Takdir Sang Kultivator Terlarang

Takdir Sang Kultivator Terlarang

By:  Nyx.jie  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
16Chapters
717views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Chao Xing, putri bungsu Negara Qin yang kelahirannya tidak pernah disebutkan dalam sejarah dinasti Qin. Sebagai pengabdi Kerajaan Langit, memiliki putri dengan energi bulan bawaan adalah sebuah aib, takutnya akan dianggap sebagai pengkhianat. Tak ingin membahayakan rakyat dan putrinya, Raja Qin mengasingkan Chao Xing di Istana Timur. Membatasi kegiatannya agar tidak mengenal dunia luar, dengan harapan sang putri tumbuh menjadi wanita biasa. Namun tanpa sangka, identitas yang ditutupi dengan rapat tetap tercium oleh Raja Bulan. Takdir Chao Xing akhirnya berubah. Berbagai kejadian tidak terduga terjadi.

View More
Takdir Sang Kultivator Terlarang Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
16 Chapters
Kelahiran Terlarang
Kabar gembira yang berubah menjadi petaka meliputi Negara Qin. Negara terbesar dan terkuat di seluruh dunia dengan kekayaan dan kemakmuran yang luar biasa. Perlindungan Dewa Langit dipercaya menjadi alasan Negara Qin merupakan negara paling aman.“Yang Mulia, hamba mohon bicara.” Kasim Lan menghadap Raja Qin.“Permaisuri Wen akan segera melahirkan.” Ucap Kasim Lan sambil membungkukkan badan menatap lantai.Mendengar kabar berita besar itu, Raja Qin bergegas menuju kediaman Permaisuri. Di tengah perjalanan, langkahnya tiba-tiba terhenti. Raja Qin mendongak ke langit menatap langit yang tiba-tiba menghitam di tengah hari. Matahari yang awalnya terik perlahan tertutup dan membuat langit buta sesaat.“Yang Mulia jangan menatap langit, ini adalah kutukan bagi langit” Kasim Lan mengingatkan Raja Qin yang seolah terhipnotis dengan fenomena langka ini.Selang beberapa saat akhirnya langit kembali normal. Sinar matahari kembali menyentuh jubah agung Raja Qin.“Yang Mulia.” Kasim Hong bersujud
Read more
Chao Xing
Dua puluh tahun berlalu dengan cepat. Secara hukum Negara Qin, Chao Xing telah mati. Namun kenyataan berkata lain. Dua puluh tahun lalu, Raja Qin meminta Kasim Lan mengasingkan Chao Xing di Istana Timur.Dengan beberapa pelayan gadis itu hidup dan tumbuh dengan tanpa kekurangan. Kasim Lan dipercaya Raja Qin untuk selalu mengantar perbendaharaan yang diperlukan sang Tuan Putri. Raja Qin juga sesekali mengunjungi putri tercintanya.“Liang Mei, kau mendapatkan benda yang aku minta?”“Tuan Putri, apakah di dunia ini ada yang tidak bisa dilakukan Liang Mei?” Ujar Liang Mei mengeluarkan sebuah buku dari balik jubahnya.Senyum Chao Xing seketika merekah. Ia meraih buku itu dari tangan pelayan setianya. Melihat sekilas bagian depan buku dan segera menyembunyikannya di dalam jubahnya.“Masuklah, aku sudah buatkan pao untukmu.” Chao Xing menggandengan lengan Liang Mei membawanya menyantap pao yang masih panas.“Tuan Putri…” panggil Liang Mei sembari menyantap pao.“Hmmm?”“Kenapa Tuan Putri sel
Read more
Pangeran Xiao Lin
“Yang Mulia, Pangeran Xiao Lin menghadap.”Raja Qin yang sedang duduk di singhasana mengangguk mempersilahkan putra kebanggaannya memasukki istananya.“Salam kepada Ayahanda. Semoga Ayahanda panjang umur.” Salam Pangeran Xiao Lin di hadapan Raja Qin.“Berdirilah.” Pangeran Xiao Lin bangun dari posisinya.Pangeran Xiao Lin adalah putra tunggal Raja Qin sekaligus putra mahkota penerus takhta Negara Qin. Posisinya sempat menjadi perdebatan karena ia adalah putra yang lahir dari seorang selir. Namun setelah kematian Permaisuri We Zi, kedudukan Permaisuri akhirnya dinobatkan kepada Selir.Walaupun sejarah awalnya menjadi perdebatan para menteri Istana, kepribadian bijaksana dan tegas dari Pangeran Xiao Lin membuat seluruh rakyat mulai percaya padanya. Terlebih kecerdasan dalam mengatur strategi pertahanan negara membuatnya semakin disegani oleh para pejabat Negara Qin.“Ananda membawa laporan dari Kota Liu.” Pangeran Xiao Lin membawa gulungan ke hadapan Raja yang segera diterima oleh Kasim
