Share

Mengingat Kehidupan Lampau

Jimmy menggaruk-garuk kepalanya dengan kikuk. Vritz hanya memandanginya dengan sinar mata ganjil yang nakal nan penuh arti.

“Aduh, Bang Ray Wish… Jelas-jelas kau tahu waktu itu aku masih belum bisa mengingat kehidupan lampauku…”

Kelima saudara yang lain meledak dalam tawa geli mereka.

“Tapi, aku tahu Vritz pasti akan memaafkanku karena dia adalah saudara belahan jiwaku yang baik hati…” Kembali Jimmy meraih diri Vritz ke dalam dekapan hangatnya.

“Oke deh… Sudah saatnya kita siap-siap… Ada segudang salam perpisahan yang harus kita katakan pada putri-putri kita hari ini…” kata Junaidy.

“Iya… Aku akan menghadapi amarah Gisella dan omelan-omelannya sepanjang hari ini. Aku akan pulang ke penginapan lebih malam hari ini ya, Brothers…” kata Josh sedikit tersenyum simpul.

“Kita akan terlelap lagi dalam kristal warna kuning emas itu. Namun entah mengapa, kali ini aku tidak merasa begitu tersiksa dan tertekan lagi. Aku lebih tenang dan lebih siap mental menghadapinya sekarang…” kata Jimmy dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status