Share

Pilihan Zivana

Mustafa masih saja menaiki bukit setinggi dua gunung. Dia sudah tidak bisa melihat daratan saat berada di tengah ketika masih bertahan untuk mencapai puncak. Mustafa menguatkan tangannya saat meraih batu yang sedikit menonjol untuk tumpuan. Kekuatannya membuat dia akhirnya bisa menaiki puncak.

Pandangannya terfokus dengan sebuah menara menjulang terbuat dari bebatuan bercampur es. Mustafa segera melangkah memasuki gerbang hitam berselimut kabut tebal. Sedikit dorongannya, bisa membuat pintu itu terbuka.

“Selamat datang, Pangeran.”

Tiga manusia berjubah putih bernama Zero, berdiri menantikan kehadirannya. Dia hadapan mereka seorang gadis melayang menggunakan kain tipis. Kesuciannya telah hilang oleh mereka. Bercakan darah suci terlihat membekas di lantai bebatuan dengan cairan membeku menghiasi permukaannya.

“Kalian yang menyebabkan semua rencanaku terbongkar?” tanya Mustafa mulai mencengkeram pedang legenda. “Siapa dari kalia

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status