Read more
Pemberian Raja
Raja Qin, Pangeran Xiao Lin dan Chao Xing duduk di gazebo di tengah taman ditemani suasana senja. Sepoci teh dan hidangan kecil menemani perbincangan mereka.“Adik Chao, saat perjalanan ke Kota Liu, kakak menemukan buku cerita yang sedang sangat populer di sana.” Xiao Lin mengeluarkan sebuah buku dari balik jubahnya.“Terima kasih Kak Xiao.” Ucap Chao Xing menerima pemberian dari kakaknya.Xiao Lin selalu mengingat Chao Xing kemanapun ia berkelana. Ia selalu membawa beberapa buku bacaan untuk Chao Xing saat mengunjungi setiap kota. Walaupun berbentuk sebuah hadiah, tapi hal lebih terdengar seperti sebuah penebusan rasa bersalah.“Aku tidak tahu apakah kau menyukainya. Tapi karena adik Chao sangat gemar membaca, mungkin bisa menjadi hiburan di waktu senggang.” Lanjut Xiao Lin.Chao Xing tersenyum memandang buku di tangannya. “Chao Xing selalu memiliki waktu luang kakak.”Xiao Lin seketika terdiam mendengar ucapan Chao Xing. Walaupun penuh senyuman, tapi perkataan adiknya ini lebih sepe
Read more
Kerajaan Langit
Tak jauh berbeda dengan alam manusia, alam dewa juga sedang tidak baik-baik saja. Pertikaian antara Kerajaan Langit dan Kerajaan Bulan masih saja sering terjadi. Sebenarnya sudah ada jalan damai yang ditetapkan oleh kedua pendahulu seratus tahun yang lalu. Nyatanya, ketegangan dikeduanya tetap berlangsung.“Lu Ye, Xiumin mengatakan Kerajaan Bulan menemukan energi bulan yang kuat di alam manusia.” Ujar Guru Wu Chang menemui Guru Besar Lu Ye di kediamannya.“Di alam manusia?”Guru Wu Chang mengangguk, “menurut pengamatan Xiumin, energi ini datang dari Negara Qin.”Lu Ye mendengarkan penjelasan Guru Wu Chang sembari meneguk teh hangatnya. Lu Ye adalah dewa perang Kerajaan Langit. Ia sangat disegani dan diandalkan karena prestasinya. Pertempuran dengan Kerajaan Bulan menjadi tanggung jawab terbesarnya saat ini.“Apa sudah ada pergerakan dari Kerajaan Bulan?” Tanya Lu Ye kemudian. Guru Wu Chang menggelengkan kepalanya.“Sepertinya situasinya tidak baik.” Gumam Lu Ye dalam pikirannya.Keraj
Read more
Rahasia Terbongkar
Kabar pencarian energi bulan ini telah terdengar oleh Raja Qin. Raja yang mulai cemas duduk di singhasana dengan suasana hati tak tenang. Raja mulai berdiskusi dengan Kasim Lan, namun tidak menemukan titik terang. Ditambah Xiao Lin juga sedang tidak berada di ibu kota.“Bukankah aku sudah menaruh segel di kediaman Chao Xing?” Gumam Raja putus asa.Pada hari kelahiran putrinya, ia telah meminta segel suci untuk menyembunyikan energi misterius itu. Secara berkala Raja juga mengutus Tuan Bao, ketua sekte Jianzhui untuk memeriksa perkembangan energi putrinya. Tuan Bao mengatakan akhir-akhir ini energi itu semakin tidak terasa, bahkan hilang. Raja akhirnya berspekulasi bahwa teknik penekan energi dari sekte Jianzhui telah berhasil.Pikirannya masih tidak bisa mencerna mengapa rahasia itu justru tercium. Tidak ada waktu untuk menyelidiki fakta putrinya. Keselamatan Chao Xing dan rakyatnya memiliki prioritas yang sama.Rumor yang mulai beredar di kalangan rakyat, membuat keadaan ibu kota san
Read more
Kehilangan
