Share

60. Malas berdebat

"Ih, kok pakai undang dukun segala? Jangan ah, Pi! Serem!!" sahut Mami Soora tak setuju.

"Serem kenapa, Mi? Dia 'kan manusia juga seperti kita, bukan setan." Papi Yohan menjelaskan.

"Meskipun manusia juga tetap saja serem."

"Maaf Pak Yohan," sela Ustad Hamdan berbicara dengan hati-hati. "Dukun itu aliran sesat, Pak. Percaya pada dukun sama saja seperti kita musyrik, menyekutukan Allah. Itu dosa besar, Pi."

"Oohh benarkah Ustad?!" Papi Yohan sontak terkejut mendengar. "Maaf, kupikir nggak dosa. Karena aku mengira dukun itu seperti paranormal."

"Beda, Pak. Dan sebaiknya dalam hal ini kita nggak perlu membawa-bawa dukun. Kita cukup meminta pertolongan kepada Allah saja karena hanya dialah yang dapat membantu kita."

"Iya, Ustad." Papi Yohan mengangguk.

"Nanti sebelum tidur, minta Ustad Yunus untuk membaca surat Yasin dan do'a terhindar dari gangguan sihir, ya, Pak. Minta juga padanya untuk jangan lupa membaca dzikir, karena itu juga nggak kalah penting."

"Memang ada, do'a terhindar dari s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status