Share

Kegigihan

Ketika melihat hadiah yang sistem berikan, membuat Reyhan kembali bersemangat. Bahkan dia akan selalu menuruti perintah sistemnya.

Ini sama saja menempatkan dirinya sebagai budak dari sistem tersebut, namun tidak masalah baginya selama sistem itu memberikan kekayaan padanya.

Dia sudah tidak sabar untuk menunjukan kepada mereka yang telah merendahkan dirinya, tak terkecuali Lisa!

Apakah wanita itu bisa membayangkan, jika orang yang dia rendahkan adalah seorang CEO sejati!

***

Reyhan kemudian pergi ke restoran tempatnya bekerja. Dia melihat jika restoran itu sangat ramai, sehingga dia memilih untuk masuk melewati pintu belakang. 

Setelah dia masuk, semua rekan kerjanya memandanginya. Sebelumnya mereka berpikir jika Reyhan sudah tidak membutuhkan pekerjaanya lagi, namun sekarang Reyhan berada di depannnya. Untuk apa pria itu datang kembali? 

Sungguh tidak tahu malu! setelah beberapa hari tidak muncul. Dia masih punya nyali untuk masuk kerja hari ini? 

Bahkan ketika pegawai telat masuk, bos tidak akan segan-segan untuk memarahinya dan memotong setengah gajinya. 

Semua orang memandangi Reyhan dan pandangan itu seolah mengatakan, "Tamatlah riwayatmu Reyhan!"

Seorang pria menghampiri Reyhan dan menyuruhnya pergi. Pria itu bernama Bim.

"Untuk apa kamu kembali? masih punya nyali untuk bertemu dengan bos?"

"Sudahlah pergi sekarang, sebelum kamu merusak suasana si bos."

Semua orang mendukung Bim, mereka terus bersorak untuk mengusir Reyhan dari Restorant.

"Aku tidak punya urusan denganmu! Di mana si bos? Aku ingin menemuinya sekarang. Jangan halangi aku!" ucap Reyhan dengan nada dingin.

"Cepat pergi dari sini, hari ini keponakan ku yang akan menggantikan posisimu di sini," kata Bim yang tidak suka dengan keberadaan Reyhan di sini. 

Di sisi lain, Bim juga merasa khawatir karena keponakannya tidak kunjung datang. Padahal dia tahu, jika hari ini adalah hari pertamanya bekerja. 

Namun kedatangan Reyhan, sunghuh di luar dugaanya. Jika dia sampai berhasil mendapatkan pekerjaanya, maka keponakannya akan menganggur terus.

Reyhan tidak mau pergi dari tempat itu sebelum menemui bosanya, karena jika dia tidak mendapatkan pekerjaannya kembali. Mungkin saja sistem akan memberi hukuman yang berat kepadanya. 

Keributan itu sampai terdengar ke ruangan kepala Staf dan sudah tentu itu sangat menganggu aktivitasnya.

Kepala Staf itu keluar dengan muka marahanya dan ketika melihat Reyhan dia menjadi sangat marah dan meraung, "Siapa yang menyuruhmu untuk kembali ke sini?! Aku tidak suka dengan pegawai yang membolos! Silahkan pergi. Kamu di pecat!"

"Tidak. Tidak bos! Aku sungguh tidak membolos. Aku di begal oleh kedua orang saat malam hari dan mereka mengancamku dengan senjata mereka. Aku tidak bisa melakukan apa-apa selain pasrah kepada dua begal itu," ucap Reyhan untuk meyakinkan bosnya. 

Namun Kepala Staf itu tidak percya dengan perkataanya dan mengusir Reyhan kembali. 

"Aku tidak perduli dengan dirimu, kamu sekarang bukan siapa-siapa di sini! Cepat pergi dari restoranku!" 

Selah bosnya berkata seperti itu, Reyhan segera berlutut di hadapan bosnya. Dia merendahkan harga dirinya! "Bos maafkan aku, aku janji akan bekerja dengan baik. Iya aku janji soal itu."

Kepala Staf itu tidk perduli dan mendorong Reyhan hingga jatuh tersungkur. 

Apakah dengan begitu dia akan menyerah? tentu tidak semudah itu. Reyhan harus terus maju untuk mendapatkan pekerjaan itu. Jika dia berhenti, maka itu akan sia-sia setelah sebelumnya dia merendahkan harga dirinya di depan bosnya. 

Reyhan bahkan rela berlutut di depan ruangan bosnya, agar bosnya tau jika dia bersungguh-sungguh kali ini. Tidak apa-apa dia merendahkan harga dirinya hanya untuk sebuah pekerjaan seperti ini. 