Kekacauan mulai melanda Negara Qing. Langit yang cerah tiba-tiba diliputi awan hitam. Angin kencang bertiup memporak-porandakan kota. Rakyat yang ketakutan berhamburan lari masuk ke dalam rumah dan mengunci rapat pintu rumahnya.Kabut tebal muncul di Istana. Awan pekat terlihat berkumpul di atas aula Istana Qin. Seluruh pengawal masuk dan bersiaga di luar kediaman Raja Qin.Waktu yang sangat cepat dari yang diperkiraan Raja Qin. Untungnya Chao Xing sudah dikirim ke luar di waktu yang tepat. Raja sedikit merasa lega dan tenang.Dari balik kabut muncul sosok berbaju hitam berjalan seorang diri. Hawa dingin seketika menyelimuti Istana, angin bertiup semakin kencang seiring dengan langkah kakinya. Burung-burung yang bertengger berterbangan menjauh. Pria yang terlihat muda dan tampan itu mendekati kediaman Raja Qin.Ia berdiri memandang sekelilingnya. Pria itu menyeringai dan bertepuk tangan di tengah keheningan.“Raja Qin, bukankah sambutanmu terlihat sangat mewah?” Teriaknya melihat pasu
Read more
Lahirnya Yue Xiyun
Baru kali ini Chao Xing menghirup udara lain dengan segar selain dari Negara Qin. Tak terlihat bak tawanan, Chao Xing justru terlihat sangat menikmati perjalanannya. Duduk di atas kereta milik Ye Ming Yu, terbang di atas langit. Chao Xing sempat terkejut melihat seekor naga besar terbang tepat di depan matanya.Berbeda dengan Chao Xing yang terlhat sangat menikmati perjalanan, Ye Ming Yu justru terus menatap gadis di sebelahnya. Jelas ia tidak memiliki trik tersembunyi, tapi terlihat mencurigakan. Entah apa dia adalah pusaka yang ia cari, tapi energi terasa sangat biasa-biasa saja.Beberapa jam yang lalu…“Tuan Putri, apa Tuan Putri tidak ketakutan?” Liang Mei bertanya sembari sesekali menengok kel luar kereta.Chao Xing masih sibuk dengan buku cerita yang ia baca. Tak terihat tertarik dengan perjalanannya. Kemanapun dan dimanapun, ia tetap akan terasing dan terkurung. Tak ingin kalut ia menghibur diri dengan bacaannya.Sratt…Sebuah panah melesat berhasil dihindari Chao Xing. Liang M
Read more
Fakta Kerajaan Bulan
“Salam kakak.”Chao Xing menoleh melihat seorang pria yang sedikit terlihat lebih muda darinya masuk. Tubuhnya tinggi dan gagah. Rambut hitamnya setengah tergerai di atas jubah biru pekat. Terlihat megah dan berkharisma. Wajahnya yang lembut sangat kontras dari seseorang yang duduk di singhasana. Tatapan dingin dan tajam seperti tidak pernah lepas dari wajahnya.“Shuo Ren, dia Yue Xiyun.” Ujar Ye Ming Yu memperkenalkan Chao Xing yang kini resmi berubah nama menjadi Yue Xiyun.“Salam Nona Yue Xiyun. Perkenalkan saya pangeran kedua, Ye Shuo Ren.” Sapa pria itu ramah.Chao Xing kini harus membiasakan dirinya dengan identitas baru sebagai Yue Xiyun dari Kerajaan Bulan. Pria di depannya tampak menyambut kehadirannya dengan sangat ramah.“Salam Pangeran Ye Shuo Ren.” Balas Chao Xing ramah.Setelah perkenalan singkat, Ye Shuo Ren mengajak Chao Xing menuju kamar tidur Chao Xing. Sepanjang perjalanan Chao Xing bisa melihat pemandangan megahnya Kerajaan Bulan yang sangat ditakuti oleh manusia.
Read more
Xiao Lin di Istana Keabadian
“Lu Ye, bagaimana sekarang? Kerajaan Bulan sudah berhasil mendapatkan energi itu.” Guru Wu Chang tampak frustasi.Ia mondar mandir di depan Lu Ye yang fokus mencari sesuatu di kepalanya. Pikirannya terlalu fokus hingga keningnya berkerut. Kali ini Kerajaan Langit tertinggal selangkah.“Guru Besar, sepertinya kita harus mempercepat pembukaan akademi kali ini.” Ujar Lu Ye.Guru Wu Chang semakin tidak paham dengan maksud Lu Ye. Situasi ini bukanlah waktu yang tepat untuk membicarakan akademi. Guru Wu Chang berfikir mungkin pikiran Lu Ye sedang tercemar.“Kekuatan ada pada Ye Ming Yu, tapi otak ada pada Ye Shuo Ren.” Ujar Lu Ye.“Lu Ye, jelaskan dengan sederhana.”Lu Ye akhirnya membeberkan maksud yang ada di kepalanya. Selama berperang dengan Kerajaan Bulan, Lu Ye sudah menyadari bahwa Ye Ming Yu adalah senjata utama yang dipersiapkan Raja Bulan. Tapi strategi Ye Shuo Ren yang membuat Kerajaan Bulan sanggup menyimpan setengah kekuatan pasukkannya. Pada waktu yang tepat, Ye Ming Yu akan m
Read more
DMCA.com Protection Status