Usai pemanggilan tersebut tentunya membuatku semakin khawatir kalau sampai orang tuaku mengetahui hal tersebut terutama papa, aku tahu dia pasti akan marah besar padaku. Tapi aku tidak punya pilihan lain selain mendatangi pemanggilan tersebut. Ah.. kenapa hubunganku dengan Sean malah menjadi seperti ini?
Aku mengusap wajahku gusar, sejenak kupejamkan mataku. Aku memang tidak siap jika harus kehilangan keluargaku, makanya aku tidak pernah membuka diriku sebagai gay kepada kedua orang tuaku dan lebih memilih memendamnya sendirian.
Sebuah ketukan pintu menyadarkan aku, siapakah yang datang di malam seperti ini ? Kulirik jam dindingku yang sudah menunjukkan pukul delapan malam. Kuhampiri pintu dan membukanya, aku cukup terkejut melihat Sean yang berdiri di sana. Langsung kubawa dia masuk dan k
Enam bulan berlalu sejak kejadian Mr. Wang yang datang ke apartemen William-anaknya dan mengetahui hubunganku dengan putranya, keadaan William semakin memprihatinkan dari hari ke hari. Ia sangat terpukul dengan kejadian tersebut, ia kehilangan keluarganya, pekerjaannya dan mungkin juga kehilangan separuh hidupnya. Aku yang melihat hal tersebut ikut hancur bersamanya, tapi tidak banyak yang bisa aku lakukan untuk membantunya.Aku hanya memastikan dia tetap makan tiga kali sehari sehingga dia tidak akan jatuh sakit, aku tidak mau dia sakit karena hal ini. Ia harus bisa bangkit kembali, maka aku tidak pernah bosan memberikan semangat kepadanya. Ia pun kini katanya mau mencoba menghubungi beberapa kenalan yang mungkin bisa membantu memberikannya pekerjaan.Sudah enam bulan William menjadi pengangguran, apartemen miliknya yang di
Melihat Sean yang tidak pernah berhenti menyemangatiku membuatku berpikir kalau aku pun harus bangkit seperti apa yang dikatakan olehnya. Maka begitu tadi siang melihat kabar bahwa pelaku pencemaran nama baikku sudah tertangkap, menjadi penambah energiku lagi untuk kembali bangkit dari keterpurukanku. Aku juga harus bisa buktikan bahwa aku masih tetap bisa berdiri di atas kakiku sendiri tanpa ada bantuan dari orang tuaku. Meski memang aku sendiri sudah terlahir dari sebuah keluarga kaya raya, cuma itu bukan alasan untuk malas dan tidak bisa berusaha sendiri.Maka sebagai langkah pertama yang aku lakukan adalah bertemu Gio, temanku dulu. Aku dan Gio berjanji bertemu di Starbucks Grand Indonesia dan disinilah aku menunggunya. Kami sendiri sudah menjadi teman sejak SMA da
Hari pertama di kantorku lebih banyak kami habiskan dengan berkenalan dan saling berdiskusi mengenai proyek pertama yang aku ajukan kepada Gio. Yang sebenarnya semalaman ini aku kerjakan hingga membuatku kurang tidur. Tapi itu semua terbayar, mereka nampak suka dengan ide proyek yang kuajukan.Gio pun setuju bahwa kami akan memulai proyek ini secepatnya, tim kami pun sudah siap. Ya proyek ini adalah membuat game dating simulation, sebab kami tahu game seperti ini cukup diminati oleh para pengguna gadget saat ini. Tujuan kami sendiri adalah menarik para wanita muda hingga para remaja putri.
