MENJADI SELIR SANG PANGERAN KEJAM

MENJADI SELIR SANG PANGERAN KEJAM

last updateLast Updated : 2025-03-01
By:  NadianadOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
23Chapters
186views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Leora gadis desa pembangkang yang diculik paksa dan kedua orang tuanya dibunuh didepan matanya lalu dia dibawa oleh pihak kerajaan untuk dijadikan selir calon raja bangsawan Vorst. Ia menjadi selir termuda dan oleh sebab itu ia sering diremehkan oleh selir-selir seniornya. Bagimana gadis 13 tahun itu akan beranjak dewasa? Akankah dia bisa membalaskan dendamnya pada calon raja yang telah merenggut kebahagiaannya? Atau dia malah terjebak jatuh cinta pada sang calon raja. "Harusnya kau menjadi pemimpin yang bijak! Kau merenggut kebahagiaan kami demi hasratmu sendiri, aku bersumpah akan membunuhmu seperti kau membunuh kedua orang tuaku dengan keji!" Leora celine. "Membunuh perasaanku padamu? Pffttt." Elgard Antonio Vorst. "Aku akan merebut jabatanmu, kebahagianmu selirmu dan semua yang kau punya kak." Mike Antonio Vorst.

View More

Chapter 1

BAB 1

Masa kepimpinan sangat kejam tengah dirasakan oleh rakyat kecil yang hidup hanya untuk membayar pajak kepada pemerintahan.

Ketika rakyat tidak bisa membayar pajak maka mereka harus menerima hukuman. Entah itu di penjara di penjara kerajaan atau menjadi budak kerajaan.

Namun jika sebuah keluarga yang mempunyai seorang anak gadis. Maka, anak gadis mereka itulah yang akan menjadi bahan untuk membayar pajak mereka.

Tapi ketika orang tua juga tidak setuju, maka prajurit kerajaan tidak segan untuk membunuh siapa saja yang membantah perintah sang raja ataupun sang pangeran.

Zaman kerajaan adalah zaman yang paling kejam. Memiliki raja yang kejam serta keturunannya yang ikut kejam. Membuat rakyat hidup menderita dan juga sengsara. Banyak orang tua yang merelakan anak gadis mereka menjadi selir sang raja dan juga pangeran.

***

Kerajaan Heraum adalah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja bernama Mark. Dibawah kepimpinannya ia sangat kejam kepada rakyat.

Raja Mark memiliki 2 putra yaitu pangeran Louise dan pangeran Mike. Pangeran Louise lah yang menjadi penerus kekejaman raja Mark.

Ia mewarisi semua sifat yang dimiliki oleh sang raja. Bahkan diusianya yang masih muda pangeran Louise sangat suka berganti-ganti selir setiap harinya. Begitu juga dengan sang adik.

Seperti hari ini dua pangeran sedang menagih pajak kepada rakyat. Mereka menaiki kuda dengan beberapa prajurit yang mengkawal mereka.

Beberapa prajurit ada yang sudah menghancurkan rumah beberapa warga yang tidak bisa membayar pajak tersebut.

"Jika tidak ada yang bisa membayar pajak. Maka kalian semua akan dihukum." Seru seorang prajurit yang telah di perintahkan oleh pangeran Louise.

"Mohon ampun pangeran, saya tidak bisa membayar pajak untuk hari ini dikarenakan dagangan saya yang tidak terjual habis." Ucap seorang laki-laki paruh baya sambil menunduk hormat.

"Periksa seluruh isi rumahnya." Kata Louise memerintahkan prajuritnya. Sang prajurit pun melaksanakan perintah tersebut.

"Jangan pangeran, kami berjanji akan membayarnya nanti." Ucap wanita istri dari pria paruh baya tadi.

"Maka kalian harus menerima hukumannya." Ucap Louise. Mike hanya diam tanpa mau ikut campur.

