Charlie tidak tahu apa yang terjadi, tetapi Boris benar-benar melihat kejadiannya dengan wajah ketakutan.Di hadapan Michael, kekejaman Charlie seperti tidak ada apa-apanya. Michael menjatuhkan mereka setelah tiga pukulan.Apa … apa dia sungguh sekuat itu?"Apa aku bilang kau boleh pergi?" Sebuah suara dingin datang dari samping telinga CharlieCharlie yang ketakutan memiringkan kepalanya. Benar, itu adalah Michael. Dia tidak dapat mempercayainya."Michael, apa yang kamu lakukan? Jika kau mengancamku, keluarga Su akan hancur," ujar Charlie.“Bawa aku menemui Mark atau aku akan membunuhmu,” teriak Michael lantang."Beraninya kamu!"Cekikan Michael semakin kencang. Charlie merasa semakin sulit bernapas. Akhirnya kepanikan muncul di matanya.“Kau … lepaskan aku dulu. Aku akan mengantarmu ke sana!” jawab Charlie.“Ayo pergi sekarang ....”Tiga orang meninggalkan ruang VIP. Ketika anak buah Charlie melihat pemandangan ini, mereka berkumpul tidak percaya.“Michael, kamu cari mati
“Charlie, aku bertanya padamu untuk terakhir kalinya, di mana istriku?” Suara Mark sangat dingin. Wajahnya yang berdarah tampak seperti iblis.Charlie memikirkannya dalam-dalam. Baik Mark atau Michael, pilihannya tetap sama."Apakah belum jelas juga? Dia sudah mati. Dia sudah mati sejak kau ditangkap," ujar Charlie dingin.Mark tampak lebih tenang. Michael bisa merasakan dari Mark keluar aura niat membunuh. “Panggil anak buahmu sebanyak-banyaknya.” Michael memberi tahu Boris bahwa jika Mark benar-benar membunuh Charlie di sini, tidak mungkin mereka akan dibiarkan pergi begitu saja. Boris mengeluarkan telepon dengan panik lalu beberapa kali menelepon. "Karena dia sudah mati, kau bisa berjalan bersamanya di akhirat. Dia takut gelap," kata Mark.Charlie memandang Mark dengan jijik. "Kau berani membunuhku? Apa kau tahu dampaknya yang akan ditimbulkan oleh kematianku? Bukan hanya kau, tetapi kalian bertiga akan dikuburkan bersamaku serta keluarga Su."Boris menyeka keringatnya. D
Kembali ke rumah. Setelah Michael pergi, Bella tampak sedikit gelisah. Waktu berlalu dan Bella berbaring di tempat tidur. Dirinya tidak bisa tidur.Dia memegang handphonenya. Waktu menunjukkan pukul sebelas malam.Biasanya, Bella sudah pergi tidur karena dia harus berlari di pagi hari. Tetapi hari ini dia tidak bisa memejamkan mata.Baru pada saat itulah Bella menyadari bahwa Michael sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam hidupnya. Bahkan jika dia hanya tidur di bawah tempat tidur, ternyata Michael telah menempati posisi penting di hatinya.Bella ingin menelepon Michael dan menanyakan kapan dia akan pulang. Namun ketika Michael pergi, dia telah menjelaskan bahwa ada sesuatu yang harus dilakukan. Bella tidak ingin mengganggu Michael.Saat Bella mendengar suara pintu terbuka, dia menutup matanya dan berpura-pura tidur.Michael tidak menyangka kepergiannya menjadi begitu lama. Dia berjingkat-jingkat berjalan ke kamar dan menemukan bahwa Bella masih tertidur. Dia merasa le
Setelah sarapan, Michael mengantarkan Bella ke kantor. Kantin dibuka kembali tetapi jelas ada lebih banyak tamu yang datang dan pergi. Mereka tidak terlihat seperti orang biasa. “Apa yang kau lakukan?” Michael bertanya pada Mark."Charlie sudah mati. Seseorang harus membersihkan kekacauan yang ditinggalkannya," jawab Mark.Michael mengangguk. Sepertinya Mark sudah membuat rencana untuk kembali ke dunia yang dia tinggalkan. Ini adalah berita bagus karena Boris tidaklah seberani yang Michael kira. Michael pikir mungkin Boris perlu diganti perannya."Jika kamu membutuhkan sesuatu, katakan saja," ujar Michael.Mark tersenyum. "Charlie sudah mati tapi para petinggi Yuncheng belum bergerak. Bantuanmu sudah cukup. Tapi jika kau butuh bantuanku, katakan saja." “Aku akan mengingatnya. Seorang pria tidak akan melanggar janjinya,” Michael tersenyum.Mark mengeluarkan sebatang rokok dan menyerahkannya kepada Michael, "Kau sudah tidak aktif selama tiga tahun, apa rencanamu?"Michael melam