Tentu saja dia mau melakukan itu karena hadiah besar yang akan diberikan sistem kepadanya, jika tidak maka dia tidak mau berlutut selama berjam-jam di dean ruangan bosnya.

***

Setelah beberapa jam kemudian, bosnya dapat melihat kegigihan Reyhan dalam mendapatkan pekerjaannya. Namun dia tidak ingin buru-buru untuk memberi anak itu pekerjaaan, dia ingin melihat sejauh mana Reyhan mampu bertahan. 

Ketika Restorannya hampir tutup, Reyhan masih setia berlutut di depan ruangan bosnya. Bahkan sekarang Reyhan sudah merasakn kram pada lututnya. 

Reyhan harus bertahan dan terus menyemangati dirinya. "Sebentar lagi bos akan memanggilmu dan hadiah besar akan menjadi milikmu. Bertahanlah sebentar lagi!"

Bim dan lainnya memandang sinis kepaea Reyhan, hanya orang yang tidak waras berlutut seharian hanya untuk mengemis belas kasih. Bahkan mereka tau, jika bosnya tidak mudah di bujuk. 

Ketika bosnya keluar, dia kejutkan dengan keberadaan Reyhan yang masih berlutut di depan ruangannya. Dia tidak menyangka, jika anak itu akan menjadi keras kepala. Dia pikir, Reyhan akan pulang setelah penolakannnya.

"Aku tidak tahu apa spesialnya pekerjaan ini untukmu, bahkan jika kamu mau, kamu bisa saja mendapatkan pekerjaan ini di tempat lain. Namun, kamu membuatku pusing dan aku akan memberimu satu kali kesempatan. Masuklah jika kamu masih menginginkan pekerjaan ini."

Setelah selesai mengatakan itu, bosnya masuk terlebih dahulu tanpa menyuruh Reyhan untuk berdiri dan meregangkan otot-otonya yang telah kaku. 

Kepala Staf itu ingin melihat sekali lagu usahanya untuk mendapatkan pekerjaaan ini, jika Reyhan masuk dengan berlutut maka dia akan lngsung menerimanya dan jika sebaliknya maka dia akn mengusirnya dari sini.

Kakinya sudah tidak mampu lagi untuk digerakan, akhirnya yang hanya bisa dia lakukan oleh Reyhan hanya menyeret tubuhnya masuk ke dalam ruang tersebut.

Bosnya duduk dan setelah itu menyuruh Reyhan untuk berdiri. Namun Reyhan tidak mampu untuk berdiri, setelah dia berlutut selama berjam-jam. Bosnya juga mengetahui itu dan diam-diam dia merasa senang karena telah mengerjai Reyhan. 

"Aku menerima kamu kembali dan hari sudah larut malam kamu harus beristirahat. Kalau kamu lapar, kamu bisa makan makanan yang berada di atas meja makan."

Setelah mengucapkan kata-kata itu, bosnya segera meninggalkan Reyhan dan menguncinya dari luar.

Reyhan baru menyadari jika dia lupa memindahkan motornya, namun detik berikutnya dia tidak memperdulikannya lagi. Bukannya dia akan mendapat hadiah berkali-kali lipat dari motor itu?

Reyhan kemudian meregangkan otot kakinya, setelah itu dia pergi ke dapur dan segera mengambil soft drink dari dalam kulkas. 

Dia meminumnya hingga habis, matanya melirik ke arah meja makan yang terdapat satu piring mie goreng.

Dari tampilan luarnya, Reyhan sedikit tergoda. Apakah rasa makanan itu enak? Jika tidak salah mie goreng adalah salah satu makanan lezat di negara ini.

Namun, setelah merasakan rasa mie itu dia lalu menarik kata-katanya kembali. Rasa makanan itu tidak lebih lezat apa yang dia bayangkan.

Bahkan dia hanya merasakan pedas dan asin yang berlebihan. Reyhan segera membersihkan mulutnya dan meminum satu kaleng soft drink. 

"Rasa masakan ini sangat buruk!" Tapi dalam ingatan pendahulunya, Mie ini adalah makanan favorit pendahulunya.

Di sisi lain bosnya tertawa ketika membayangkan wajah Reyhan ketika memakan hasil masakannya. 

Bahkan sebagai kepala Staf dia tidak bisa memasak, makanan tadi adalah hasil ekperimennya di dapur.

Reyhan lalu bersin, "Sial! Apakah ada yang membicarakannya?"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status