Share

Dusun yang Damai

Ayah dan anak itu masing-masing membawa sebilah parang, sebuah suluh dari daun kelapa kering sebagai penerangan mereka, dan di punggung sang anak, ia membawa sebuah keranjang rotan yang cukup besar.

“Mari,” ajak si pria 50 tahun kepada Bungo. “Kami pun kebetulan sudah selesai mencari lauk.”

Sang pemuda pun mengangguk tersenyum kepada Bungo.

Setelah itu, Bungo mengikuti langkah ayah dan anak tersebut. Melihat dari apa yang mereka bawa, Bungo cukup yakin bahwa keduanya sebelumnya tengah mencari ikan atau juga belut di aliran air itu tadi.

Di dalam keranjang rotan di punggung sang pemuda, Bungo dapat melihat beberapa ekor ikan dan belut, juga seikat besar kangkung. Ia tersenyum, lebih kepada menghargai kebersamaan ayah dan anak tersebut. Hal ini membuatnya mengingat bahwa ia tidak seberuntung itu. Tidak mengetahui siapa ayah dan siapa ibunya. Kecuali, Inyiak Mudo dan Inyiak Gadih saja.

Setelah melewati pepohonan yang rimbun di sisi timur, mereka tiba di satu kawasan yang lumayan terbuka.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Minang KW
Iya, Bang, belum bisa tiap hari gitu, maaf.
goodnovel comment avatar
Lararang
updatenya tdk tiap hari ya thor??
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status