Tubuh Zhang Wei dan Sun Qiang terhempas ke dalam cahaya merah yang berputar. Begitu kesadaran mereka pulih, keduanya mendapati diri mereka berdiri di tengah hamparan salju putih yang tebal, dengan kabut pekat yang menutupi jarak pandang lebih dari tiga langkah ke depan.Suara angin salju meraung dari segala arah, namun anehnya tak ada rasa dingin di tubuh mereka. Apa pun yang mereka lihat, dengar, dan rasakan adalah ilusi yang diciptakan oleh Array. Namun ilusi itu terlalu nyata untuk diabaikan.Zhang Wei mencoba melangkah, namun segera merasakan tubuhnya seolah ditahan oleh sesuatu yang berat. "Sial! Array ini menahan kecepatan pergerakan kita!"Ia menoleh ke Sun Qiang, yang juga terengah-engah meski baru melangkah dua langkah. “Kita seperti berjalan di dalam lumpur... Ini terlalu lambat.”Belum sempat mereka berbicara lebih jauhGema langkah berat mengguncang tanah di kejauhan. Lalu siluet-siluet hitam mulai muncul di antara kabut, berg
Ia berjalan perlahan mengelilingi formasi, setiap langkahnya memberikan ketegangan bagi Kelompok Renyi Dao, mereka sama sekali tidak mengerti apa yang akan terjadi kedepannya, mereka hanya bisa menebak-nebak, namun satu hal yang mereka tahu, bahwa Formasi Array di depan mereka , bukanlah Array yang biasa.Setelah Kai berkeliling dan menghitung berapa pengeluaran Soul Stone, ia segera berjalan ke tengah formasi sebelum melemparkan dua belas botol porselen ke kelompok Renyi Dao. "Aku hanya akan memberikan kalian waktu satu jam untuk memulihkan kondisi tubuh kalian."Setiap Anggota Renyi Dao menangkap botol porselen. Mereka merasa bersemangat awalnya, namun ketika mendengar Kai mengatakan mereka hanya diberikan waktu satu jam, ekspresi mereka segera berubah menjadi khawatir, sebab dengan luka yang mereka derita, satu jam saja tidak cukup, namun tidak ada satupun yang mengeluhkan hal itu.Kelompok Renyi Dao satu per satu mulai duduk bermeditasi, mereka membuka
Tiga hari kemudian, saat matahari hampir terbenam di balik pegunungan salju, sosok-sosok berjalan terseok menapaki jalan berbatu yang diselimuti kabut dingin. Nafas mereka terengah-engah, wajah mereka pucat , tubuh mereka penuh debu, dan noda darah.Mereka adalah kelompok Renyi Dao.Dan mereka akhirnya tiba di lokasi yang telah Kai tandai.“Ha… haha… Akhirnya… sampai juga…” seru Gu Chen dengan tawa kecil. Di pinggangnya tergantung pedang perak yang masih meneteskan darah hangat.“Wajar jika tidak ada banyak kultivator yang melewati daerah ini,” desis Zhang Wei, yang salah satu lengannya robek parah, memperlihatkan bekas gigitan dalam yang sudah dibalut seadanya. “Selalu ada Binatang Buas di setiap seratus meter.”Meskipun tubuh mereka porak-poranda, mata setiap orang bersinar tajam dan ekspresi mereka menunjukkan kepuasan. Berbeda dari tujuh hari lalu saat mereka bertingkah seperti anak kecil ketika Kai memberikan mereka berbagai macam te
Setelah lima hari menguras energi dan Akal Spritual, Kai akhirnya berhasil membuat Formasi Array Ilusi.Kai menatap kabut ilusi yang perlahan menyelimuti tebing. Dari luar, tempat ini kini terlihat seperti jurang mati yang ditutup kabut dingin abadi. Bahkan Divine Sense miliknya sendiri tak mampu menembus lapisan itu.“Bagus… sekarang tempat ini benar-benar tersembunyi,” gumamnya pelan sambil menepuk debu di telapak tangan.Ia mengeluarkan Jimat Transmisi dari balik jubahnya, lalu mengalirkan energi spiritual ke dalamnya. “Xiao Lao, setelah kalian semua selesai mempelajari dasar-dasar teknik yang kuberikan, datanglah ke tempat yang akan kutandai melalui jimat ini. Bawa semua anggota Renyi Dao bersamamu."Beberapa detik kemudian suara Wigen terdengar di dalam pikirannya.“Kenapa kau menyuruh mereka datang sendiri? Bukankah lebih cepat jika kau yang menjemput mereka dan langsung memulai pelatihan di dalam Array?”Kai menyeringai ke
Malam harinya, Kai tidak langsung beristirahat. Ia terbang menggunakan Sayap Darah dan bergerak seorang diri menuju pegunungan salju. Salju berjatuhan tanpa henti, menutupi hamparan putih di pegunungan. Nafas Kai terlihat jelas di udara dingin saat ia terbang perlahan menyusuri jalur sempit yang diapit tebing curam. Udara menusuk tulang, namun matanya tajam meneliti setiap celah di dinding batu. “Tempat ini harus cukup jauh dari pemukiman… Juga berada di wilayah para binatang buas, sehingga tidak ada murid ataupun warga dari Great Snow Mountain Sect,” gumamnya sambil menutup matanya, merasakan arus spiritual yang samar. Setelah hampir satu jam terbang, Kai berhenti di depan sebuah dinding gunung yang retak. Retakan itu cukup besar untuk dimasuki satu orang. Ia mendorong tubuhnya masuk, melewati lorong batu yang gelap. Beberapa puluh langkah kemudian, lorong itu terbuka menjadi sebuah aula alamiah. Goa tersebut luas, langit-langitnya menju
Salju turun deras, menutupi jejak-jejak di Halaman Kediaman Kai. Jejak kaki tenggelam di dalam salju muncul ketika Kai berjalan perlahan menuju Markas Renyi Dao. Di dalam markas sederhana Renyi Dao, dua belas orang berdiri dengan wajah tegang. Tatapan mereka tertuju pada sosok Kai yang masuk menuruni tangga batu dan berhenti di hadapan mereka. “Mulai hari ini, kalian bukan lagi segerombolan perampok kecil. Kalian adalah calon Kelompok Bawah Tanah terkemuka. Aku tidak peduli seberapa lemah atau berbakat kalian, aku akan menempa kalian sampai darah kalian mendidih dan jiwa kalian berteriak. Jika ada yang tidak tahan, pergi sekarang sebelum kalian menghancurkan harapan kalian sendiri,” suara Kai bergema, tegas dan dingin. Tidak ada yang bergerak. Xiao Lao hanya tersenyum tipis, tahu betul para anggotanya kini sudah terikat sumpah dan setia pada pemuda itu. Kai kemudian menyilangkan kedua tangannya di belakang punggungnya. "Aku akan membagi k