Share

Laras Menangis

"Aku suka sama kamu, El," ulang Arya.

"Hahaha, ya ampun, Pak Detektif lagi kenapa? kurang seons nih, hatinya. Bilang suka-suka segala. Emang aku Andin, sampe ngefens gitu."

"Kurang tepat yah, kata-katanya. Aku ulang lagi."

Arya membenarkan posisi duduknya. Bersila menghadapku. Dengan raut wajah serius. Dihiasi tatapan yang sulit diartikan.

"El, aku sayang sama kamu. Apa kamu punya perasaan yang sama?"

Jantung mengalun bagai alunan musik reggae. Jedag jedug, tak menentu. Sorot mata Arya, benar-benar menggambarkan isi ucapannya. Sama sekali tak ada sisi bercanda. Apa benar dia menyukaiku? aku harus jawab apa?

"Maaf, El. Aku harus tahu perasaan kamu. Sebelum semuanya terlambat. Tolong berikan jawaban apapun. Supaya perasaanku lega."

"Pak detektif, jujur aku gak tahu harus jawab apa. Bapak ini, kebanyakan makan jengkol atau udang rebus? ko, ngomongnya ngelantur gitu."

"Aku memang benar-benar menyukaimu, El. Bidadari hebat, yang selama beberapa bulan ini, mengisi hati. Yang bayangannya ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status