“Bu, apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa aku yang harus ganti rugi?” Jerry berkata ketakutan.Leny memandang Michael. Dirinya tidak mau membuat putranya terkena masalah. Sementara Michael sudah dipandang remeh oleh keluarga Su. Jadi tidak ada masalah jika Michael yang bertanggung jawab. "Aku akan menjemput Bella pulang kerja, jadi kau bisa langsung masuk ke rumah," kata Michael.Ben sangat marah. Apa ini tata krama untuk menerima tamu? Sebelum dirinya berkata, Leny melangkah maju dan berkata, "Pergilah. Jangan sampai terlambat."Ben memandangi Leny dengan curiga. Kenapa dia tidak memarahi Michael? “Leny, apa yang kau lakukan? Mengapa kau tidak memarahinya?” Ben bertanya kepada Leny setelah Michael pergi.“Jika dia tidak pergi, bagaimana kita bisa membuatnya menjadi kambing hitam?” Lenny tersenyum licik. “Jangan berbicara ketika kau naik nanti, biarkan aku yang bicara.”Ketika mereka masuk ke dalam rumah, Suzy sudah menunggu. “Akhirnya kalian datang,” Suzy menyapa mereka
Setelah Bella pulang kerja, dia melihat mobil itu terkena goresan. Dirinya tidak bermaksud mengeluh, tapi hanya bertanya pada Michael, "Mengapa kamu begitu ceroboh?""Aku menjemput keluarga Jiang hari ini. Tapi yang mengemudi Jerry. Dia tidak sengaja menabrak,“ jawab Michael."Jerry?" Bella mengerutkan kening. Dia melihat Jerry sebagai orang yang menyebalkan. Usianya dua puluhan, pengangguran, dan tidak melakukan kegiatan apa-apa sepanjang hari. Dia juga suka membual seperti Ben. Sekarang dia menabrak mobil."Jika ibuku tahu, apa yang akan dia lakukan," ujar Bella cemas.Dalam perjalanan pulang, mereka melihat Jerry, Suzy, Robert dan keluarga Jiang lainnya sudah menunggu di rumah. Bahkan Michael merasa heran. Benarkah mereka hanya ingin menunggu Bella pulang?Suzy dan Robert melihat ke bagian depan mobil dengan gugup. Sungguh sayang sekali mobil baru itu sudah ada cacatnya. “Berikan aku kuncinya,” Suzy berjalan ke arah Michael dan berkata dengan dingin.Merasa bingung, Michael
Setelah makan malam dan meminum tiga gelas anggur, Ben berkata, "Suzy, aku ingin meminta bantuanmu."Suzy berkata, "Saudaraku, apa pun yang kamu butuhkan aku akan membantu.” “Aku mengalami sedikit kesulitan baru-baru ini. Aku ingin meminjam uang,” kata Ben blak-blakan.Leny menambahkan dengan cepat, "Jika bukan karena terpaksa, kami tidak akan meminta bantuan darimu."Begitu Suzy mendengar kata “pinjaman”, dia segera tersadar. Dia tahu siapa Ben. Setelah uang itu dipinjam, besar kemungkinan pinjaman itu tidak akan dikembalikan. “Saudaraku, berapa banyak yang ingin kau pinjam?” tanya Suzy. Ben membuat gerakan tangan.Suzy bertanya, "Dua ribu?"“Suzy, apa maksudmu dengan dua ribu?” Ben bertanya dengan nada marah.“Jadi berapa?” Suzy menjawab. Jika dia ingin meminjam dua puluh ribu yuan, dia akan mencari uang itu demi reputasinya. “Dua ratus ribu,” Ben berkata dengan tenang. "Dua ratus ribu!" Suzy seperti baru minum obat pahit. Meskipun hidupnya lebih baik sekarang, tetapi
Jerry terlempar dengan keadaan wajah bengkak dan diikuti beberapa pria.Leny adalah seorang perempuan yang selalu pasang badan melindungi anaknya. Begitu melihat putranya dipukuli seperti itu, dia berlari menghampiri putranya. “Jerry, ada apa? Apa kau baik-baik saja?” Leny bertanya khawatir.Jerry sangat ketakutan. Dia menangis seperti seorang wanita. “Siapa kalian. Kenapa kamu memukuli anakku?” teriak Leny.Seorang pria gemuk dengan kalung emas di leher dan perut besar, menampakkan dirinya "Siapa namamu? Ini putramu? Dia berani merayu pacarku. Jadi aku pukuli dia."Setelah keluar toilet, Jerry bertemu dengan seorang wanita yang mengenakan gaun seksi. Dia mabuk dan menggodanya. Dia tidak tahu bahwa wanita itu sudah ada yang punya. Jerry yang ketakutan, menangis di tempat dan berlutut untuk memohon belas kasihan. Tetapi mereka menolak dan terus memukulinya. Bahkan saat Jerry menyebut nama keluarga Su, itu tidak berguna.Mendengar kata-kata pria gendut itu, Leny tanpa sadar be