Share

Bab 4

Author: Celine Juliyan
Aku melihat semangkuk bubur itu, setetes air mata pun menetes dari sudut mataku.

"Sepertinya yang kamu khawatirkan itu mantan pacarmu, karena aku nggak makan daun ketumbar."

Yang suka daun ketumbar itu Susan.

"Kita cerai saja!"

Hatiku sudah lelah.

Untuk apa mempertahankan suami yang hatinya sudah diisi wanita lain?

Wajahnya terlihat panik dan ingin menjelaskan padaku, tapi perhatiannya teralihkan oleh dering telepon.

"Aku nggak akan setuju untuk cerai. Lupakan saja pemikiran itu. Aku akan kembali dan menjelaskan semuanya padamu."

Usai bicara, dia pun buru-buru pergi membawa bekalnya.

Aku mengelus perutku dan tersenyum pahit. Lihat, dia tak pernah memilih kita berdua.

Aku membeli susu kedelai dan roti di bawah, lalu makan sedikit seadanya.

Setelah itu, aku pun naik taksi menuju rumah sakit.

Sudah waktunya aku menjenguk kakak sepupuku yang baik itu.

Aku berjalan ke depan kamar rawat Susan.

Melalui jendela kaca, aku melihat ibu kandungku sendiri, sedang mengupas apel untuk Susan dengan penuh kasih sayang.

Susan tertawa sambil bersandar di bahu abangku. Sementara suamiku, Rizky sedang menemaninya bermain game.

Susan tertawa riang, "Rizky, cepat lindungi aku! Aku hampir mati diserang lawan!"

Rizky tersenyum dengan penuh kasih sayang padanya.

Tiba-tiba, aku teringat saat diriku pernah kecanduan bermain game mobile legend beberapa waktu lalu dan ingin bermain bersama Rizky.

Rizky sempat terdiam, lalu bilang dia tidak bisa main dan tidak tertarik.

Ternyata, dia bukan tidak bisa main, tapi tidak mau main denganku.

Aku menahan rasa perih di dada, lalu mendorong pintu dan masuk.

Begitu melihatku, raut wajah Susan langsung berubah. Dia melempar ponselnya dan menempelkan diri pada Rizky seperti seekor gurita.

Matanya berkaca-kaca dan memohon padaku, "Tania, bisakah kamu mengembalikan Rizky padaku? Aku nggak bisa hidup tanpa dia."

Usai dia bicara, suasana ruangan pun menjadi sunyi senyap.

Ibu dan abangku diam seribu bahasa, tidak ada satu pun yang memarahi Susan karena tidak tahu malu merebut suami orang.

Rizky mendongak melihatku, tatapan matanya terlihat panik. Dia berusaha menarik tangannya, tapi Susan memeluknya erat-erat.

Aku sampai tertawa sangking kesalnya, lau menatap Susan dan menjawab, "Susan, sebegitu sukanya kamu merebut barang-barangku? Sampai-sampai rela menjadi pelakor dan mengganggu rumah tangga orang lain?"

Emosi Susan langsung meledak.

"Jelas-jelas aku yang lebih dulu bersama dengan Rizky. Kami hanya bertengkar dan kamu yang nggak tahu malu masuk ke dalam hubungan kami."

Usai bicara, Susan pun mencabut jarum infusnya seperti orang gila, lalu membenturkan kepalanya ke dinding. Kepalanya sampai berdarah-darah.

Sambil berteriak histeris padaku, "Tania, kenapa kamu harus berebut denganku? Kenapa harus merebut Rizky dariku?"

Ibu dan abangku yang tadinya diam kini langsung panik mengelilingi Susan.

"Susan, kamu nggak enak badan? Ibu panggilkan dokter, ya?"

"Susan, tenangkan dirimu. Ada aku di sini, aku nggak akan meninggalkanmu!" ujar Tonio.

Aku memandangi pemandangan itu dan hatiku yang sudah mati rasanya kembali ditusuk-tusuk.

Rizky menatapku dengan kecewa.

"Tania, kenapa kamu jadi seperti ini? Kondisi kakakmu sudah begitu parah, kamu masih saja tega buat keributan seperti ini?"

