang daripada harus membuka kamar hotel nantinya.Tapi tentu saja tujuan utamanya membeli rumah adalah untuk investasi.Dickson McClain dan Alisson Pierce disambut oleh seorang dari kantor penjualan begitu mereka masuk.Manajer penjualan secara pribadi datang untuk menyambut Dickson McClain, "Bukankah ini putra bos McClain? Apakah kau datang ke Yorkwraith untuk membeli rumah?""Ya, aku mendengar b
Permintaan Leighton Peltz agak keterlaluan dan membuat manajer kantor penjualan tampak takut untuk menyetujuinya.Dickson McClain menjawab kata-kata Leighton Peltz dan bertanya, "Leighton, bagaimana jika ternyata kau tidak mampu membeli rumah di sini?""Jika aku tidak mampu membelinya, maka akan menuruti permintaanmu" kata Leighton Peltz acuh tak acuh.“Termasuk berlutut padaku dan memanggiku yang mulia?” Dickson McClain bertanya."Ya, jika aku tidak mampu membelinya, kau dapat memintaku untuk melakukan apa saja."“Paman, bertaruhlah dengannya.” Dickson McClain menjadi sangat bersemangat ketika mendengarnya."Dickson, apa kau jamin bahwa dia tidak punya uang?" Manajer itu sedikit takut. Bagaimanapun, dia adalah seorang manajer di sini, jika dia kalah maka dia harus menanggung semua kemaluan ini."Jangan khawatir paman, jika kau kalah, aku akan merangkak dan menggonggong bersamamu.""Tenang saja, kita tidak mungkin kalah."Setelah mendengar Dickson McClain yang penuh percaya diri ditamb
Saat tiba di kamar, Haydee Lampson sengaja menggoda Leighton Peltz.Leighton Peltz dengan cepat menarik Haydee Lampson ke tempat tidur.Malam ini Leighton Peltz dan Haydee Lampson tidak melakukan hubungan yang tidak seharusnya.Keesokan harinya Dickson McClain membawa Porsche ke sekolah, dia dikelilingi oleh teman-teman sekelasnya saat keluar dari mobil."Dickson, kau sekarang mengendarai Porsche, berapa harganya?""Dickson, kapan kau akan mengajakku jalan-jalan? Aku belum pernah naik Porsche."Dickson McClain tersenyum lebar menjawab, "Tidak masalah, tunggu ada kesempatan nanti kalian akan kubawa naik satu per satu, tetapi mobilku ini hanya dapat membawa wanita cantik."Harold Burch lewat dan melihatnya, bukankah ini mobil sepupunya? Sejak kapan itu menjadi milik Dickson McClain?Sebenarnya ini adalah mobil bekas yang dibeli Dickson McClain dari Clayton Zarch.Tentu saja bagi seorang siswa kelas menengah untuk dapat membawa mobil Porsche jelaslah sesuatu hal yang luar biasa.Dickson M
"Leighton, kau mencuri barang-barang orang lain dan tertangkap basah, kenapa kau masih dapat tersenyum?" Melihat Leighton Peltz tersenyum, wali kelas tidak bisa menahan kesalnya. Anak ini benar benar tidak tahu malu. "Tidak mungkin, Leighton mencuri?""Aku tidak menyangka Leighton adalah seorang pencuri."Orang-orang di kelas melihat jam tangan Dickson McClain yang dikeluarkan dari bawah meja Leighton Peltz dan sangat terkejut.Meskipun Leighton Peltz miskin, dia tidak pernah mencuri apa pun dari orang lain. Ayahnya, Jorah Peltz mengajarinya sejak dia masih kecil bahwa tidak peduli seberapa miskin seseorang, dia tidak boleh mencuri, merampok, menipu, atau melakukan kejahatan.Ada suatu masa ketika Leighton Peltz hidup miskin dengan memungut barang-barang bekas orang lain, saat itu Leighton Peltz pun tidak pernah mencuri apa pun dari orang lain."Tidak mungkin, Leighton adalah orang jujur, bagaimana mungkin mencuri barang orang lain?""Dia sudah menghabiskan banyak uang untuk mengundan