William akhirnya memutuskan untuk keluar dari kantor Gio juga, sesuai dengan apa yang dia katakan padaku pada waktu lalu. Aku benar-benar kasihan padanya, di saat dia mulai bangkit ada saja yang membuatnya kembali jatuh. Dia bilang ia memutuskan keluar dari tempat Gio karena ia tahu jika ia masih berada di sana, ia hanya menjadi masalah di perusahaan itu, sedangkan perusahaan itu masih harus tetap berjalan.Ia pun bilang padaku bahwa Gio sempat menahan agar dia jangan keluar dulu, hanya aku juga tahu bagaimana keras kepalanya William itu sehingga meski dengan berat hati Gio mengizinkan William keluar dari tempatnya. William pun bilang padaku bahwa ia mencoba lagi dan tidak mau meminta pertolongan dari temannya lagi, sebab ia merasa telah membuat temannya kesulitan karena masalahnya.Sementara aku hanya bisa memberikan dia seman
Perkataan ayah William benar-benar membuatku gamang, bagaimana bisa aku disuruh memilih antara meninggalkan orang yang aku cintai atau bertahan dengan orang itu tapi juga membuatnya terus menderitaku denganku? Egoku sendiri berkata masih ingin bersama William, orang yang aku cintai dan tidak mau jauh dengannya cuma melihat kenyataan bagaimana keadaan William belakangan ini, dia sepertinya benar-benar sudah berada di titik terendahnya dan belum lagi ancaman ayahnya. Itu semua benar-benar membuatku kebingungan harus mengambil jalan apa, apalagi aku pun bisa menilai ancaman ayah William sungguh-sungguh.“Sean… are you alright?” tanya William khawatir di atas tempat tidur usai kami makan malam.“
“Sean…. aku pulang,” panggilku seraya mengunci kembali pintu apartemen . Tapi aneh sekali, apartemen ini begitu sepi, di mana Sean? Bukankah tadi dia bilang tidak pergi hari ini? Kemudian aku melihat kamar tidur kami namun Sean masih tak ada juga. Tidak biasanya Sean seperti ini, tapi sudahlah aku akan menunggunya dulu. Aku lantas kembali ke ruang tv untuk menunggunya di sana. Hingga jam enam sore Sean belum kembali, ponselnya pun sudah beberapa kali kucoba hubungi tapi tidak bisa. Ponselnya mati, aku sudah mulai tidak bisa tenang lagi. Sean, kamu ke mana ? Tunggu-tunggu aku tidak boleh panik, kali-kali saja teman-tem
Semenjak kepergian Sean yang tiba-tiba itu sudah membuat Pak William seperti kehilangan separuh jiwanya. Meski kini dia memang kembali tetap bekerja seperti biasa dan kembali pada kedua orang tuanya, aku tidak melihat sosok pak William yang dulu begitu ceria ketika bersama Sean. Semuanya hilang bersama perginya sahabatku, Sean.Aku sendiri tidak tahu di mana keberadaan dia sekarang, apakah dia memang sudah meninggalkan negara ini atau memang masih berada di negara ini juga ? Dalam setahun belakangan ini Sean tidak pernah sekali pun mencoba menghubungiku atau pun Alan yang aku tahu adalah sahabat terbaiknya. Ia seakan memang ingin tidak ditemukan oleh siapa pun juga.Seperti hari-hari biasanya pak William datang ke kantor melakukan pekerjaannya seperti biasa, tapi kini terlihat sangat memprihatinkan. Tubuhnya kurus dan rambutnya
Akhirya sampai juga di part ini, ya ini adalah part terakhir yang postig di W*****d, jadi pembaca cerita saya di w*****d mungkin berpikir ini adalah endingnya. Tapi ini bukanlah ending yang sebenarnya. Ending yang sebenarnya ada chapter 28 dan memang tiga chapter selanjutnya hanya saya berikan kepada pembaca yang membeli versi novelnya. Dan untuk di sini tenang,para pembaca bisa membaca cerita ini sampai chapter 28 hanya cukup dengan membeli menggunakan koin. Jadi pembaca yang penasaran mohon ditunggu, chapter selanjutnya akan tetap di update setiap hari hingga tiga hari kedepan. Semoga suka dan jangan lupa boleh minta komentar serta vote ya. Terima kasih...