Setelah melewati dinding pesona pelindung, penutup mata Kai akhirnya dibuka, ia cukup takjub dengan pesona tersebut, hal yang tidak ada di kehidupan lamanya, pesona hanya bisa dibuat melalui teknik Array tingkat tinggi dan yang membuatnya haruslah master dalam pengumpulan esensi, sedangkan Kai dulunya adalah master dalam Body Tempering. Kai kini akhirnya bisa melihat jelas, sebuah pemandangan yang cukup membuatnya terkejut, Kai melihat area pemukiman yang sangat luas, namun rumah-rumah yang dibangun terlihat sangat sederhana. Warga yang tinggal di dalam Sekte juga sangat banyak, terlihat dari padatnya penduduk yang berlalu lalang, yang sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. "Junior Han... Maaf jika harus menutup matamu seperti tadi, sekarang kau lihat, banyak orang yang harus kami lindungi di sini, tentunya kami tidak ingin mengambil resiko." Hua Yun masih tampak tidak enak hati terhadap Kai. "Tidak masalah... Aku juga akan melakukan hal yang sama jika berada di posisimu." K
"Anak muda, terimakasih telah menyelamatkan anakku dan cucuku... Namaku Hua Zong dan aku adalah pemimpin di sini... Selamat datang di Sekte Pedang Emas." Patriak Zong menangkupkan tinjunya ke arah Liu Kai. "Salam Patriak... Namaku adalah Bai Han..." Kai membalas dengan menangkupkan tinjunya dan membungkuk memberi hormat. "Kalau boleh aku bertanya, apa yang anak muda inginkan sebagai imbalan? Aku mungkin tidak sopan, namun kau pasti memiliki tujuan lain sehingga mau datang ke tempat yang bahkan tidak kau tahu sama sekali dengan kondisi mata ditutup." Patriak Zhong terlihat bukan seseorang yang pandai basa-basi, ia langsung berkata pada intinya. "Benar sekali Patriak... Tujuan utamaku kesini adalah untuk mengajak Sekte Pedang Emas menjadi sekutuku, untuk melawan kekuatan jahat yang kini menguasai benua ini, aku berencana untuk mengembalikan keadaan seperti sedia kala." Kai tanpa segan mengungkapkan niatnya, ia juga harus mengetahui niat dari Sekte tersebut. Tawa riuh seketika menggem
Kai menarik nafas lalu mengambil sikap pedang, hal ini menarik perhatian Patriark Zong. "Cara ia berdiri dan memegang pedang tidak seperti kebanyakan kultivator Wolf Soul, ia terlihat seperti seorang ahli, aku harus melihat lebih jauh apa yang dimiliki bocah ini." Patriark Zong mengambil bilah pedang tumpul yang biasa digunakan oleh para murid untuk berlatih. Ia lalu mengambil sikap dan menoleh ke arah Kai. "Jangan salah paham, aku bukan merendahkanmu, aku hanya tidak ingin ada yang terluka." Kai mengangguk pelan dan kedua matanya mengisyaratkan tekad yang kuat. "Baiklah... Aku siap kapan pun." Para murid Sekte Pedang Emas saling berbisik mereka menertawakan Kai dalam hatinya, bagaimana tidak, seorang pria dengan tingkat Wolf Soul mencoba bertanding dengan Patriark mereka, namun ada sebagian murid yang menyayangkan keputusan Patriark Zong, bagi mereka ini hanya akan memalukan sang Patriark. "Aku bertaruh anak ini tidak akan lagi sanggup untuk berdiri setelah terkena satu serangan d
"Sialan! Ada apa dengan anak ini? Dengan serangan kuat dan cepat seperti itu, harusnya bocah tingkat Wolf Soul akan pingsan!" Hua Gu menggertakkan giginya dan tidak percaya dengan apa yang ia lihat. "Sepertinya malam ini aku bisa minum arak dengan cukup banyak, terimakasih 500 koin emasnya kakakku tercinta," ucap Hua Yun dengan senyum yang menggoda ke arah Hua Gu. Hua Gu hanya mendengus kesal dan mengalihkan pandangannya kembali ke lapangan. Patriark Zong mengangguk pelan dan kembali mengambil sikapnya. "Kau cukup kuat... Baiklah..." Patriark Zong kembali menyerang Kai dan sama seperti sebelumnya, Kai hanya berhasil menghindari beberapa serangan. Nyatanya teknik Kai tidak mempan terhadap teknik yang digunakan Patriak Zong. Kai menggunakan teknik yang menitik beratkan pada gerakan menghindar serta serangan cepat, sedangkan teknik yang digunakan Patriark Zong lebih pada menyudutkan lawan dan membatasi pergerakannya. Dengan perbedaan kecepatan, tentulah Kai akan kalah. Tubuh Kai kemba
