Share

Curhat pada kakak ipar

Karena sudah malam Daffa pun pamit,

"Aku pamit ya Rose, udah malam takutnya nanti ada grebegan lagi," kata Daffa dengan terkekeh

"Kamu tu ada-ada saja mas," sahut Rosella dengan tertawa

Daffa pun menatap wajah Rosella Yanga tertawa lepas,

"Kalau digrebeg gawat Rose, pasti kita di nikahkan. Aku belum siap untuk makan sendiri saja aku masih kurang apalagi punya istri," timpal Daffa dengan memegang tengkuknya.

Setelah kepulangan Daffa, Rosella senyum-senyum sendiri sambil menutup wajahnya dengan tangannya.

"Mas cakep, aku sangat bahagia," gumam Rosella

Rosella seperti tanaman yang lama tidak disiram lalu disiram oleh air hujan.

Dengan Rose berterus terang, membuat Daffa galau. Pikirannya pun tertuju ke arah Rosella

"Bagaimana dia mencintai aku?" batinnya dengan membolak-balikkan badan di tempat tidur

"Arrrgggg Rose," teriaknya frustasi

Lama bermonolog dengan dirinya sendiri membuat Ray lelah lalu dia pun memejamkan matanya.

Hari-hari berjalan seperti biasanya, lagi-lagi Daffa mengabaikan Rosella sehingga membuat Rosella sedih.

"Aku give up mas, tak ada gunanya lagi menyimpan perasaan ini. Ku kira cintaku cukup untuk kita berdua sambil pelan-pelan menumbuhkan cinta kamu namun aku salah. Kamu nggak mencintaiku dan selamanya tetaplah begitu." Rose pun menghapus semua nomor Daffa dan menghapus semu jejak panggilan maupun pesan. Dia juga berencana mengganti nomornya.

"Selamat tinggal mas Cakep, mungkin harapkan ku terlalu tinggi," imbuh Rose

Seminggu sudah berlalu, Daffa yang mencoba menghubungi Rose namun tidak bisa.

"Baguslah kalau dia sudah menyerah," batin Daffa

Setelah menghubungi Rosella yang tidak bisa Daffa pun menghubungi Putri kakak iparnya.Awalnya dia hanya ingin mendengar suara Putri namun Daffa juga menceritakan semua yang dia alami bersama Rosella dia juga bercerita kalau Rosella mencintainya.

Putri pun memberi saran kalau sebaiknya Daffa menerima cinta Rose, lagipula berita tentang dia dan Rose juga menyebar kemana-mana, keluarga besar Daffa juga tau.

Daffa dan Putri melakukan panggilan hampir tiga jam, dia sungguh bingung apalagi keluarga besarnya juga tau tentang foto dirinya dengan Rosella maupun video mereka.

"Bagaimana aku bisa menerimanya Put, sedangkan hati dan cintaku masih milikmu. Aku nggak akan rela mengganti dirimu dengan yang lain, jamuan bagaimana dengan keluarga besar Anderson." Daffa pun bermonolog dengan dirinya sendiri sambil melihat foto Putri yang tak lain istri Sean kakak Daffa.

Lelah memikirkan hal-hal yang membuatnya galau Daffa pun memejamkan matanya dan tak lama kemudian dia pun tertidur.

Di sisi lain Sean yang baru datang dari kantor di sambut Putri, dia pun mencium bibir istrinya lalu menuju kamar untuk membersihkan diri.

Seusai membersihkan diri Sean menyusul Putri yang menyiapkan makan malam Sean beserta keluarga besar suaminya tersebut.

Sean menarik kursi meja makan lalu duduk, 

"Mau makan sekarang sayang?" tanya Putri

"Iya, aku sangat lapar karena tadi siang nggak sempat makan siang." Sean pun menyodorkan piringnya pada Putri

Sean makan dengan lahap sekali, setelah makan Sean pun bertanya pada Putri

"Sayang, seharian ini apa yang kamu lakukan?" tanya Sean

"Aku mengobrol dengan Daffa sayang," jawab Putri polos tanpa tahu kalau Sean sangat cemburu dengan adiknya

"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Sean lagi dengan raut wajah yang berubah

Belum sempat menjawab pertanyaan Sean, mommy dan Daddy Sean datang untuk bergabung.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status