Di suatu kediaman yang sunyi di Amba, seorang pemuda dan pria tua sedang asyik bermain catur. Pria tua terlihat sudah berusia 70-80 tahun. Namun meski di usianya yang uzur, rambutnya masih terlihat lebat hitam, dan matanya masih terlihat begitu bergairah. Tidak ada sedikit pun tanda-tanda penuaan dalam dirinya. Sedangkan lawan mainnya, mesti disebut dengan pemuda, usianya sudah menginjak 30 tahun, tapi jika dibandingkan dengan si pria tua, tidak salah dia disebut sebagai pemuda.“Permainan kamu makin hari makin bagus saja!” puji si pria tua.“Mana adalah! Permainanku masih jauh dari kata bagus!”Pemuda itu bernama Ruben, salah satu anggota Partai Terio. Nama Ruben tidak hanya terkenal di kalangan anak muda, tapi juga cukup dikagumi di kalangan orang tua.“Ruben, main catur itu sama kayak kehidupan nyata. Waktunya maju, kamu harus maju dengan berani. Waktunya mundur, ya harus mundur. Kayaknya belakangan ini kamu lagi ada masalah, ya?” tanya si pria tua yang bernama Joseph itu.“Pengamat
Siang hari itu David menghubungi Karin untuk menanyakan apakah ada unit kosong untuk ditempati. Dia ingin membelikan rumah untuk kedua tantenya, kemudian mempekerjakan mereka di Golden Hotel. Tidak menghasilkan juga tidak masalah, yang penting mereka punya kesibukan. Setahun David tinggal memberikan mereka sekian miliar untuk biaya hidup satu tahun, dengan begitu mereka sudah bisa hidup berkecukupan.David mendatangi Karin yang sudah berjaga di resepsionis dan langsung pergi melihat unit. Kedatangan David kali ini berhasil membangkitkan kenangan pahit beberapa sales lainnya. Waktu itu tidak ada yang mau melayani David, dan Karin yang masih pegawai baru saat itu langsung melayaninya, dan berhasil mengantongi komisi miliaran.Belajar dari kesalahan di masa lalu, kali ini mereka langsung mengelilingi David begitu dia tiba di kantor pemasaran.“Permisi, Pak, ada yang bisa dibantu?”“Bapak mau beli rumah? Mari saya antar!”“Ini kartu nama saya. Kalau Bapak butuh bantuan, bisa langsung hubun
Memang, unit ini jelas lebih kecil jika dibandingkan dengan penthouse yang David tempati, tapi dari segi dekorasi interior, unit ini tidak kalah mewah dan layak dinobatkan sebagai rumah 200 miliar.“David, ngapain kamu ajak kami ke sini?” tanya Yasmine.“Om, Tante, kira-kira rumah ini gimana?” tanya David balik.“Bagus, sih! Tapi Tante mana sanggup beli!”“Rumahnya sudah aku beli! Tinggal urus surat-suratnya saja, habis itu bisa langsung ditempati.”Dari awal Yasmine dan Yovi sudah punya firasat David pasti akan membelikan rumah ini untuk mereka, makanya dia mengajak mereka melihat-lihat. Kendati demikian, mereka tetap tidak bisa menutupi rasa kaget mereka saat David benar-benar melakukannya.“Mana bisa begitu! David, kamu sudah kerja keras cari uang. Kami nggak bisa terima rumahnya!” kata Yasmine.“Iya! Rumah ini terlalu mahal, kamu nggak perlu!” timpal Yovi.Hanya Indah seorang yang menikmati pemandangan dari balik kaca. Berhubung David yang bersikeras ingin memberi, maka diterima sa
Sekarang sudah masuk hari Minggu. David pikir Yoga akan menghubunginya, tapi setelah ditunggu seharian, tidak ada telepon yang masuk. Kemarin malam David mendapat telepon dari Selly yang menanyakan mengapa David tidak datang ke rumahnya. David baru ingat kalau dua membuat janji akan datang ke rumahnya Selly, tapi rencana itu harus tertunda karena kedatangan Yasmine, jadi mau tidak mau David mencari waktu lain untuk datang.Siang harinya David mendapatkan sebuah kabar. Prisca melaporkan tim sudah terbentuk. Dengan bantuan uang, dia berhasil menarik banyak orang-orang berbakat untuk bergabung dengannya. David meminta Prisca untuk melakukan investasi ke proyek mana pun yang cukup potensial, tanpa harus mengkhawatirkan soal uang sedikit pun. Dia juga menyuruhnya menghubungi Wanto. Masih ada investasi senilai 10 triliun, setara dengan 50 Poin Kekayaan.Sekarang David harus cepat mengeluarkan uang untuk mendapatkan Poin Kekayaan agar dia bisa meng-upgrade Sistem. Dia merasa Fisik dan Mental-
