Share

Bab. 20

"Oh ya, Mas," kata Yumna tiba-tiba yang menepis keheningan. Membuat Ustad Yunus menoleh sebentar kepadanya.

"Kenapa, Dek?"

"Aku perhatikan sepertinya hape Mas baru, ya? Ganti kapan?" tanya Yumna penasaran.

Tadi pagi sehabis sholat subuh, Yumna sempat melihat ponsel asing berada dibawah bantal Ustad Yunus. Hatinya berdebar-debar, terbersit kekhawatiran bahwa ponsel itu mungkin memiliki hubungan dengan Naya.

Sekarang baru teringat, dan membuatnya curiga.

"Oh itu, saya beli kemarin setelah pulang dari rumah sakit, Dek. Sekalian pas saya beliin kamu bunga," jawab Ustad Yunus sambil tersenyum.

"Kamu kemarin sakit memangnya, Boy?" tanya Papi Yohan yang duduk dikursi belakang. Dia sedari tadi diam dan baru sekarang berbicara.

"Enggak, Pi," sahut Ustad Yunus. Dia menatap sebentar wajah sang mertua dari kaca depan mobilnya dengan masih fokus mengemudi. "Tapi Naya yang sakit."

"Oohh ... jadi kamu sempat jenguk dia, ya?" Wajah Papi Yohan seketika berubah geram. Kedua matanya memerah.

"Bukan jeng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status