Share

71. Buku Harian Bapak

[Arina POV]

Setelah menikmati kesendirian dan menenangkan pikiran selama dua hari, aku merasakan kejenuhan.

Pada dasarnya aku memang rindu pekerjaanku, dan teman-temanku. Terutama aku merindukan seseorang.

Di hari pertama aku cuti dia mengirimkan bubur ayam untuk sarapan; dan hanya sarapan, tidak ada yang lain.

Di hari kedua dia masih mengirimkan sarapan, lalu makan siang, dan makan malam. Yang bikin deg-degan sekaligus sebal, dia mengirimkan bunga dengan kartu kosong. Apa maksudnya coba?

Saat melihat kartu terselip di bunganya, aku sudah berharap mendapatkan ucapan 'I miss you' atau 'I love you' atau gombalan yang lain. Eh, tahunya nggak ada tulisan apa-apa.

Sepertinya ini gara-gara malam sebelumnya Vina bilang akan menyampaikan salamku pada Andre, dia kepedean seolah mendapat tiupan peluit start, dan langsung menghujaniku dengan banyak perhatian

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status