“David, kita putus!”Di sebuah area pepohonan tersembunyi yang berada tak jauh dari lapangan olahraga Jina University, Sarah sedang berbincang serius dengan pacarnya, David.“Sarah, kenapa? Memangnya aku ada salah apa? Kenapa kamu setega itu sama aku?” tanya David dengan perasaan menggebu-gebu.David dan Sarah sudah saling kenal sejak mereka masih duduk di bangku SMA, dan keduanya mulai menjalin hubungan serius dari SMA kelas tiga. Meski kondisi keluarga David biasa saja, dia punya tampang yang lumayan ganteng dan prestasinya di sekolah juga sangat baik. Bisa dibilang David merupakan tipikal pria idaman yang tentunya menjadi incaran lawan jenis di masa-masa SMA. Begitu pun dengan Sarah yang tidak kalah populer. Dia adalah primadona sekolah. Prestasinya secara akademis sedikit di bawah David, tapi dia tetap termasuk dalam jajaran murid terbaik.Sewaktu berpacaran, tidak jarang mereka berdua mendapatkan kritikan dari para guru, tapi mereka berdua tak kenal lelah meyakinkan para guru kala
Di kala David masih bertanya-tanya apakah sesuatu yang disebut Sistem Kekayaan ini benar adanya, pintu klinik tempat dia beristirahat terbuka dan masuklah seorang wanita berusia 30-an dengan jubah putih yang biasa dikenakan oleh dokter.Dokter ini bernama Joanna, usianya 32 tahun dan sudah menikah beberapa tahun, tapi masih belum punya anak. Suaminya adalah pemilik perusahaan kecil. Namun, ada kabar angin yang mengatakan bahwa hubungan suami istri ini kurang baik dan sedang meributkan urusan perceraian. Rumor yang beredar di kampus mengatakan bahwa sang suami meminta Joanna menemaninya menjamu seorang tamu untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan besar. Gelas Joanna ditaburi obat agar dia mau menemani sang klien semalam. Untungnya, Joanna mengetahui rencana tersebut dan langsung melarikan diri ke kampus. Sejak saat itu, Joanna terus tinggal di kampus dan tidak pernah pulang ke rumah.“Kalau sudah bangun, kamu boleh pergi. Pulang nanti jangan lupa minum obat buat tambah darah. Badan
Prisca sudah bekerja sebagai manajer di hotel ini selama tiga tahun lebih. Sudah banyak konglomerat yang dia layani, dan tak sedikit dari para tamu memiliki aset lebih dari triliunan. Orang yang bisa keluar masuk hotel ini memang pada dasarnya bukan orang sembarangan. Meski uang yang sudah dideposit ke kartu member bisa ditarik kembali dan banyak pengusaha dari perusahaan besar yang top-up gila-gilaan, baru kali ini dia menemui orang yang sekali top-up langsung 200 miliar. Aset yang dimiliki pastinya lebih dari sekadar triliunan, makanya dia berani top-up sebanyak itu.Setelah bergaul dengan banyak orang kaya, Prisca baru menyadari bahwa orang yang benar-benar kaya yang tersembunyi di dunia ini. Kebanyakan dari mereka lebih suka untuk hidup bersahaja, dan bisa jadi orang yang saat ini ada di depannya termasuk salah satu dari mereka. Di usia David yang masih sangat muda ini, kemungkinan besar dia adalah anak konglomerat.Sejujurnya, Prisca memandang rendah David saat pertama kali bertem
Setelah kenyang makan dan pergi dari hotel itu, David menoleh ke belakang dan melihat Prisca beserta beberapa pegawai lainnya sedang membungkukkan tubuh kepadanya. Tiba-tiba David jadi merasa dunia ini begitu indah.Siapa itu Sarah? Kalau David mau, sekarang juga dia bisa membangun kerajaan dengan ribuan selir untuknya. Lantas, berikutnya apa lagi yang harus David lakukan? Tentu saja membeli rumah.Dari awal David sudah muak dengan kondisi asrama kampusnya. Empat orang sempit-sempitan dalam satu kamar, tapi sekarang hanya tinggal berdua karena dua lainnya sudah tinggal di luar bersama pacar mereka. Dulu David juga sempat berpikir untuk tinggal berdua dengan Sarah di luar, tapi Sarah tidak pernah setuju dengan usul itu. Hati David kembali terasa pedih mengingat Sarah tidur dengan Joel beberapa hari yang lalu.“Sial, kalau tahu dari awal, harusnya aku paksa saja Sarah. Sekarang dia malah jadi tidur bareng si Joel,” umpat David dalam hati.Seketika itu tiba-tiba ponsel bekas David yang su