Share

Lima Puluh Enam

Henry sedang bicara di telepon, maka ia memberi isyarat agar kami duduk di seberang meja kerjanya yang panjang dan lebar. Kami duduk, dan Prince tak sabar untuk memberitahu aku, "Di sana itu betul betul ikan hiu," katanya, menunjuk ke dinding di atas kepala Henry. Ikan hiu hidup dalam kantor pengacara. Kena. Itu lelucon. Prince tergelak.  

Aku melirik Henry dan mencoba menghindari kontak mata. Telepon itu tampak sangat kecil di samping kepalanya yang besar. Rambutnya yang panjang separo kelabu jatuh ke pundaknya dalam  lapisan-lapisan kusut. Jenggotnya tebal, kelabu, dan panjang. Telepon itu nyaris hilang di dalamnya.

Matanya hitam dan cepat, lipatan-lipatan  kulit kehitam-hitaman. Aku kerap kali mengira kalau ia punya darah Mediteranea.

Meskipun sudah menyajikan seribu gelas minuman untuk Henry, aku sama sekali tak pernah terlibat percakapan sungguh-sungguh dengannya.  Bahkan aku tidak pernah ingin melakukannya. Sekarang pun tak ingin, tapi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status