Dengan penuh amarah, Tonio menamparku, lalu memakiku dengan kejam,

"Tania, kamu mau ribut sampai kapan, sih? Mau buat sampai keluarga ini hancur, baru kamu puas?"

"Susan dan Rizky memang sepasang kekasih! Kamu yang merusak hubungan mereka!"

Ibu yang masih menenangkan Susan pun menoleh padaku dan menyalahkan, "Cepat pergi dari sini! Mulai sekarang, aku nggak punya anak sepertimu!"
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Setelah Semua Penderitaan Berlalu   Bab 10

    Kabar kematian Tania sampai ke keluarganya. Di vila mereka yang mewah dan terang benderang, suasananya malah terasa suram dan menyesakkan.Ibunya terisak pelan, air matanya terus mengalir. Susan dengan lembut menyeka air matanya.“Ibu, jangan sedih. Kamu masih punya aku.”Baru saja ibunya hendak berbicara, tiba-tiba Tonio berlari masuk dengan kepala berdarah.“Ayah, ibu, sebenarnya siapa adikku yang sebenarnya? Kenapa Rizky bilang kalau Tania adalah adikku?”“Aku bertengkar dengannya dan kepalaku terbentur. Lalu, tiba-tiba adik dalam ingatanku berubah menjadi Tania.”Ayahnya yang biasanya tenang pun tak bisa menahan air matanya dan tidak tahu harus menjawab apa.Ternyata dulu, setelah Tania diculik oleh penculik, Tonio terus-menerus menangis ingin mencari adiknya.Khawatir anaknya juga akan hilang, mereka pun mengurung Tonio dan Susan di rumah.Namun, Tonio malah diam-diam kabur untuk mencari adiknya, lalu terjatuh ke dalam bak air.Setelah diselamatkan, dia malah mengalami infeksi par

  • Setelah Semua Penderitaan Berlalu   Bab 9

    POV RizkyRizky menyadari ada perawat yang diam-diam memapah Tania pergi dan dia pun menghela napas lega.Tiba-tiba, dia merasakan kegelisahan yang kuat.Seolah-olah dirinya akan kehilangan sesuatu yang penting untuk selamanya.Dia menahan rasa tidak nyaman di hatinya, mencari kesempatan untuk menyelamatkan Susan, menganggapnya sebagai balas budi atas bantuan Susan menyelamatkan hidupnya saat kecil.Dia ingin pergi melihat apa yang terjadi pada Tania, tapi malah terus ditahan oleh Susan.“Rizky, jangan pergi, aku takut sekali. Kumohon jangan tinggalkan aku.”Melihat wajah Susan yang menangis tersedu-sedu, perasaan tidak tega bercampur dengan jengkel. Akhirnya, dia pun memilih untuk tetap tinggal.Dia meyakinkan dirinya sendiri, ini adalah terakhir kalinya. Setelah ini, dirinya pasti akan memprioritaskan Tania dan bayinya.Namun, kegelisahan di hatinya semakin kuat.Akhirnya, setelah Susan tertidur karena obat penenang, Rizky pun pergi ke poli kandungan dan menanyakan kondisi Tania.Me

  • Setelah Semua Penderitaan Berlalu   Bab 8

    Aku sudah berjalan cukup lama, ditambah lagi kakiku bengkak karena kehamilan trimester akhir membuatku sangat lelah.Aku hanya ingin melepaskan diri dari mereka dan kembali untuk beristirahat.Demi anakku, aku bersiap untuk mengalah sekali lagi.Namun, terjadi insiden tak terduga. Tiba-tiba keluarga pasien yang gagal dalam operasi masuk ke lobi rumah sakit.Pria itu emosi dan mengeluarkan pisau dari tasnya.“Dasar dokter-dokter bodoh! Kalian sudah membunuh putriku! Kembalikan putriku!”Dia memegang pisau dan menyerbu ke arah kami. Seketika, dia langsung melihat Susan yang dikelilingi banyak orang.Dia berlari ke arah Susan dan menyanderanya dengan pisau.Ayah, ibu dan Tonio segera mendekat untuk mencoba menyelamatkan Susan, tapi mundur setelah diancam.Ayah yang biasanya tenang, sekarang juga panik, “Cepat lepaskan putriku! Apapun yang kamu mau akan kuberikan.”Ibu juga ketakutan dan berkata, “Jangan sakiti putriku! Jangan sakiti dia!”Wajah Tonio yang terlihat tenang juga tak bisa men