"Lepaskan! Mau apa kalian. Lepaskan aku!" Teriak seorang gadis yang digeret oleh beberapa prajurit. Mendengar itu suami istri tersebut menoleh.

"Yang mulia, mereka memiliki seorang putri." Tutur sang prajurit.

"Bagus. Bawa dia keistana sekarang." Perintah Louise.

"Jangan pangeran. Kami mohon, jangan bawa putri kami." Ucap wanita itu sambil berlutut.

"Putrimu akan menjadi selirku."

"Tidak! Aku tidak mau! Lepaskan aku!" Berontak gadis itu lagi.

"Kau tidak bisa membawa putriku semaumu."

"Kau membantah perintahku?" Tanya Elgard.

"Kau pangeran yang kejam. Kau sangat tidak pantas menjadi seorang raja." Teriak gadis itu lagi.

Elgard yang sudah emosi pun lantas mencengkram dagu gadis itu dengan kasar.

"Kau tau, aku bisa dengan mudah membunuhmu dan juga kedua orang tua mu itu. Tapi tidak! Aku malah ingin membuatmu menderita terlebih dahulu." Ucap Elgard dengan tegas.

"Dan kau! Jika kau membantah sekali lagi, maka kau dan istrimu itu akan bertemu dengan ajalmu detik itu juga."

"Lebih baik kami mati. Dari pada harus hidup dibawah pemerintahanmu." Ujar pria paruh baya itu tanpa takut sama sekali.

Karena sudah begitu emosi Elgard lantas langsung mengeluarkan pedangnya dan menebaskan pedang tersebut pada tubuh pria baya tersebut.

"Ayah!" Teriak gadis itu dengan air mata yang sudah mengalir dipipinya.

Tak hanya pria paruh baya itu, Elgard melakukan hal yang sama pada istrinya pria tersebut.

Beberapa orang yang ada disana melihat kejadian tersebut hanya mampu terdiam ketakutan.

"Ayah, ibu." Lirih gadis tersebut yang melihat kedua orang tuanya sudah mati dengan darah yang mengalir disekitaran mereka.

"Kau pembunuh. Kau pangeran berhati iblis. Aku bersumpah akan membalaskan perlakuanmu ini." Ucapnya sambil terisak.

***

Gadis itu bernama Leora. Leora anak satu-satunya dari sepasang suami istri yang keseharian mereka adalah berdagang dan mengembala. Namun sekarang Leora hanya sendiri karena kedua orang tua sudah dibunuh oleh pangeran kejam itu.

Leora kini telah dibawa kedalam kerajaan. Ia tak sendiri ada beberapa gadis juga yang sama sepertinya.

"Ayo berdiri! Dan bersiaplah." Ucap salah satu pelayan dengan kasar.

"Aku tidak mau." Bantah Leora.

"Kau tinggal menuruti perintah pangeran saja. Maka kau akan hidup aman."

"Aku tidak mau."

"Bagi siapa saja yang membantah perintahku maka kalian akan hidup di penjara bawah tanah selama 3 tahun kedepan." Ucap Elgard.

"Aku tidak peduli. Lebih baik aku membusuk dipenjara dari pada harus menjadi selirmu."

"Dasar gadis pembangkang." Rutuk seorang pelayan

"Bawa dia dan gadis pembangkang lainnya masuk kedalam penjara." Perintah Elgard. Pelayan itu pun langsung pergi membawa Leora dan beberapa gadis lainnya.

***

"Masuk!" Ucap pelayan itu sambil menolak tubuh Leora memasuki penjara. Dan mengunci penjara tersebut.

Leora melihat kesekeliling penjara. Tempat itu begitu kumuh dan juga gelap. Hanya ada beberapa lampu disana.

Biarlah jika ia harus mati disini, setidaknya dia tidak akan menjadi selir dari orang yang telah membunuh kedua orang tuanya.

"Ibu, ayah." Lirih Leora lagi mengingat kedua orang tuanya.

"Leora, aku sangat sedih melihat kematian orang tuamu." ucap gadis yang dikenali Leora.