Kai menarik nafas dalam, ia membuat kuda-kuda dan mulai mengalirkan Qi yang ia miliki pada Muramasa Sword. Pedang itu yang awalnya hanya berwarna ungu gelap kini mulai bersinar terang. Kai merasakan pedang itu mulai menghisap Qi nya tanpa henti. Saat qi dalam tubuh aktif, pedang itu otomatis menghisap qi dari penggunanya. Pedang itu mengeluarkan aura yang mencekam membuat para junior di dalam sekte mundur satu langkah. Patriark Zong yang melihat hal itu cukup terkejut. Pasalnya pedang dengan kualitas tingkat rare tidak mudah dimiliki dan digunakan oleh kultivator di tingkat Liu Kai. "Bocah ini memiliki peluang keberuntungan yang tinggi." Patriark Zong tersenyum ke arah Kai. "Pedang yang bagus... Aku juga akan serius kali ini." Patriark Zong juga mengambil kuda-kuda. Kali ini ia menggenggam pedangnya dengan kedua tangan dan bersiap menerima serangan Kai. Kai yang juga sudah siap kemudian melesat maju sambil menghunuskan pedang muramasanya. Pertukaran serangan kembali terjadi, kali ini
Perbedaan antara Aura Pedang dan Hati Pedang terletak pada tingkatan penguasaan pedang. Kai di kehidupan lampaunya sudah menguasai Hati Pedang yang di mana hatinya sudah melekat dengan teknik pedang serta ikatan antara dirinya dengan pedang sudah sangat kuat hingga dapat membentuk hati pedang. Meski Kai berada di tubuh orang lain, jiwanya masih memiliki Aura Pedang serta Hati Pedang. Mendengar perkataan Patriark Zong, para Tetua tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya yang dalam. Bagaimana pun Hati Pedang adalah hal yang mustahil bagi mereka, bahkan memiliki Aura Pedang sudah menjadi pencapaian yang sangat tinggi bagi mereka dan memiliki Hati Pedang adalah hal yang selalu mereka dambakan dan kini mereka melihat seorang bocah yang entah darimana memiliki hal yang sangat mereka inginkan, tentulah mereka akan merasa sangat terkejut dengan hal itu. "Kakak... Apakah kau yakin itu adalah hati pedang sesuai dengan yang dikatakan ayah?" Hua Yun bertanya pada Hua Gu. Hua Gu mengangguk tanp
Para Petinggi Sekte Pedang Emas beserta Liu Kai kembali duduk di dalam tenda pertemuan. Mereka kini melanjutkan pertemuan yang sebelumnya tertunda, karena Patriark Zong memilih untuk memberikan wajah kepada Liu Kai. Saat ini Liu Kai sudah diterima sebagai sekutu dan jelas ia sekarang memiliki posisi yang sama dengan tetua sekte. Patriark Zong serta para tetua yang lain tampak diam, namun masing-masing tatapan mata mereka seolah-olah sedang berbincang satu sama lain. Liu Kai yang melihat hal ini hanya bisa mengerutkan keningnya. "Wigen... Menurutmu mengapa mereka menatap satu sama lain dan hanya diam?" Wigen tertawa kecil mendengar perkataan Liu Kai. "Mereka sedang berbincang melalui komunikasi essensi, setiap orang yang telah membentuk dantiannya dapat mengirim kan gelombang essensi satu sama lain untuk berbicara melalui batin mereka, tentu kau tidak mengerti hal itu." "Ahh, Seperti itu... Mereka terlihat sedang membicarakanku." Liu Kai tampak tidak terlalu terganggu dengan hal itu,
Sepanjang diskusi, Kai hanya mendengarkan. Ia mendapati kesimpulan bahwa Sekte Pedang Emas mencoba untuk membunuh orang-orang dari Lembah Hitam sebagai awal dari pergerakan mereka dan merampas harta benda serta hal apapun yang bisa membantu meningkatkan kultivasi. Para anggota sekte terus menaikkan tingkat kultivasi mereka, berharap bisa mengimbangi kekuatan dari sekte-sekte aliran hitam. "Rencana ini akan kita lakukan secara perlahan selama lima tahun ke depan. Jika kita memiliki kemungkinan yang tinggi, kita akan mulai untuk berperang. Saat ini kita hanya bisa bersembunyi sambil mengumpulkan kekuatan." Patriark Zong mengakhiri penyusunan rencana dengan kalimatnya, ia lalu menoleh ke arah Liu Kai. "Junior Han... Bagaimana denganmu?" Kai menarik nafas sebelum menjawab pertanyaan. "Aku berencana untuk berkelana dan memperkuat kultivasiku, serta mencari lebih banyak sekutu... Aku akan kembali ke sini dalam waktu tiga tahun." "Baiklah... Kalau begitu pertemuan ini aku akhiri, mulailah