Share

Bab 164 - Sebuah Pesan?

"Jangan pernah bawa-bawa atau sebut nama wanita jalang itu di depanku lagi!" semprot Laksana Gandara dengan wajah mengeras seraya menunjuk muka Robert dengan jari telunjuknya. "Mengerti?!"

Robert langsung memasang wajah menyesal penuh kepura-puraan. "Ah, maafkan saya, Tuan Laksana ... saya tidak tahu jika hal itu merupakan bahasan yang sensitif bagi Anda ... " Kemudian, matanya menyipit. "Tapi ... sepertinya Tuan Laksana memang benar-benar telah mengusirnya dan tak mau mendengar kabar darinya lagi."

"Bagus lah kalau begitu. Jangan sampai wanita itu menganggu kebahagiaan yang sedang kalian rasakan." Lanjut Robert sembari mengulas senyum yang terkesan dipaksakan.

Mendengar ucapan Robert, Laksana Gandara sudah akan mengeluarkan sumpah serapah lagi, tapi sebelum hal itu terjadi, sang istri sudah buru-buru menahanya lebih dulu.

Alhasil, Laksana Gandara pun mengurungkan niatnya.

"Tenangkan diri, Papa ... jangan tersulut emosi. Jangan terpengaruh dengan omonganya. Tidak ada gunany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status