  • Setelah Semua Penderitaan Berlalu   Bab 7

    Dokter bilang karena emosi yang berulang kali tidak stabil selama kehamilan, janinku jadi agak kekurangan oksigen dan beresiko lahir prematur.Bahkan ada kemungkinan besar terjadi komplikasi yang mengancam nyawa ibu dan anak. Mereka memintaku untuk tetap tinggal di rumah sakit demi menjaga kehamilan sampai melahirkan.Sementara suami dan keluargaku, mereka semua malah menuduhku sebagai ibu yang manipulatif.Menggunakan anak untuk menarik perhatian mereka dan bersaing memperebutkan kasih sayang dengan Susan.Jadi, mereka pun sepakat untuk memberiku pelajaran, tidak ada satu pun yang menjengukku.Cih, aku bahkan sudah tak menganggap mereka sebagai keluarga.Suami yang tidak bertanggung jawab, aku sudah menganggapnya tiada.Sore ini, akhirnya aku diizinkan keluar sebentar untuk menghirup udara segar.Namun, di taman bawah, aku melihat ayah, ibu, Tonio dan Rizky sedang menemani Susan berjalan santai.Mereka mengelilingi Susan yang berada di tengah. Dia tertawa riang, wajahnya merona dan ti

  • Setelah Semua Penderitaan Berlalu   Bab 6

    Aku berjalan keluar dari kamar rawat dengan perasaan hampa. Begitu sampai di depan lift, pandanganku mendadak berputar dan menggelap. Aku pun pingsan di tempat.Aku terbangun di ranjang rumah sakit. Begitu membuka mata, yang kulihat adalah sahabatku, Joana.Melihatku terbangun, dia langsung menodongku dengan berbagai pertanyaan.“Kok kamu bisa pingsan sendirian di rumah sakit? Perutmu bahkan sudah sebesar ini, bahaya sekali! Kalau saja aku nggak kebetulan shift hari ini dan melihatmu, bayimu bisa keguguran kalau terbaring lama di lantai! Di mana Rizky? Kok dia nggak menemanimu?”Melihat satu-satunya teman yang benar-benar peduli padaku, seketika mataku terasa perih.“Dia pergi menemani Susan….”“Dasar bajingan! Bukannya sebelum menikah dia sudah janji bakal menjagamu baik-baik? Sekarang malah mengingat cinta lamanya dan pergi menjaga mantan kekasihnya?”Melihat mataku yang sudah berkaca-kaca, Joana pun menghela napas lagi.“Tania, kalau bajingan itu sudah memilih orang lain, kamu juga

  • Setelah Semua Penderitaan Berlalu   Bab 5

    Tak diragukan lagi, pertarunganku dengan Susan kali ini, aku kalah telak.Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya aku kalah darinya.Sejak hari pertama dia datang ke rumahku, aku sudah tak pernah menang.Saat berusia sepuluh tahun, paman dan tante meninggal karena kecelakaan mobil. Ayah dan ibu pun membawa Susan, kakak sepupuku yang kehilangan orang tua itu untuk tinggal bersama kami.Awalnya aku senang karena punya kakak perempuan.Namun, Susan tidak menyukaiku. Aku melihat kebencian yang jelas di matanya.Sejak hari pertama dia tiba, dia sudah berpura-pura jatuh dan dengan berlinang air mata menuduhku mendorongnya.Saat itulah ayah dan ibu pertama kali membentakku dengan keras.Sementara Susan, dengan sikap sabar dan lapang dada, memaafkanku dan memenangkan hati orang tuaku.Dia terus menggunakan trik seperti itu, menjebakku berulang kali, membuat ayah dan ibu semakin tidak senang padaku.Mereka selalu berkata, “Kakakmu sudah nggak punya orang tua, nggak bisakah kamu mengalah padanya?”

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status