Share

Lamaran

Mayang mengelus dada telanjang Banyu. Basah berkeringat, sama dengan tubuhnya. Setelah pertempuran hebat yang baru saja mereka selesaikan, Mayang tetap meminta Banyu agar tetap mesra meski telah menyelesaikan keintiman mereka. Berbicara banyak hal sampai salah satu di antaranya tertidur lebih dulu, “Apa aku boleh bertanya sesuatu, Lupus-ku.”

“Apa Luphie Sayang?” panggilan itu menjadi sangat merdu didengar sekarang.

“Tapi Mas harus janji, mau menjawabnya sejujur mungkin.”

Banyu mengangguk, tanda setuju.

“Siapa perempuan yang menyuapi papa tadi, Mas?”

“Istrinya yang sekarang.” jawab Banyu santai.

“Tapi tadi manggil Mas ‘den Banyu’?”

“Dia dulu pekerja di rumah Tulungagung.”

“Maafkan aku Mas.” Mayang menyesal sudah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status