Share

Lima Puluh Satu

"Kau bilang akan mengurus pekerjaan kebun kalau aku menurunkan uang sewa.”

“Ya, saya tahu." Bagaimana mungkin aku lupa? La sudah mengingatkanku selusin kali tentang hal ini.

"Nah, baiklah,” katanya, seolah-olah ia sudah mendapatkan apa yang menjadi tujuannya ke sini.

Kemudian ia berjalan bergoyang-goyang keluar pintu dan menuruni tangga, sambil menggumam sepanjang jalan. Aku menutup pintu pelan-pelan, dalam hati bertanya, pukul berapa lagi ia akan datang menjemputku besok pagi.

Aku berpakaian dan pergi ke kantor. Setengah lusin mobil sudah diparkir di sana, dan gedung itu sebagian sudah menyala. Saat itu belum lagi pukul tujuh. Aku menunggu di dalam mobil sampai satu mobil lain berhenti di halaman parkir. Aku menghitung  waktuku dengan hati-hati, sehingga aku bisa menyusul seorang laki-laki setengah baya di pintu depan. la menjinjing tas kerja dan membawa satu cangkir kertas tinggi berisi kopi, sambil merogoh rogoh mencari kunci.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status