Leora hanya tersenyum tipis mendengar itu semua.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
23 Chapters
BAB 1
Masa kepimpinan sangat kejam tengah dirasakan oleh rakyat kecil yang hidup hanya untuk membayar pajak kepada pemerintahan.Ketika rakyat tidak bisa membayar pajak maka mereka harus menerima hukuman. Entah itu di penjara di penjara kerajaan atau menjadi budak kerajaan. Namun jika sebuah keluarga yang mempunyai seorang anak gadis. Maka, anak gadis mereka itulah yang akan menjadi bahan untuk membayar pajak mereka. Tapi ketika orang tua juga tidak setuju, maka prajurit kerajaan tidak segan untuk membunuh siapa saja yang membantah perintah sang raja ataupun sang pangeran.Zaman kerajaan adalah zaman yang paling kejam. Memiliki raja yang kejam serta keturunannya yang ikut kejam. Membuat rakyat hidup menderita dan juga sengsara. Banyak orang tua yang merelakan anak gadis mereka menjadi selir sang raja dan juga pangeran.*** Kerajaan Heraum adalah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja bernama Mark. Dibawah kepimpinannya ia sangat k
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more
BAB 2
Liora merasa semuannya menjadi gelap. Hari sudah malam, ia meringkuk diatas lantai tanah didalam ruangan penjara kecil ini. Ia pasrah dengan apa yang terjadi pada dirinya. 3 tahun, ya dia harus terus seperti ini selama 3 tahun sampai usianya menginjak 17 tahun. Apakah setelah itu ia akan dibunuh? Atau dibebeskan atau bahkan menjadi selir dari pria bajingan berdarah bangsawan itu. Tiba-tiba Liora mendengar suara gerbang besi yang dibuka paksa. Lalu ia menatap kearah sinar yang memasuki ruangan yang pengap itu, terlihat dua pelayan memasuki ruangan ini dengan membawa nampan yang berisi setelah air dan sepiring roti gandum. Liora didudukkan secara paksa dan disuapin secara paksa juga. Hingga ia tercekik dan merasa sesuatu dari tenggorokannya mendesak untuk keluar. Pelayan ini menyuapinya dengan cara kasar, mencekoki air putih secara terus-menerus sampai air putih itu tumpah mengenai bajunya. Liora menitikkan air matanya, ia merasa lapar tapi apakah roti hambar ini bisa mengenyangkannya
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more
BAB 3
Liora masih terbaring di ranjangnya, pikirannya penuh dengan kata-kata pelayan tadi. Ratu Carolline. Wanita itu bisa mengubah seorang raja yang kejam. Namun, apa hubungannya dengan dirinya? Ia hanya seorang gadis biasa yang kehilangan segalanya.Ia menarik napas dalam, menatap langit-langit kayu ruangan itu. Tubuhnya masih lemah akibat kehilangan banyak darah, tapi pikirannya tidak bisa diam. Apa sebenarnya yang mereka inginkan dariku? Mengapa semua orang berbicara seolah aku memiliki peran penting dalam kerajaan ini?Pintu ruangan tiba-tiba terbuka. Seorang pria tua dengan jubah panjang memasuki ruangan dengan langkah mantap. Wajahnya penuh keriput, namun matanya tajam seperti mata elang yang mengamati mangsanya. Liora mengenal pria ini. Perdana Menteri Godric. Ia adalah penasihat utama Raja Mark, pria paling berpengaruh di istana selain keluarga kerajaan.Tanpa basa-basi, Godric berbicara. "Kau gadis yang membuat keributan itu?" suaranya berat, penuh wib
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more
BAB 4
