Share

Bab 52

“San, sekarang kita harus ke rumah orang tuanya Amira.” Kulihat Santi mengerutkan keningnya. Matanya pun mendelik, sepertinya ia kaget dan tak percaya dengan apa yang aku ucapkan.

“Heh! Kenapa mukamu seperti itu?” Kutepuk pundaknya dengan sedikit kasar dia mengaduh.

“Aky kaget, Bu. Memastikan bahwa pendengaran ini tidak salah. Kenapa kita harus ke rumahnya Amira? Mau ngapain kita ke sana? Nggak ada kerjaan aja. Aku nggak mau! Mendingan pulang aja. Tidur di rumah!” Anak tuh menggelengkan kepala, menolak permintaanku dengan cepat.

“Nggak! Kamu nggak boleh pulang! Harus mengantarkan Ibu ke rumah orang tuanya Amira sekarang! Cepat berangkat sekarang!” Aku naik ke atas motor. Siap untuk dibonceng.

“Jelaskan dulu apa alasannya, Bu. Aku nggak mau nganterin Ibu ke sana kalau tidak dijelaskan sekarang juga?” Dia tidak mau kalah.

Ck! Aku berdecak kesal! Kenapa ini ngeyel sekali?

“Ibu akan jelaskan akar masalahnya. Tapi, kamu jangan sakit hati kalau tahu alasan yang sebenarnya.” Aku kemba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status