Share

Hotel Ini Milikku

Ponselku tiba-tiba berbunyi. Pasti Evan. Kuambil benda itu dari dalam clutch lalu mengaktifkan mode jangan ganggu dari layar atas. Saat ini, membiarkan pimpinan tertinggi Lintas Griya Amerta dengan pikiran dan kecemasannya sendiri, kupikir lebih baik. Bukankah ia juga tak peduli perasaanku?

"Ta?"

Aku terlonjak. Kapan Dika masuk ke mobil? Sepertinya aku benar-benar larut dalam lamunan, hingga tak menyadari kehadiran lelaki itu. Ia menyodorkan sebuah sandal berwarna khaki. Harganya pasti sangat jauh di bawah koleksiku, tapi terlihat manis.

"Pakai, Ta. Aku tahu ini sandal murahan, tapi setidaknya kamu nggak nyeker kayak gitu. Nggak mungkin juga kita ke butik atau desainer sepatu ternama di jam seperti ini."

"Makasih."

Aku mengambil sepasang sandal itu dari tangan Dika. Label harganya terlihat baru saja dilepas. Ia pasti tak mau aku mengetahui berapa harga sandal ini. Namun, bagaimanapun ia sudah berbaik hati dan perhatian padaku. Tak ada salahnya dibalas dengan sikap manis juga, bukan?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status