BAB 4 – Jerat yang Semakin MengikatHujan turun dengan derasnya di luar istana, menciptakan irama yang menggema di seluruh lorong-lorong batu. Angin malam bertiup kencang, menggoyangkan tirai kamar Liora yang kecil dan sunyi. Namun, di dalam dirinya, badai yang jauh lebih besar tengah berkecamuk.Sejak kepulangan Elgard, istana menjadi semakin gelap. Para pelayan tampak lebih hati-hati dalam bergerak, para prajurit lebih waspada, dan para bangsawan saling bertukar tatapan penuh makna. Pangeran Elgard tidak hanya kembali dari medan perang, tetapi ia juga kembali dengan aura yang lebih dingin dan lebih kejam dari sebelumnya.Namun yang paling mengusik pikiran Liora adalah perintah yang di terimanya malam ini.Ia akan diperkenalkan secara resmi sebagai selir Pangeran Elgard dalam sebuah perjamuan kerajaan.Sebuah status yang tidak pernah ia inginkan.---Liora duduk di sudut kamarnya, menatap api lilin yang mulai meredup. Pikirannya dipenuhi dengan berbagai pertanyaan."Untuk apa semua i
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more
BAB 5
BAB 5 – Jeratan Tak TerelakkanLiora berdiri di tengah aula perjamuan, telapak tangannya masih berada dalam genggaman Elgard. Udara di ruangan itu terasa berat, penuh dengan tatapan para bangsawan yang mengamati mereka dengan berbagai ekspresi—penasaran, iri, dan bahkan ada yang menunjukkan tanda-tanda ketidaksenangan.Ia dapat merasakan jantungnya berdegup lebih cepat, tetapi wajahnya tetap tanpa ekspresi."Aku bukan pion mereka."Jika mereka ingin mempermainkannya dalam politik istana, maka ia harus memastikan dirinya bukan sekadar alat yang bisa digunakan dan dibuang.Elgard menatapnya dengan intens, seolah menantikan reaksi darinya. Namun, Liora tidak memberikan apa pun. Ia membiarkan keheningan di antara mereka menggantung, menolak untuk memberikan kepuasan pada pangeran kejam itu.Namun, keheningan mereka akhirnya terputus ketika seorang bangsawan tua dengan janggut panjang dan mantel biru keemasan melangkah mendekat."Yang Mulia Pangeran Elgard," katanya dengan nada penuh sopan
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more
BAB 6
BAB 6 – Perangkap dalam BayanganMalam terasa lebih panjang dari biasanya. Liora duduk di ranjangnya, pikirannya dipenuhi kata-kata Elgard."Kesempatan untuk membalas dendam dengan cara yang tidak akan membuatmu mati sia-sia."Apakah ia benar-benar harus percaya pada pria itu?Tiba-tiba, suara langkah kaki di lorong membuatnya tersadar. Langkah yang berat dan teratur, seolah milik seseorang yang tak terburu-buru, tetapi juga tak ingin terlihat mencurigakan.Liora meraih belati kecil yang ia sembunyikan di bawah bantal—satu-satunya alat perlindungan yang ia miliki. Napasnya tertahan ketika pintu kayu itu terbuka perlahan.Seorang pelayan pria masuk, membawa nampan dengan sebuah teko dan cangkir porselen."Yang Mulia Pangeran Elgard mengirimkan teh untuk Anda," katanya dengan suara datar.Liora tetap diam, matanya mengawasi setiap gerak-geriknya.Pelayan itu berjalan ke meja kecil di dekat tempat tidurnya, menuangkan teh ke dalam cangkir, lalu menunduk hormat. "Silakan diminum sebelum t
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more
JERAT DI ANTARA KEKUASAAN