"Jorah, apa kita harus pergi seperti ini?"Istri Jorah Peltz bernama Milla Stout. Milla Stout adalah wanita yang anggun dan sangat pintar. Dia menarik lengan Jorah Peltz, "Karena para guru telah memanggil kita, itu berarti mereka memiliki cukup bukti.""Kita baru saja kembali ke Westville dan tidak ada yang mengenal kita. Bagaimana cara kita untuk meyakinkan mereka," kata Milla Stout."Istriku, apa maksudmu adalah aku harus meneleponnya sekarang?”Jorah Peltz kemudian mengeluarkan ponsel miliknya, "Sekolah ini berada di bawah pengelolaan lembaga pendidikan, tetapi aku tidak tahu nomor Direktur lembaga pendidikan itu. Anak kita telah dituduh melakukan pencurian dan pihak korban telah memanggil polisi, aku hanya memiliki nomor telepon kerabat polisi."“Lupakan saja, lebih baik hubungi nomor itu.” Setelah berpikir sejenak, Jorah Peltz menghubungi seseorang.Setelah menutup telponnya, Jorah Peltz kemudian naik ke atas dengan tenang."Jangan khawatir, orang itu mengatakan anak kita pasti ha
Dalam tiga tahun terakhir, Jorah Peltz telah banyak melewati badai angin dan ombak besar, dia menghadapi tantangan yang tak terhitung jumlahnya dan tidak pernah mundur selangkah pun, tetapi saat ini dia terhenti di depan pintu sebuah kantor kecil.Dia bahkan berani masuk kegerbang neraka sekalipun, tetapi kali ini dia tidak berani untuk melangkah masuk ke sebuah kantor kecil."Mengapa kau tidak masuk, kau telah memikirkan ini selama tiga tahun." Milla Stout melirik Jorah Peltz dan memimpin masuk.Saat Leighton Peltz melihat ibunya, air mata dari sudut matanya mengalir keluar.Leighton Peltz terus menangis dan tidak dapat mengontrol dirinya, dia merasa tidak lemah tapi juga tidak cukup kuat.Dia sudah bertahan untuk tetap kuat selama ini, tetapi kali ini dia tidak dapat menahannya lagi ketika melihat sosok ibunya.Leighton Peltz tidak pernah menangis seperti ini selama tiga tahun terakhir. Kali ini ketika melihat orang yang begitu ia rindukan, air matanya tidak dapat terbendung lagi. “A
"Kepala Sekolah, aku tidak mengerti apa yang kau maksud, dapatkah kau menjelaskan lebih jelas." Wali kelas Leighton Peltz terkejut dan bertanya dengan suara rendah.Sebenarnya bukan dia tidak mengerti maksud kepala sekolah yang menyuruhnya berbohong untuk menutupi kesalahan Leighton Peltz.Yang tidak dia mengerti adalah mengapa kepala sekolah tiba-tiba membantu Leighton Peltz!“Kalau begitu aku bertanya padamu, pemilihan guru terbaik akan segera dilaksanakan dan tidak banyak tempat bagi calon kandidat, apakah kau masih ingin mendapatkannya?” Kepala sekolah melirik wali kelas Leighton Peltz dan mengedipkan matanya."Kepala sekolah, aku mengerti. Ketika polisi datang, aku tahu apa yang harus aku katakan." Wali kelas Leighton Peltz segera mengangguk. Dia hanya peduli dengan sertifikat kualifikasinya sebagai guru terbaik.Namun sebenarnya itu bukan mengartikan keputusan sepenuhnya berada di tangan kepala sekolah. Daripada mencari tahu mengapa kepala sekolah membantu Leighton Peltz, lebih