Share

Lima Puluh Dua

"Tidak, terima kasih. Air saja.” la kemudian mengisi sebuah gelas plastik dengan air keran tanpa es, dan meletakkannya di depanku. Pelahan lahan kami berdua melihat ke luar jendela.

"Aku tak bisa menyuruhnya masuk," katanya tanpa sedikit pun nada kesal. Kurasa Eddy kadang kadang masuk, kadang-kadang tidak.

"Kenapa tidak?" aku bertanya, seolah-olah perilakunya bisa dinalar. 

la cuma angkat bahu. "Kau perlu Ronnie Kray juga, betul?”

la pergi dari dapur, meninggalkan aku dengan air hangat dan pemandangan pada Eddy. Sebenarnya ia sulit dilihat karena kaca depan mobil itu sudah berpuluh tahun tak pernah dicuci, dan segerombolan kucing kudisan bermain-main gembira di atapnya. la mengenakan topi entah apa, mungkin dengan kelepak telinga, dan perlahan-lahan mengangkat botol ke bibir. Botol itu kelihatannya terbungkus kertas cokelat. Dengan santai ia meneguk isinya.

Aku mendengar Smith berbicara lembut kepada putranya. Mereka berjalan melew

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status