Share

Hilang Akal

Bagian 31

Hilang Akal

“Istrimu sekarang sudah hamil atau belum?” tanya Kamaratih pada Maulana. Lelaki berlesung pipi itu hanya menggeleng saja, “Nanti jikalau andaikata kau menjadi raja. Anak laki-lakimu akan memperebutkan takhta. Anak perempuamu, akan kau jadikan tameng atau hadiah demi memperluas kekuasaanmu.”

Maulana melirik kakeknya. Aji Sata membenarkan perkataan Kamaratih, sebab ia pun pernah menyodorkan putrinya untuk dinikahi Danur Seta. Apalagi alasannya jika bukan untuk melanggengkan kekuasannya.

“Dianggap hadiah, disodorkan pada lelaki yang tak pernah kita temui sekali pun. Menjadi pajangan dalam istana. Harus pula tampil cantik bersaing dengan selir-selir lainnya. Jangan kau pikir kau tak akan mengalami hal-hal seperti itu. Pasti, harus kau gunakan putra-putrimu untuk kepentingan takhtamu. Memang tidak salah dan sudah sering terjadi. Tapi, dianggap hanya sebagai hadiah bagi Bibi sendiri sangat menyakitkan. Lebih baik hidup biasa-biasa saja dan kita tak terkekang dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status