BAB 8 – Jerat di Antara KekuasaanMalam itu, angin dingin berembus melewati jendela kamarnya. Liora duduk di tepi ranjang, matanya menatap kosong ke arah bulan yang menggantung di langit.Pengenalan resminya sebagai selir Pangeran Elgard telah mengguncang istana. Bukan hanya para selir lain yang kini melihatnya sebagai ancaman, tetapi juga para bangsawan yang menyadari bahwa keberadaannya bisa mengubah keseimbangan kekuasaan.Dan kemudian, ada Pangeran Mike.Pria itu telah menawarkan kebebasan, tetapi dengan harga yang terlalu mahal—pengkhianatan terhadap Elgard.Namun, apakah ia benar-benar berpihak pada Elgard?Liora mengepalkan tangannya. Tidak. Ia tidak berada di sisi siapa pun.Ia hanya berada di pihaknya sendiri.---Bayangan di Lorong IstanaLiora bangkit dari tempat tidurnya, mengambil jubah tipis, lalu membuka pintu kamarnya dengan hati-hati.Ia tidak bisa tidur malam ini
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more
KEBENARAN YANG TERSEMBUNYI
Angin malam berembus kencang saat Liora berdiri di balkon kamarnya, memandangi istana yang tampak begitu tenang dari luar. Namun, ia tahu, di dalam tembok megah itu, perang diam-diam sedang berlangsung.Pangeran Elgard dan Pangeran Mike.Dua pria yang sama-sama haus kekuasaan, tetapi dengan cara yang berbeda.Dan sekarang, ia berada di tengah-tengahnya.Ancaman Mike masih terngiang di kepalanya. Jika ia tidak berpihak pada pria itu, ia mungkin tidak akan bertahan lama di istana ini. Tetapi berpihak pada Elgard juga bukan pilihan yang lebih baik.Liora menghela napas panjang.Ia tidak ingin terjebak di antara mereka.Ia harus mencari jalan keluar.---Sebuah Undangan yang BerbahayaPagi itu, seorang pelayan mengetuk pintu kamarnya dengan wajah tegang."Ada pesan untuk Anda, Nona Liora," katanya sambil menyerahkan gulungan kertas kecil yang disegel dengan lilin merah.
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more
DEKAT DENGAN BAHAYA
Kematian Bangsawan Ravier mengguncang seluruh istana.Semua orang berbicara tentangnya.Namun, tidak ada yang berani mengajukan pertanyaan secara terbuka.Karena mereka tahu—terlalu banyak bicara di tempat ini hanya akan membawa kematian lebih cepat.Liora mengamati para bangsawan yang berbisik di sudut-sudut ruangan saat ia berjalan menyusuri aula. Beberapa dari mereka menatapnya dengan penuh rasa ingin tahu, sementara yang lain tampak menilai.Ia bisa merasakan sorotan tajam Pangeran Mike dari kejauhan, tetapi ia pura-pura tidak melihatnya.Yang lebih mengejutkan, Pangeran Elgard belum memberikan pernyataan apa pun tentang kematian Ravier.Seolah ia sengaja membiarkan semua orang tenggelam dalam ketakutan mereka sendiri.---Pertemuan yang Tak TerdugaHari itu berlalu dengan ketegangan yang semakin memuncak.Menjelang senja, seorang pelayan datang ke kamarnya, membawa pesan dari
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more
BAB 10
BAB 10 – Di Antara Dinding yang SamaHari pertama Liora tinggal di ruang pribadi Elgard terasa seperti siksaan.Ia masih belum terbiasa dengan keberadaan pria itu yang selalu ada di sekitarnya memandangnya dengan tatapan penuh teka-teki, seolah sedang mengamatinya.Ruangannya lebih luas daripada kamar selir pada umumnya. Dindingnya di hiasi dengan lukisan-lukisan peperangan, dan ada rak buku besar di satu sisi. Tempat tidurnya lebar dan mewah, tetapi Liora lebih memilih tidur di sofa yang terletak di dekat jendela.Tentu saja, Elgard hanya tertawa melihat keengganannya itu."Kenapa? Takut aku akan melakukan sesuatu?" godanya malam itu saat melihat Liora bersiap untuk tidur di sofa.Liora menatapnya dengan tajam. "Aku hanya tidak ingin berbagi tempat tidur denganmu."Elgard hanya mengangkat bahu. "Terserah."Meski begitu, ia tidak pernah benar-benar meninggalkan Liora sendirian.---Pagi ya
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status